Happy reading 🥂.
.
"nomor yang anda tuju sedang tidak bisa dihubungi..."
"ah padahal aku lagi butuh penyemangat.. ssh no no aku bisa, mari selesaikan lalu pulang" wanita berusia 28 tahun itu kembali fokus pada pekerjaan nya sebagai seorang magang di sebuah perusahaan besar.
namanya Fier, mata hijau gelap yang terlihat cantik, rambut yang selalu di ikat se simpel mungkin namun rapi, juga pakaian formal yang membungkus tubuh Fier hari ini hingga wanita itu tampak seperti pegawai asli, senang tentu saja
Fier lahir dikeluarga lengkap, namun diusia 3 tahun ia di adopsi dengan dalih meringankan 'pundak' kedua orang tuanya yang lemah ekonomi, Fier sendiri sampai sekarang tidak mempermasalahkan itu, asal ia masih mempunyai sosok yang ia panggil 'ibu' dan 'ayah'
Luna, wanita berusia 24 tahun yang baru saja lulus dari perkuliahannya itu adalah kekasih Fier, menjalani hubungan asmara dalam usia dewasa adalah hal sulit, selalu membawa ego di setiap kondisi, selalu memilih diam dan melupakan masalah alih-alih meluruskan segalanya
2 tahun 2 bulan, rasanya sudah cukup untuk mengetahui satu sama lain, dan tetap tidak ada yang berubah, setiap kali terlibat masalah akan terselesaikan dengan diam dan melupakan
Fier sendiri tidak ingin seperti itu, ia memilih untuk meluruskan agar di hubungan mereka tidak ada kejanggalan, namun Luna selalu menolak dan pergi untuk sementara –mendinginkan kepala yang malah menurut Fier kekasihnya ini selalu ingin mengakhiri tanpa sebuah solusi, jenuh tentu saja namun terlanjur sayang hingga ketika ingin mengucap sesuatu harus memikirkan beribu-ribu kali
Luna sibuk dengan kepentingan yang sama sekali tidak dibagi oleh Fier yang notabene nya adalah kekasih Luna, sampai Fier kadang harus merelakan jam makan siang nya hanya untuk berbicara dengan Luna yang tentu saja tidak ada satu patah kata pun yang keluar dari bibir Luna mengenai 'apa kesibukan nya sekarang'
Fier merasa asing, hingga berulang kali bertanya 'apakah aku membuatmu merasa tidak nyaman? bukankah kita harus bicara tentang ini sekarang?' Luna tetap pada pendiriannya, ia menggeleng lalu pergi begitu saja, jika ditanyai sudah pasti jawabannya pendinginan kepala
seperti saat ini, Fier mengerjakan tugas yang diberikan seniornya hari ini, biasanya akan ada Luna yang akan menemani nya ketika ia bekerja entah itu melewati video call atau hanya sebatas panggilan suara, namun kali ini tidak sama sekali, layar nya menghitam tidak ada tanda-tanda orang yang mengchat atau menelfon dirinya
"menunggu kekasihmu menelfon heh? ck ck .. bukan kah dia sudah menunjukkan sifat aslinya? dia tidak lagi membutuhkan mu secara kasarnya begitu"
"jangan mengatakan sesuatu seolah-seolah kau paham"
"hah.. Fier, aku sahabat mu dari SMA, aku tau kau tidak pernah terlibat hubungan asmara sebelumnya hingga sekarang kau terlalu kolot untuk mengetahui apa yang terjadi"
"berisik, urus saja berkas-berkas mu itu"
"aku sudah selesai, ah! baiklah lupakan perkataan ku, mari ikut minum-minum bersama ku setelah pekerjaan mu selesai, hanya kita berdua jadi santai saja"
"aku akan meminta izin kekasih ku dulu"
"ck, dia juga tidak peduli kau akan kemana"
"diam"
KAMU SEDANG MEMBACA
random• oneshoot/twoshoot
Teen Fictioncerita random yang terinspirasi dari lagu2 atau hayalan sementara bxb / gxg !homophobic go away pls! harap jgn tersesat ya syang :)