p e r t a m a

2.6K 296 32
                                    

TAKE A BITE

.

c h a p t e r | p e r t a m a
Halsey - Castle

Denting mata pisau yang beradu dengan permukaan marble plate menjadi satu-satunya kebisingan yang mengisi ruang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Denting mata pisau yang beradu dengan permukaan marble plate menjadi satu-satunya kebisingan yang mengisi ruang. Sementara itu, kedua individu duduk berhadapan, menambah kesan suram yang semula sudah tertoreh lekat pada seluruh arsitektur dan perabotan yang mengisi tempat itu.

"Steak itu," Si Wanita angkat bicara, memecah keheningan dengan suaranya yang dingin dan tegas. "Kau menyukainya?"

"Ya, ini enak."

Bibirnya yang terpoles lipstick red wine tersenyum samar, sungguh samar hingga Sang Pria nyaris tak menyadarinya.

"Dagingnya lembut dan tidak memiliki banyak lemak. Tingkat kematangannya sungguh pas."

"Oh..."

"Kau membuatnya?"

Wajah Karina terangkat, menatap suaminya dengan sirat tenang seperti air mengalir selagi kepalanya mengangguk. "Aku membuatnya dengan susah payah—mencari daging yang pas; tidak berlemak, namun memiliki sedikit otot. Aku mencarinya selagi Kau sibuk berselingkuh dengan jalang-jalangmu diluar sana, Qian Kun."

Qian Kun mendengus, menatap istrinya dengan seringai tercatut, "Kau sedang cemburu padaku?"

"Ya. Kau tahu Aku tidak suka berbagi." Karina menjawab selagi tangannya mengiris daging diatas piring, memasukkan sebuah potongan kecil kedalam mulutnya. "Aku tidak suka berbagi hartamu dengan gadis lainnya, Qian Kun—cita-cita-ku adalah datang ke pemakamanmu dengan pakaian paling mahal dan perhiasan paling mewah. Menjadi janda paling kaya yang pernah khalayak lihat, sungguh sederhana."



Kun menatap istrinya yang cantik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Kun menatap istrinya yang cantik. Sungguh cantik seakan tubuhnya tersusun dari bongkahan emas dan berlian. Ia sungguh menikmati tatapan iri para pria, mengapresiasi keindahan istrinya setiap mereka bergandengan tangan pada rapat besar. Ah... Karina Yoo, gadis miskin keturunan Tiongkok itu telah berubah. Tak pernah lepas dari Cheongsam sutra dan perhiasan mahalnya. Lipstick gelap ataupun terang sesuai dengan mood-nya hari itu. Sepatu tinggi yang membuat kakinya semakin jenjang saja.

[3] Take a Bite | Jeno. KarinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang