12. Impressive

409 50 3
                                    

Sekarang beberapa warga ada di puskesmas sedang menunggu anak pak Dadang yang lagi diperiksa.

Lorong rumah sakit diisi Isak tangis pak Dadang yang nangisi anaknya, karena anaknya sedang sekarat saat ini.

Para warga sedikit prihatin melihatnya, tapi mau bagaimana lagi mungkin ini semua hukuman atas perbuatan jahatnya.

Tak lama kemudian pak kades datang, dan minta penjelasan.

"Sebelumnya saya mau minta maaf untuk para warga sekalian. Setelah istri saya meninggal 4 bulan yang lalu, saya benar benar gak punya duit lagi. Bahkan saya gak bisa ngojek lagi, motor saya udah disita sama bank karena gak bisa bayar utang. Karena itu saya benar benar bingung mau kerja apa, alhasil saya malah berpikiran pendek dan ngelakuin tindakan kejahatan kaya gini. Saya benar-benar minta maaf dan saya gak keberatan kalau saya di penjara hanya saja kasih saya waktu untuk ganti rugi semua kerugian para warga."

Setelah itu para warga pun mulai berbincang mengenai hukuman yang harus diterima oleh pak Dadang, sampai masalahnya pun selesai.

_________

"Joong gue pergi, ya!" Pamit Jacob dari depan teras, hari ini ia mau mulai kerja di kebun teh milik pamannya atau yang bisa dibilang ayahnya Hongjoong.

Huftt!

Jacob menghela napas malas membuat poninya ikut bergerak keatas.

"Ck, barang-barangnya banyak banget sih!." Ucap Jacob kesal, kini ia mulai memakai caping dan menyusun alat alat yang kemarin di kasih oleh salah satu pekerja di kebun teh pamannya.

"kak Jacob!"

Saat Jacob hendak pergi ia terkejut dari kejauhan ada yang memanggilnya.

"Lho Eric?"

Eric berlari menghampiri Jacob, "mau kemana kak?"

"Kakak mau ke kebun teh. Kamu mau kemana?" Tanyanya.

"Gak kemana-mana sih kak. Eric boleh ikut?"

"Boleh" mereka berdua pun mulai berjalan bersama.

Setelah berjalan beberapa menit mereka sudah sampai ke kebun teh pamannya yang luasnya berhektar-hektar itu.

"Ayo kak! Tunggu apa lagi?" Sekarang Eric mulai memetik beberapa helai daun tehnya. Padahal ini tugas Jacob tapi kenapa yang lebih semangat Eric?

"Ehm.... Kakak gak tau cara metiknya. Emang gimana sih?." Heran Jacob sambil melihat tangan lincah Eric yang memetik daun teh.

"Gampang aja kok. Nih, tinggal petik pucuk yang paling atas terus lanjut petik tiga helai daun dibawahnya." Jelas Eric.

Tapi Jacob masih belum juga mengerti.

Melihat muka bingung Jacob membuat Eric terkekeh, "siniin kak tangannya!." Eric membawa tangan kanan Jacob lalu ia mulai mengajari dengan menuntun tangan Jacob perlahan-lahan.

Setengah pikiran Jacob fokus dengan apa yang diajarkan Eric, sedangkan setengah pikirannya fokus ke tangan mereka yang bersentuhan.

"Udah paham belum?" Eric bertanya pada Jacob, tapi Jacob masih terdiam sebab merasakan getaran halus di perutnya saat Eric memegang tangannya.

Eric bingung dan menatap arah pandangan Jacob, "E-eh maaf kak!, Eric lancang." Eric dengan segera melepas tautan tangannya.

Jacob pun ikut tersadar, "gapapa kok, namanya juga kakak minta diajarin sama kamu. Kakak coba ya!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 04, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

New Love Experience • [BbangQyu & SunHak]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang