Chapter 17

2.1K 217 16
                                    

Mobil lamborgini berwarna merah muda itu terparkir apik di antara mobil-mobil lainnya. Pastinya terlihat lebih mencolok dan mahal dibandingkan mobil lainnya.

 Pastinya terlihat lebih mencolok dan mahal dibandingkan mobil lainnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dilraba dan Xiao Zhan masuk ke butik terkenal di sana. Dilraba berbicara sebentar dengan pekerja di sana, lalu dibawa ke ruang ganti. Sedangkan Xiao Zhan duduk di ruang tunggu sambil menatap tirai berwarna coklat yang tertutup.

10 menit kemudian, tirai dibuka, memperlihatkan Dilraba yang berdiri. Menggunakan dress panjang berwarna hitam dengan hiasan emas di bagian bawah. Belahan tengah yang menampakkan paha putih Dilraba.

"Terlalu seksi," ucap Xiao Zhan sambil menggeleng.

Dilraba kembali mengganti pakaian, kali ini ia memakai dress biru dengan belahan dada rendah.

"Terlalu rendah," ucap Xiao Zhan dengan tangan mengkode bagian dada.

Kemudian, Dilraba mengganti lagi dengan dress lain. Kali ini ia menggunakan gaun putih dengan hiasan bunga berwarna merah di bagian bawah gaun itu. Gaun menggembang bagaikan gaun seorang putri.

"Bagaimana?" tanya Dilraba sambil merentangkan tangan meminta pendapat.

"Terlalu kembang dan merepotkan," ujar Xiao Zhan kembali menggeleng.

"Baiklah, ganti lagi," ucap Dilraba kembali mengganti pakaian.

10 menit kemudian, tirai dibuka. Memperlihatkan Dilraba yang menggunakan gaun berwarna emas. Ada hiasan manik-manik berwarna senada, memperlihatkan lekuk tubuhnya yang ideal.

"Hmm, bagus," ucap Xiao Zhan memberi jempol pada Dilraba.

"Benarkah? Baiklah, akan kupakai ini," ucap Dilraba tersenyum.

"Acaranya hari ini?" tanya Xiao Zhan.

"Iya, malam ini juga," jawab Dilraba.

"Kalau begitu bergegaslah bersiap," ucap Xiao Zhan.

"Aku hanya perlu menata rambutku," ujar Dilraba.

Xiao Zhan mengangguk dan menunggu Dilraba hingga selesai dengan menata rambutnya. 30 menit menunggu, Dilraba sudah selesai bersiap.

"Mau ikut denganku?" tanya Dilraba.

"Tidak saja, aku langsung pulang," jawab Xiao Zhan.

"Tidak mau ikut? Siapa tahu di sana ada makanan yang enak," ujar Dilraba.

Mendengar kata makanan, membuat Xiao Zhan berbinar. Tapi, setelah dipikir lagi. Ia tak ada hubungannya dengan acara yang akan dihadiri oleh Dilraba.

"Tapi, aku tak ada hubungannya dengan acaramu. Aku tidak mau ikut," ucap Xiao Zhan walau tatapan matanya menunjukkan hal sebaliknya.

"Ayolah, temani aku. Hmm? Temani aku ya? Ayolah," bujuk Dilraba yang memang ingin ditemani dan tak tega melihat Xiao Zhan yang tak jadi ikut karena tidak diundang.

My Sweet Poker ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang