30

27.3K 2.4K 177
                                    

Semenjak pulang berlibur dari Jepang, Jaemin terus merasakan pusing dan mual-mual. Awalnya ia pikir itu hanya jetlag, tapi ternyata bukan. Ini bahkan sudah dua minggu sejak kepulangannya, tapi rasa pusing dan mual itu masih ada.

Jaemin, entah inisiatif dari mana mencoba membeli tespack dan mengecek sendiri. Dah ya, ia sedang mengandung.

Sudah dua menit ia terdiam seraya memandangi testpack dengan dua garis merah yang berada di tangannya itu. Jaemin yakin jika Jeno pasti akan senang mendengar kabar ini, tapi kalau Jisung? Apa anak itu mau punya adik?

"Buna!"

Jaemin tersentak kecil begitu suara cempereng itu memanggil namanya. Suara Jisung. Dengan cepat Jaemin memasukan testpack yang ia pegang ke dalam kantong.

"Jisung sayang. Kenapa, Nak?" tanya Jaemin.

"Buna lagi apa?" Jisung balik bertanya dengan ekspresi polosnya.

"Buna nggak lagi ngapa-ngapain kok, sayang," jawab Jaemin. "Oh ya, Jisung ngapain ke sini? Bukannya tadi lagi nonton upin-ipin?"

Jisung mengangguk kecil. "Icung lagi nonton upin-ipin. Tapi Buna lama banget di kamal mandinya, jadi Icung sampelin aja," jawab Jisung seraya menyengir lucu.

Jaemin terkekeh gemas. "Ya udah sekarang kita nonton upin-ipin lagi yuk, Nak!" Buna satu anak itu menggandeng si balita kembali ke ruang tv lalu mereka kembali melanjutkan acara menonton. Sesekali ada celotehan random dari Jisung yang membuat Jaemin tak bisa menahan tawa.

"Jisung," panggil Jaemin. Kebetulan tvnya sedang iklan.

"Ung?" Jisung yang sedang mengunyah jelly menoleh ke arah Bunanya.

Jaemin mengelap mulut Jisung yang sedikit berantakan sebelum bertanya, "Jisung mau punya adik nggak?"

Jisung tampak berpikir, "Adiknya laki-laki atau pelempuan, Buna?"

"Eum, Buna belum tau. Memangnya Jisung mau adik laki-laki atau perempuan?"

"Laki-laki!" seru Jisung semangat.

"Kenapa laki-laki?"

"Kalena kata teman Icung punya adik laki-laki itu enak, Buna. Bisa diajak main bola baleng," jawab Jisung dengan antusias.

Jaemin mengernyitkan dahinya. Teman? Ah, ini pasti anak-anak komplek sebaya Jisung yang sering bermain di taman komplek.

"Kalau adiknya perempuan gimana? Jisung mau atau nggak?" tanya Jaemin lagi.

"Eum, mau aja, Buna," jawab Jisung lagi. "Memangnya Buna mau kasih Icung adik?"

"Iya. Buna mau kasih Jisung adik."

Mata Jisung berbinar terang, tangannya mengadah ke arah Jaemin. "Mana adik Icung, Buna? Icung mau liat."

'Astaga kaya minta permen.' Jaemin membatin.

"Nih. Adik bayinya ada di sini," jawab Jaemin seraya membawa tangan Jisung untuk menyentuh perutnya.

Jisung mengernyit tidak paham. "Di pelut Buna?"

"Iya, Adik bayinya lagi bobo di perut Buna," jawab Jaemin.

"Kok bisa? Gimana cara adik bayi masuk ke dalam pelut Buna?"

Jaemin menepuk keningnya. Bisa-bisanya Jisung malah menanyakan bagaimana cara adik bayi masuk ke dalam perut. Random banget sih anaknya ini.

"Eh, gimana kalau hari ini kita bikin surprise buat Ayah?" Jaemin mencoba mengalihkan pembicaraan. "Ayah kan selama ini udah capek kerja buat Buna, buat Icung juga. Sekalian kasih tau Ayah kalau Jisung bakal punya adik bayi."

HATE TO BE LOVE (Nomin)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang