2

10 1 14
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


redaksisalam_ped

.

.

.

.


    Hari Senin, sering menjadi Hari yang dibenci pelajar terutama di angkatan SMA. Begitu pula dengan Jesica, dia termasuk dalam salah satu orang yang membenci hari Senin.

Hari dimana jasa Pahlawan akan dihormati dengan diadakannya Upacara Bendera, justru menjadi kekesalan sendiri bagi pelajar dijaman sekarang. Mungkin jika Negara kita belum merdeka, para pelajar seperti kita hari ini tidak akan memegang pena, tapi justru memegang Bambu Runcing.

Dan sekarang, tokoh utama kita masih bergelung dengan bantal dan gulingnya. Jam Welker yang ada di atas nagkas terus berdering tak dihiraukannya, sang empu masih asik meyelami dunia mimpi.

Brak

Sampai pintu kamar Jesica, yap gadis itu Jesica di buka dengan keras. Terlihatlah Nyonya Karina telah berdiri di samping ranjang Jesica.

"Enak ya? Jam segini masih molor, " ucap Mama Rina.

"JESICA! " teriak Mama Rina dengan menjewer telinga Jesica

"Emp, eh eh MA! " lenguh Jesica kaget dengan aksi Mama nya.

"Nah, bangun juga puteri tidur kita. " Mama Rina menyindir Jesica yang yang telah bangun.

"Hehe. Maaf Ma tadi malem tuh aku kecapean ngerjain tugas, " ujar Jesica dengan cengiran nya.

"Oh ngerjain tugas ya? Ngerjain tugas tuh harus ketawa ketiwi persis kaya orang gila gitu, ya? Oh apa kamu suka diberi tugas terus makanya jadi gitu, hm? Apa Mama suruh aja guru-guru kamu biar selalu kasih kamu tugas, gimana? " todong Mama Rina dengan pertanyaan beruntunnya.

Jesica seketika gelagapan saat diberi pertanyaan beruntun itu. Wajahnya seperti menahan sesuatu dan Mama Rina tersenyum penuh kemenangan.

"Makanya jadi Anak itu jangan suka bohong! Apa lagi sama orang tua, udah dosa malu kan? " Ujar Mama Rina.

Jesica hanya menyengir, karena kesalahanya. Merutuki alasan yang ia buat untuk lari dari omelan sang Mama.

"Udah cepetan kamu mandi terus sekolah! Jangan lupa ikut Upacara, awas kalau kamu bolos Upacara! " ancam Mam Rina dengan satu tangan yang mengepal diadukan dengan telapak yang lain.

Jesica yang melihat itu langsung berlari menuju kamar mandinya. Mama Rina hanya mengelengkan kepala melihat tingkah anak gadisnya.

"Itu anak mirip siapa ya? Kayak nya aku dulu nggak gitu. Wah itu pasti nurun dari Mas Haris, eh ya kan emang bapaknya, " ucap Mama Rina.

Because I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang