About Me And You [ HIATUS ]

AMAY : 12

.

.

.

Author POV

1 Bulan Kemudian

Mino mengunjungi apartment Jennie hari ini, karena hari minggu tiap member diperbolehkan pulang atau sekedar berlibur. Mino masuk apartment dan langsung menuju kamar Jennie.

Huekk

Huekk

"Baby kau tak apa kan?" Mino

"Mino oppa? 1 minggu belakangan ini aku sering merasa mual dan lemas, jadi aku memutuskan untuk melakukan tes kehamilan" ucap Jennie sembari memejamkan mata

"Untuk apa kau melakukannya? Mungkin kau hanya kelelahan baby" Mino

"Aku sudah melakukan tes dan hasilnya positif. Aku hamil anak mu oppa, jadi kapan kita akan menikah? Jennie

Mino terkejut dengan fakta yang ada, tak percaya bahwa sperma yang dikeluarkan di rahim Jennie akan menjadi seorang bayi dalam waktu secepat ini

"Emm, aku sejujurnya belum siap menjadi seorang ayah baby, karir ku masih panjang. Kau tau hari itu kita sama-sama mabuk dan,-"

Plakk!

"Kau sudah menghamili ku dan sekarang kau ingin lari dariku? Begitu Song Mino?!" Ucap Jennie dengan nada marah

"Bukan begitu baby, kau ingat perjanjian kita kan? Setelah kau bisa mencuri dokumen dari Manoban Company, kita akan segera menikah" Mino berbicara dengan lembut berusaha menenangkan Jennie

"Aku tak butuh banyak harta Mino! Aku butuh pertanggungjawaban mu!" Jennie

"Kau turuti saja perintahku Kim Jennie! Mengapa kau tidak bisa diandalkan hah!!" Ucap Mino sambil mencengkeram rahang Jennie

"Kau membentakku oppa?" Kata Jennie dengan mata berkaca-kaca

"Cuih! Kau memang bodoh Jen, kau pikir selama 2 tahun ini aku benar-benar mencintai mu?! Tidak!! Kau terlalu mudah untuk dibodohi, karena itulah aku selalu minta banyak uang padamu. Dan setelah ini aku akan mengumumkan pertunanganku dengan Jeon Somi, pacarku yang sebenarnya. Kau terlalu lamban dan tidak bisa diandalkan untuk mencuri dokumen penting dari Manoban sialan itu!" setelah mengatakan itu, mino langsung pergi meninggalkan apartment Jennie

Mino berpikir untuk mengumumkan pertunangannya dengan Somi dengan tujuan agar ketika Somi melakukan comeback solonya berbarengan dengan kemunculan berita itu, mungkin akan menarik perhatian orang-orang untuk melihat mv terbaru tunangannya nanti.

Sementara di apartment, Jennie merasa begitu kacau dengan fakta yang terjadi selama ini. Belum lagi tentang kehamilannya, dia takut keluarga nya tau

Sekarang terbesit di fikirannya untuk mengadu pada Lisa, dan dia menyuruh Lisa untuk datang ke apartment nya

Lisa POV

Aku sedang berada di perusahaan milikku, L&M Corporation adalah perusahaan yang ku bangun dari nol atas usahaku sendiri. Dari keuntungan yang kudapat di L&M Corp aku bisa membuka usaha lain seperti properti, hotel, rumah sakit, restoran, dan perusahaan otomotif yang memproduksi mobil dan robot, belum lagi aku berencana membuat agensi ku sendiri.

Itu semua yang menjadikan L&M Corp menjadi urutan pertama perusahaan paling sukses di dunia, bahkan mengalahkan perusahaan milik daddy. Namun semua orang tak mengetahui pemilik aslinya adalah aku. Karena ini adalah hidden Company milikku yang ku percayakan pada Kim Hanbin, temanku yang menjadi orang kepercayaanku dan Jackson oppa.

Kring! Kring!

Aku mendengar ponsel ku bunyi dan kulihat itu panggilan dari Jennie. Tidak biasanya dia menelepon ku duluan, bahkan setelah dia menghilang dalam 1 bulan ini.

"Yeobuseyo honey, ada apa?"

"Tolong datanglah ke apartment ku Lisa, aku membutuhkan mu, setelah ini kukirimkan alamatnya padamu " Jennie

"Baiklah aku-, "

Tut!

Apa apaan itu tadi, belum selesai aku bicara sudah dimatikan.

30 menit kemudian

Ting Tong!

Ceklek

"Kau kenapa hon? Apakah terjadi sesuatu sejak sebulan ini sehingga kau tak bisa mengabariku?" Kata ku pada Jennie yang tiba-tiba menangis dalam pelukanku

"Biarlah seperti ini dulu Lisa, aku membutuhkan pelukanmu" Jennie

Setelah beberapa menit kita saling berpelukan, aku membawanya duduk di sofa ruang tamu dan mengeluarkan gamjatang dan mandu

"Aku membawakan mandu untukmu honey, mari makan siang dulu untuk memulihkan energi mu. Setelah itu kau bisa bercerita tentang masalahmu padaku, aku tau kamu pasti belum makan"

Lisa POV End

.

.

Setelah berhasil membujuk Jennie untuk makan, Jennie malah tertidur di bahu Lisa. Lisa yang melihatnya pun ikut memejamkan matanya menyusul Jennie ke alam mimpi.

Huekk

Huekk

Jennie kembali merasa mual di perutnya, Lisa yang melihat Jennie berlari ke wastafel pun ikut mengejarnya, karena takut jika terjadi sesuatu.

"Honey, kau kenapa? Sebentar, akan kupanggilkan dokter" Lisa

"Ku rasa tak perlu hon. Emm, sebenarnya ada hal yang ingin kuberitahukan padamu. Tapi berjanjilah padaku untuk tidak marah dan tidak akan pernah meninggalkan ku honey" kata Jennie lirih dengan mata berkaca-kaca

"Hon, itu tak mungkin. Kau tau aku tak pernah marah padamu kan? Apalagi berfikir untuk meninggalkan mu" ucap Lisa sambil mencium tangan Jennie lalu menuntun Jennie ke kamar nya

'Ku harap kau menepati janjimu itu Lisa' ucap Jennie dalam hati. Jennie berjalan mengambil testpack (entah bener gak tulisannya) yang ada di kamar mandi .

"Mianhae Lisa, mianhae...." ucap Jennie dengan suara serak saat memberikan testpack nya pada Lisa

"Kau tidak serius kan hon? Ah atau jangan-jangan kau sedang mengerjaiku ya?" Kata Lisa sambil tertawa garing

Grepp

Jennie kembali memeluk erat tubuh Lisa seakan takut jika Lisa nya akan benar-benar pergi.

"Mianhae, tapi itu kenyataan nya. Dan ini adalah anak Mino si brengsek itu hiks hiks" Jennie sesenggukan

Lisa melepaskan diri dari pelukan Jennie dan memberi jarak antara mereka berdua, lalu duduk di pinggir ranjang Jennie. Disusul Jennie yang duduk disampingnya.

"Tapi kenapa Jennie? Kau tau aku mencintai mu. Bahkan kita adalah sepasang kekasih. Ini sangat menyakitkan untukku" ucap Lisa dengan air mata mengalir

" Sebenarnya Mino adalah kekasihku sejak 2 tahun lalu. Sebelum ada Mino, aku selalu memikirkan tentang mu, keadaan dan keberadaan mu. Tapi setelah Mino datang, dia mengambil alih semua cinta dan pikiran ku. Sampai bodohnya aku karena mau disuruh olehnya untuk menipu mu. Dan sekarang aku sadar , bahwa aku mencintaimu " Ucap Jennie

Saat Jennie ingin mengambil tangan Lisa untuk digenggam, Lisa menepisnya.

"Maaf aku butuh waktu Jen " kata Lisa lalu meninggalkan Jennie di apartment nya sendiri