12

54.7K 4.3K 848
                                    

⚠️WARNING⚠️

🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞

























































"ASTAGA!"

Jaemin terkejut begitu Jeno menarik tangannya. Membuat tubuh Jaemin kini berada di pangkuan si tampan itu.

"Lo ngapain sih? Gue tuh mau mandi!" ucap Jaemin berusaha turun tapi Jeno memeluk pinggangnya erat.

"Stop ngomong pake lo-gue ya, Jaem. Mulai sekarang kita biasain ngomong pake aku-kamu. Okay?" ucap Jeno sembari mengusap pipi halus milik Jaemin.

Jaemin mengalihkan pandangannya ke sembarang arah lalu mengangguk dengan kaku. "I-iya."

"Nana?"

"Hm? Eh--apa? Nana?"

Jeno mengangguk. "Iya. Nana. Nggak apa-apa kan kalo gue manggil lo kaya gitu?" tanyanya.

"Uhm..iya, nggak apa-apa." jawab Jaemin pelan.

"Nana?"

"Diem, Jen!" Jaemin memukul lengan Jeno pelan lalu menyembunyikan wajahnya yang merah padam di perpotongan leher Jeno.

Jeno terkekeh. Tangannya yang tidak sedang memeluk pinggang Jaemin, ia gunakan untuk mengusap lembut rambut si manis.

"Jeno..." panggil Jaemin.

"Hm?"

"K-kamu...

....nggak mau ngelakuin sesuatu?"

Jeno tersenyum simpul. Ia paham apa maksud Jaemin. Tapi untuk kali ini ia akan berpura-pura tidak paham untuk menggoda Jaemin.

"Sesuatu apa?" tanya Jeno (pura-pura) tidak paham.

"Eum...itu, Jen..." cicit Jaemin pelan membuat Jeno semakin gemas.

"Itu apa, sayang?"

"Asdfghjkl! Nggak tau ah. Nggak jadi!" Jaemin berucap kesal dengan bibir yang cemberut parah. Ia bersiap ingin turun dari pangkuan Jeno, tapi..

"Ahh!" Jaemin berjengit kaget dan reflek mengeluarkan suara laknat itu begitu Jeno dengan kurang ajar meremas pantatnya.

"Emangnya nggak apa-apa kalo aku ngelakuin itu sekarang? Maksud aku, kamu udah siap?" tanya Jeno.

Jaemin mengangkat kepalanya untuk menatap Jeno yang kini juga tengah menatapnya dengan hangat.

"Jen, aku kan istri kamu. Lagian waktu itu kan kita nggak ngelakuin ritual malem pertama, jadi gantinya sekarang aja. Aku udah siap kok."

Padahal Jaemin jawabnya biasa aja. Tapi kok nafsu Jeno kesulut sama jawaban Jaemin barusan ya?

"Okay. Jangan nyesel ya, sayang!"

Belum sempat mencerna, Jaemin sudah dibuat memekik karena tiba-tiba Jeno mengangkat tubuhnya dan mengangkatnya seperti karung beras di bahunya

.

.

.

Jaemin masih berusaha menetralkan napas setelah pelepasan pertamanya. Tapi Jeno dengan tergesa membuka celana dalamnya yang tersisa lalu menyodorkan penis perkasanya di depan wajah Jaemin.

"A-apa?" tanya Jaemin tidak paham.

"Isep dulu, biar nanti masuknya gampang." perintah Jeno lalu dengan jahil ia menggesekan kepala penisnya yang sudah dipenuhi precum ke bibir Jaemin.

HATE TO BE LOVE (Nomin)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang