Watford, Inggris. - Juli 1981.
Ckiiiiittt!!!
BRAK!
"Apa yang terjadi? Suara apa itu tadi?"
"Maaf nona, sepertinya kita menabrak seseorang."
"Apa?!"
Dengan tergopoh, seorang gadis membuka pintu dengan cepat dan turun dari kendaraan yang membawanya. Ah, benar saja. Di sisi kendaraan miliknya, tampak seorang pemuda dengan sebuah topeng hitam terlihat tergeletak tak berdaya. Kendati napas pemuda itu masih terdengar berderu, namun seperti tak ada pergerakan apapun dari pemuda itu.
"Bantu aku, kita harus menyelamatkannya." Ucap sang gadis seraya meraih salah satu lengan sang pemuda, bermaksud untuk memapahnya.
"Tapi Nona, tak ada waktu untuk ini. Kita bisa terlambat dan kesempatan mu akan hilang."
"Ck, lantas apa kau akan membiarkan pemuda ini mati di sini? Cepat bantu aku."
"T-tapi nona Lisa, bagaimana jika tuan besar murka?"
"Tak perlu kau risaukan. Tentang paman William, serahkan saja padaku."
Tak lagi membantah, pria paruh baya yang berprofesi sebagai supir itu lantas membantu sang nona. Namun belum sampai niat keduanya terlaksana, gadis bernama Lisa itu terjingkat kala pemuda yang berada di hadapannya ini mencengkeram lengannya tiba-tiba.
"Sembunyikan saja aku."
Suara lirih pemuda itu sontak membuat Lisa terkesiap. Sorot matanya beralih ke lengannya, dimana di sana darah kental tampak membasahi telapak tangan pemuda itu. Terlihat segar berbaur dalam kegelapan malam.
Mendapati hal itu, napas Lisa tercekat dengan kedua mata terbelalak sempurna. Siapa pemuda ini? Mengapa ada noda darah di tangannya?
Belum selesai dengan segala pemikirannya sendiri, suara sang pemuda kembali menguar lirih. Terdengar berat dan tertahan.
"Sebentar lagi, jalanan ini akan di penuhi para polisi. Jadi, sembunyikan aku."
"No-nona, orang ini berbahaya." Sang supir turut bersuara. Terdengar bergetar menahan rasa takut.
Sempat menimang beberapa saat, suara sirine mobil polisi terdengar di kejauhan. Hingga kemudian, tanpa kembali berpikir, Lisa mendongak dan menatap sang supir.
"Bantu aku, kita masukkan dia kedalam mobil."Suara sirine yang terdengar kian mendekat membuat Lisa dan sang supir memapah pemuda asing itu dengan tergopoh. Dengan cepat Lisa membuka pintu, mendudukkan sang pemuda asing terlebih dahulu, dan kemudian di susul oleh dirinya yang mendudukkan diri tepat di sisi sang pemuda.
Blam,
Pintu mobil berjenis Rolls Royce Phantom VI itu tertutup rapat bersama Tiga orang di dalamnya dengan napas yang saling memburu.
"Kita harus kemana nona?" Suara sang supir menguar, menarik atensi Lisa sepenuhnya. Sementara mesin mobil telah berderu, siap untuk melaju kapan saja.
"Tak ada jalan lain selain jalan utama ini. Semua akses telah di tutup. Tepat dua blok di seberang sana, terdapat operasi polisi. Mereka tengah mencariku." Sang pemuda asing kembali bersuara. Terdengar lirih di balik topeng hitam yang menutupi sebagian wajahnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARKSIDE || Lizkook ✓
Fiksi Penggemar[ Ilustration by : Jungnaraa ] Jungkook tak memiliki apapun dalam hidupnya. Tak memiliki orang tua, keluarga, teman, bahkan sebuah tujuan sebagai landasan hidup yang ia genggam dengan teguh. Dunia Jungkook rasanya begitu gelap, sangat gelap. Namun...