Tak terasa udah di penghujung semester pertama ku di TK, saat itu aku dan teman' ku sedang duduk di belakang kelas mebicarakan suatu yg begitu penting.
"Gue ngak terimah nih,bisa-bisanya tu anak sd mukulin si Deki. kita harus balas dendam nih." Ucap samsul yg membuat suasana makin tegang.
"Emangnya kejadiannya gimana?" Tanya ku mencari tau sebelum ada kesalah pahaman.
"Kemarin tu gue lewat belakang sd, trus gue dilemparin batu sama anak sd itu. Ya gue ngak terima ya jadinya gue ngelawan tapi kalah jumlah." Ujar Deki menjelaskan ke kami semua.
"Kalau gitu masalahnya,oke ntar pulang sekolah kumpulin anak-aknak kita pergi cari tu anak yg mukulin Deki." Ucap ku pada mereka agar mereka tenang.
Bell kelas pun berbunyi pertanda kelas akan segera di mulai.
"Put lo ada pensil 2 ngak?" Tanya Echy pada ku.
"Tu ambil aja di tas." Jawab ku tak memperhatikan dia.
"Makasih ya...oh iya loh udah akrab sama Fristy?" Echy kembali bertanya kepada ku.
Gue cuma menggelengkan kepala.
"Buruan deh, bentar lagi kan libur nanti lo ngak bisa lihat..."
"Echy, berhenti ngobrolnya, kerjain tugasnya dulu." Sahut bu guru memotong omongan Echy.
Sejenak aku berhenti menulis, memikirkan apa yg di bicarakan Echy ada benarnya juga.
"Bu guru ke ruangan guru dulu ya,tugasnya di kerjain dulu. Jangan ada yg keluar dari dalam kelas." Bicara bu guru pada kami semua.
Yg tandinya kelas sunyi, tiba" anak kelas sebelah membuat keributan,pukul" meja,berteriak,nyayi membuat kelas ku tak nyaman.
"Anjing kelas sebelah ngak tau apa kita lagi ada tugas." Ucap samsul sambil marah-marah.
“Putra, Kahfi ayo kita ke kelas mereka untuk menyuruh mereka diam” kata samsul mengajakku dan juga Kahfi
Sesampainya di kelas sebelah,
"Woy kalian bisa diam ngak? Gue tau kalian ngak ada guru,tapi tolong diam,kalian ribut bikin kelas lain terganggu. Coba deh kalian duduk diam sambil baca buku." Teriak Samsul memarahi anak kelas itu.
Seketika semua murit cwok kelas itu berdiri, perlahan mendekati kami bertiga.
"Trus kalian mau apa?" Tanya Ali anak kelas tersebut.
Ya dia M.Ali atau di kenal dengan nama Ali. Dia anak komplek atas. Dia tinggi dan postur tubuhnya 2x lebih besar dari pada badan ku. Dia menjabat sebagai ketua kelas, bahkan kepala dari kumpulan kelas tersebut.
"Put, kita balik aja yuk, kita kalah jumlah, badannya Ali pun lebih besar dari pada kita." Bisik Kahfi ke telianga ku.
"Kalau kita mundur, nanti kita bakalan dianggap remeh." Balas ku berbisik pada Kahfi.
Tiba-tiba....
Samsul sudah memukul kepala Ali hingga Ali hampir terjatuh.
"Anjing lo. Lo gue takut sama lo." Teriak Sambil memukuli Ali.
Aku,Kahfi, dan teman-temannya Ali berusaha memisahkan mereke.
"Ngapain lo pisahin gue Put, lepasin. Sekali-kali kita harus kasi pelajaran sama nih anak biar ngak sok kedepannya." Ucap samsul sambil meronta-ronta ingin melepas pegangan ku.
"Lo mau kita di hukum hah! Kita bisa selesaikan baik-baik" Teriak ku pada Samsul san juga Ali.
"Gimana kalau kita tanding bola?" Usul Kahfi pada semuanya.
"Deal."
Suara keras, terdengar familiar di telinga ku.
Perlahan suara jejak kaki masuk ke kelas... Dan ternyata suara tersebut adalah Maulana atau biasa di panggil Lana. Dia sepupu ku,wakil ketua kelas tersebut.
"Tapi ada hukumannya gimana? Berani??" Ucap Lana kepada ku dan juga Kahfi.
"Oke hukumannya apa?" Tanya ku kepada Lana.
"Gimana yg kalah, bersihkan kelas yg menang?" Usul Lana pada kami.
"Oke kita ngak takut. bersihkannya selama seminggu." Tegas Samsul dan Kahfi menjawab Lana.
"Kita mainnya di lapangan sekolah besok jam istirahat pertama. Waktunya 2x15 menit. Gimana setujuh?? Ucap Lana bertanya pada ku.
"Oke deal." Jawab ku
Aku menarik lengan Kahfi dan Samsul untuk kembali ke kelas dan membicarakan masalah ini ke teman-teman yg lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Find True Love
RomanceSebuah kisa cinta seorang lelaki,yang awalnya selalu menyakiti hati wanita, kemudian berubah 360° setalah bertemu dengan seorang wanita yg tulus dan baik... Namun sayang kisah mereka kandas, setelah 4 tahun menjalin hubungan yg sudah di restui oleh...