BAB 1 : PERTEMUAN

1 4 0
                                    

"Kring kringgg kringgggg" Suara bel masuk berbunyi, serentak semua siswa berlarian menuju kelasnya masing masing, Berbeda dengan Argha yang masih berdiam diri di Kantin Ceu imas sambil menggigit selembar roti seperti tidak mendengar adanya bel.

"Gha, Lu gabakal ke kelas?, udah bel nih" Tanya Rio sambil menepuk bahu kanan Argha.

"Sekarang pelajaran Inggris kan, kayanya gua ga ikut deh maless , lagian gua udah pinter juga" Ujar Argha dengan muka percaya dirinya.

"Serius lu Gha, kalo ditanya guru jawabnya gimana dong? " Ucap Jean dengan rasa cemas terhadap Argha.

"Ya elah bilang aja gua lagi di UKS, lagi gaenak badan, sekarang mendingan kalian cepet masuk deh nanti telat nyalahin gua lagi" Jawab argha dengan lantang.

Akhirnya Rio, Jean dan Vito pun pergi ke kelas meninggalkan Argha sendirian dikantin.

Jam pelajaran pertama pun selesai Argha kembali ke kelas dengan membawa beberapa jajanan dari kantin dengan baju yang sedikit berantakan, lalu ia duduk di bangkunya yang berada di pojok belakang kelas.

"Oyy Argha nanti pulang kita ke basecamp kann" Tanya Vito sambil menghampiri bangkunya Argha.

"Iya dong soalnya ada sesuatu penting yang bakal gua umumin,oh iya kabarin anak anak lain juga ya" Balas Argha sambil membereskan rambutnya yang sedikit berantakan.

Bel pulang pun berbunyi semua anak sekolah keluar dari kelasnya, Argha dan anak geng clevo pun berjalan keparkiran bersama sama.

"Eh boy, gua mau ke bengkel dulu bentar ya mau ganti oli, kalian duluan aja ntar gua nyusul" ujar Argha sambil menaiki motornya.

" Gue anter ya gha" Sahut Rio dengan sigap.

"Gausah, gue bisa ko sendiri,Gua udah gede" Balas Argha sambil menancapkan gas dan pergi meninggalkan teman temanya.

Argha pun pergi sendiri menuju bengkel sedangkan anak anak yang lain pergi ke basecamp Clevo, ketika Argha sedang berada diperjalan muncul enam orang dengan enam motor yang berbeda di belakang Argha, dan sepertinya mereka membuntuti Argha, mereka kemungkinan geng motor yang mempunyai dendam terhadap Argha, mereka semuanya memakai masker seakan akan menutupi identitasnya, Argha pun kaget perlahan ia mulai gelisah dan ia mulai menaiki kecepatan motornya dan berharap bisa lolos dari mereka, tetapi mereka semua tidak diam mereka juga mulai mengejar Argha dengan kecepatan yang tinggi sambil teriak meminta Argha untuk berhenti.

Tak lama mereka berhasil menyusul Argha mereka mengepung dengan melingkari Argha, salah satu diantaranya memegang sebuah tongkat bisbol dan siap untuk menghajar Argha.

"Woy Argha mau lari kemana lagi lu, dasar banci lu " Ujar laki laki yang memegang tongkat bisbol yang diarahkan ke atas kepala Argha.

Argha sendiri bingung karena ia tidak bisa lari kemana-mana lagi, dan jika ia melawan pun ia bakal tetap kalah, Argha pun mulai cemas dan berpikir bahwa nyawanya sudah tidak aman lagi, ia pasrah dan berharap ada seseorang yang bisa menolonginya, tetapi itu mustahil karna jalanannya sepi dan sekali pun ada orang mereka pasti takut dengan anak geng motor.

Tak lama terdengar suara sirine Polisi dari belakang Argha, sirine itu terdengar mendekat kearah Argha, sontak anak geng motor ini pun mulai panik.

"Cabut guys, cabut ada polisi" Ujar salah satu dari mereka.

Akhirnya mereka pun pergi dengan keadaan panik, dan Argha sendiri akhirnya selamat dari teror mereka tanpa luka sedikit pun.

Tiba tiba suara sirine itu pun berhenti lalu muncul seorang wanita dengan motor ninja dan ia menghampiri Argha, Argha sendiri pun terheran heran apa yang sebenernya terjadi.

"Siapa loe? " Ujar Argha dengan muka kebingungan.

Wanita itu pun membuka helmnya dan menjulurkan tangnya ke Argha.

"Kenalin gua Livy, anak kelas 12" Ucap Livy

Argha pun kaget ternyata seorang wanita lah yang menolongnya, dan wanita itu satu sekolah denganya, Argha juga mulai ingat pernah bertemu ia sebelumnya di kantin sekolah.

"Oh iya kenalin juga gua Argha, Btw thanks ya udah nyelamatin gua dari anak anak geng motor tadi, gua gatau kalo ga ada lu gimana nasib gua kedepanya" Ujar Argha sambil menjulurkan tangan dan bersalaman dengan Livy.

"Iya sama sama, kebetulan aja gua tadi lewat daerah sini si, trus gua liat lu dikepung sama anak geng motor tadi, dan kebetulannya lagi motor gua ada sirine polisinya hehe" Ujar Livy sambil menggaruk kepalanya.

"Tapi bukanya lu anak geng motor juga ya, tapi kenapa lu malah diem sih lu juga ketua geng motor kan" Tambah Livy dengan muka terheran heran

"Mereka jumlahnya berenam sedangkan gua sendiri, gini gini juga gua manusia masih bisa dikalahin"Jawab Argha.

"Hehe, ya udah deh lu udah aman kann gua mau cabut dulu ada urusan" Ujar Livy sambil memakai helmnya dan menyalakan mesin motornya.

"Oke deh, sekali lagi thanks ya udah bantuin gua, gua janji bakal bales kebaikan lo" Jawab Argha

"Hmm, okey " Balas Livy dan ia pun pergi meninggalkan Argha.

Argha sangat terbantu karena kedatanganya Livy, dia ngerasa berhutang budi kepada Livy.

BERSAMBUNG...

Jangan lupa follow yaa teman teman :)

ARGHA GHAYDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang