Story of Favorite - 08

84 6 0
                                    

Jaehyun menelungkupkan kepalanya di atas meja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaehyun menelungkupkan kepalanya di atas meja. Matanya menyorot sendu dengan perasaan yang tidak tenang. Pasalnya, gadis itu tidak lagi muncul di mimpinya.

Mengherankan. Padahal malam tadi mereka masih bertemu dan berpelukan erat seakan takut kehilangan satu sama lain.

Dia merenung sampai tidak menyadari seseorang datang menghampirinya. Gadis yang dia pikirkan ternyata datang seraya tersenyum menatapnya. Ini adalah adegan yang tidak bisa Jaehun lihat di dalam mimpinya.

Gadis itu mengulurkan mawar biru yang langsung Jaehyun terima dalam kebimbangan. Dia terkekeh saat melihat pria itu memasang wajah bingung.

"Apakah kamu ingin bermain game atau mendengarkan musik?" Gadis itu tersenyum, seperti tidak ada yang terjadi.

Wajah cantiknya kini nampak lebih cerah dan bercahaya dibandingkan kemarin. Ah, iya. Pria itu bahkan baru menyadari kalau semalam wajah Jeuni sangat pucat seperti kekurangan darah.

Jaehyun terpesona pada gadis berambut hitam terurai dengan gaun putih selutut yang membuatnya terlihat seperti peri di hadapannya.

"Apa yang akan kita lakukan besok?" tanyanya antusias.

Jaehyun tertegun mendengarnya mengatakan itu. Tumben sekali. "Adakah yang kamu mimpikan?"
tanya Jaehyun.

"Tidak," jawab gadis itu acuh tak acuh.

"Ini aneh."

"Apa yang aneh?" Gadis itu menatapnya seraya memiringkan kepala, bingung.

Jaehyun menatapnya dalam dengan sorot cemas. "Seperti kamu akan tiba-tiba hilang saja."

Jeuni terkekeh pelan.

"Kita sekarang bersama selamanya. Aku tidak akan
pergi meninggalkanmu begitu saja," timpalnya yang membuat Jaehyun senang, namun tidak menutup fakta bahwa pria itu nampak gelisah.

"Benar."

"Kau memang ada di depanku," lanjut Jaehyun dalam hati.

Jaehyun membawa sebuah vas bunga berisi sedikit air untuk menyimpan mawar biru, dan dia taruh di tempat yang mudah terlihat.

"Cantik sekali, ya," kata Jeuni yang ikut melihat bunga itu bersama Jaehyun. Pria itu bahkan menciumi wangi yang menguar dari bunga mawar langka tersebut.

"Kenapa mawar biru?"

Gadis itu tersenyum. "Kamu mau dengar filosofinya?"

Jaehyun mengangguk. Kakinya melangkah mengikuti saat Jeuni duduk di sofa sembari memeluk bantal kecil dipangkuannya.

"Tidak akan bosan?" gurau Jeuni.

"Aku selalu suka mendengarmu bercerita," kata Jaehyun. Matanya mulai memperhatikan gadis itu sembari duduk miring menghadapnya.

Jeuni berdeham pelan.

"Bunga mawar biru itu simbol kemustahilan. Karena bunga ini sangat jarang ada di alam dan sangat sulit untuk membuatnya."

Jaehyun mengangguk seperti murid taman kanak-kanak yang tengah diajari oleh gurunya.

"Sebenarnya mawar secara alami tidak memiliki pigmen warna biru. Namun pada tahun 2004 para ilmuwan melakukan modifikasi pada gen mawar putih dan berhasil memunculkan pigmen warna biru."

"Jadi mawar biru itu, mawar putih yang telah dimodifikasi?" sela Jaehyun penasaran.

"Iya, pintar sekali," puji Jeuni seraya menepuk kepala pria itu. Jaehyun sampai merona malu karena mendengar pujiannya. "Bunga mawar biru itu spesial, kan?"

Jaehyun mengangguk setuju. Memang spesial sekali. Bahkan untuk memunculkan warna biru, para ilmuwan harus melakukan penelitian panjang demi menciptakan warna langka tersebut.

"Bunga mawar biru menyimbolkan sesuatu yang sangat sulit untuk dicapai atau bahkan tidak mungkin bisa dicapai. Sama seperti kamu ...." Keduanya bertatapan dalam.

"Spesial dan tidak mungkin bisa dimiliki."

Itu kata aku, kata kita semua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Itu kata aku, kata kita semua. Buat anak NCT.

[✔️] Story of Favorite | NCT 127Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang