O1. first time

510 76 67
                                    

"Riki!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Riki!"

lelaki itu berdecih pelan saat mendengar namanya dipanggil dari belakang, ia berhenti melangkah lalu berbalik melihat siapa yang memanggil dirinya.

dua orang seumurannya itu mendekati Riki dengan raut wajah yang berbeda. satu diantara mereka terlihat senang, dan satu lagi terlihat sangat khawatir.

"wihh, harusnya tadi lo juga hajar si Jay jangan diem aja bro." ucap Sunoo antusias sambil menepuk-nepuk pundak Riki. sedangkan sang empu malah menempiskan tangan temannya itu, mood nya jadi rusak karena Yeonjun tadi.

"yaelah, santai napa Rik." Sunoo menarik kembali tangannya.

"udah gue bilang, kita gausah nyerang mereka kemaren. mau sampe kapan kita nyari masalah ke mereka terus?" tanya Jungwon sedikit menaikan suaranya membuat Riki dan Sunoo menatapnya cepat tak terima.

"apasih, Won?" cibir Sunoo.

"mending kita fokus urus bagian sendiri. berenti ganggu mereka, kalian tau itu gaada gunanya kan?" ucapan Jungwon kepada Sunoo barusan membuat Riki mengernyit kesal.

"sebenernya lo dipihak siapa, sih?"

Jungwon tertegun mendengar pertanyaan yang terlontar dari mulut Riki. tidak, bukan seperti itu maksud Jungwon. ia hanya tidak mau geng-nya dicap buruk dan perusuh oleh semua orang. Jungwon ingin mengembalikan nama baik bagian nya.

"ga gitu maksudㅡ

"kalo lo gasuka cara main kita, dengan senang hati gue bisa keluarin lo."

"Riki!" tegur Sunoo. menurutnya Riki tidak boleh berkata seperti itu. meskipun Jungwon seringkali berontak, tetapi anak itu banyak membantu dalam geng-nya.

Riki menatap Sunoo sebentar lalu menghembuskan nafasnya kasar.

"maaf." ucapnya cepat tak mau menatap Jungwon yang kini juga menatap dirinya biasa.

Jungwon sudah seringkali melihat Riki yang seperti ini, terlalu blak-blakan dan tidak memikirkan perasaan orang lain. jadi ia mungkin sudah biasa saja diperlakukan seperti ini oleh anak itu.

Jungwon menunduk sebentar sembari menghela nafas pelan, lalu ia kembali menatap Riki.

"obatin dulu luka lo, jangan kebiasaan ga diobatin nanti malah infeksi." ujarnya lembut sambil menepuk pelan pundak Riki, lalu kakinya melangkah meninggalkan kedua temannya disana.

Riki dan Sunoo terdiam membiarkan Jungwon pergi. lalu Sunoo langsung memukul lengan temannya itu membuat sang empu meringis pelan.

"lo sih!" sarkasnya dan Riki memasang raut wajah tak terima.

"kok gue?"

"lagian ngapain ngomong kaya gitu? dia udah banyak bantu kita." ucapan Sunoo memelan diakhir kalimat.

In Phase : DilemmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang