BAB 2 : SOSOK ARGHA

0 4 0
                                    

Setelah kejadian kemarin membuat Argha bertanya tanya tentang sesosok Livy, ia mulai ngestalk Instagramnya, facebooknya sampai sampai dia nanya ke simi simi siapa itu livy, yaa namanya juga orang kepo.

Tapi Berbeda dengan anggota geng Clevo, mereka lebih terpaku dengan sekumpulan geng motor yang berani mengusik ketuanya, mereka mencari tahu siapa geng motor itu dan siapa orang yang dibalik ini semua, ya walaupun mereka tidak memiliki bukti yang kuat.

Keesokan harinya jam menunjukan pukul 06.10 terdengar suara alarm yang sangat keras dari kamar Argha, walaupun suaranya yang sangat keras itu tidak membuat Argha terbangun dari tidurnya, Alarm saja tidak mampu untuk membangunkan Argha dari tidurnya yang nyenyak itu, Jean lah orang yang satu rumah dengan Argha yang memiliki tugas untuk membangunkan Argha tiap hari. Jean mulai memasuki kamar Argha yang sangat berantakan itu.

"Argha Argha apa coba gunanya alarm, bangun kaga ngeganggu orang iya, Dasar !! " Ujar jean sambil menggelengkan kepala

"Bangun gha lu mau sekolah ngga" Lanjut Jean sambil memukul lemah pantat Argha, tetapi ia malah memukul kembali tangan Jean dan kembali bergelung melanjutkan tidur sambil berkata "iyaa bentar, 5 menit lagi dehh "

Jean yang masih kekeh untuk membangunkan Argha mulai menggelitiki telapak kaki Argha, Tetapi ia malah menendang balik tangan Jean yang menggelitiki kakinya, Perlahan Jean mulai kesal dengan kelakuan Argha, ia mengambil paksa guling yang dipeluk Argha dan seraya berkata "Gha udah jam 6 lebih ghaa, kalo kesiangan gimana, ayo lahh susah banget ni anak dibagunin sekalian aja lu tidur selamanya"

Tak lama ayah Argha datang ia mulai menghampiri Argha dan membangunkan Argha dengan pelan
"Argha udah siang loh, bener kata Jean nanti bisa kesiangan loh, ayo bangun nak"
Argha pun terbangun tetapi dengan raut muka yang kesal, tanganya mengepal matanya terfokus pada muka ayahnya, "apa si Yah sok perhatian banget, biasanya jam segini udah berangkat kerja kan" Bentak Argha pada ayahnya, Lalu Argha turun dari tempat tidurnya dan pergi bersiap untuk sekolah.

Singkat cerita Mereka berdua pun pergi ke sekolah bersama sama dengan menggunakan jaket kebanggaan bertuliskan Clevo dibelakangnya, Sesampainya disekolah mereka kaget melihat pintu gerbang yang sudah tertutup rapat, terlihat jam sudah menunjukan pukul 07.05

Jean yang kesal mulai memukul motornya dan seraya berkata "tuh kan Gha kita kesiangan, Gara gara lu si"

"Lah ko gua si, lu juga tadi sarapan lama kan" Balas Argha tidak Terima dengan perkataan Jean

"Yaudah sekarang mau gimana?, mau bolos aja atau kita manjat tembok pinggir sekolah? "

"Gua kayanya mau bolos aja, gua mau mampir ke cafe aja"

"Oke gua ikut"

Mereka akhirnya memutuskan untuk bolos sekolah pada hari itu dan berniat mengunjungi Cafe milik Argha yang dijaga oleh beberapa karyawan diantaranya teman Kak Gibran , Cafe itu merupakan Cafe yang dibuat oleh Ibunya dan sekarang Argha lah yang bertanggung jawab penuh untuk mengurus semua nya. Dari cafe ini lah Argha bisa mendapatkan keuntungan untuk menunjang hidupnya.

Kembali ke cerita, Mereka mulai mengunakan helm dan bersiap pergi dari tempat itu (sekolah) , Tetapi Tiba tiba Argha melihat sosok livy dari kejauhan yang berada di dalam sekolah, sontak membuat Argha berubah pikiran.

"Eh Jean gua gajadi bolos deh, gua mau manjat tembok pinggir sekolah aja" Ujar Argha sambil membuka helm yang baru ia kenakan.

"Lah ko tiba tiba gajadi si, dasar plin plan" Balas Jean

Mereka akhirnya nekat memanjat tembok di pinggir sekolah yang tidak terlalu tinggi,  dan mereka pun berhasil masuk ke sekolah.

setelah berhasil turun dari tembok mereka dikagetkan dengan beberapa murid yang sedang bolos di jam pelajaran pertama, mereka semua adalah anak kelas 12 dan salah satu diantaranya adalah pentolan sekolah ini. Argha dan Jean tidak bisa kemana mana, karena jalan menuju kelas mereka di hadang oleh sekumpulan anak kelas 12 ini.

Seketika pentolan utama sekolah yang bernama Ringga menghampiri Argha dan Jean.

'Wihh anak kelas 11 nii, berani berani nya mereka lewat tembok, nyari masalah ni anak dua" Ujar salah satu dari mereka, sementara Ringga yang menghampiri Argha mulai terfokus ke label nama milik Argha.

"Ohh ini yang namanya Argha, adik dari Gibran yang sok jagoan" Ujar Ringga dengan sambil menunjuk nunjuk Argha.

"Maksud lo apa" Balas Argha dengan suara yang keras, emosi Argha pun mulai terpancing seketika.

"Memang ya adik sama kaka sama aja, sama sama emosian"

"Lahian dulu Kaka lu yang sok jagoan itu sering ngebully gua dan sekarang adalah waktu yang tepat untuk membalaskan semuanya" Ujar Ringga

"BACOTT" Teriak Argha, Argha yang emosinya sudah tidak terkontrol lagi mulai menghajar muka Ringga dengan sangat keras sekaligus menjadi pembuka perkelahian anatara Argha / Jean melawan Ringga dan temanya.

BERSAMBUNG...







Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARGHA GHAYDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang