Mata kuliah pertama hari ini sudah selesai, rendra bergegas keluar dari ruang kelasnya untuk pergi ke ruangan dosen yang ia ingin temui. seperti biasanya di lorong semua orang terlihat membicarakannya, meski ia tidak bisa mendengar terlalu jelas apa yang mereka bicarakan tapi ia yakin bahwa mereka membicarakan dirinya yang memiliki kekurangan di pendengarannya.
TOK..TOK..TOK..permisi
sang dosen yang melihat rendra di depan ruangannya pun melambaikan tangannya dan mempersihlahkan dirinya untuk masuk dan duduk. semua dosen yang ada disini sudah mengetahui kekurangan rendra. meski ia tidak bisa mendengar begitu jelas, namun semangat belajar dan bekerjanya sangat besar. bahkan, ia bisa mengalahkan mahasiswa lain dalam hal akademik. rendra selalu mendapatkan nilai yang tinggi dan sempurna, karena usahanya itu ia mendapatkan beasiswa di setiap semesternya. memang ia sangat mengejar beasiswa ini agar uang yang ia dapat dari bekerja bisa ia kumpulkan untuk membayar sekolah adiknya dan juga menghidupi keluarganya.
"iya rendra ada apa?"
"maaf pak menganggu waktunya, rendra hanya ingin mengumpulkan tugas yang bapak minta kemarin" rendra menyimpan kumpulan kertas itu di meja dosennya
"oh iya makasih rendra....saya lupa"
"oh iya pak, apa ada yang perlu saya bantu?" tanya rendra
bisa dibilang banyak dosen yang sangat mempercayai rendra dan selalu meminta bantuannya.
"oh iya...tolong beritahu dari sekarang untuk persiapan, untuk ujian akhir nanti kalian membuat presentasi individu dan untuk materinya nanti saya beritahu menyusul ke rendra ya"
"oh iya baik pak, saya akan segera sampaikan"
"terimakasih ya rendra"
rendra meninggalkan ruangan lalu ia kembali ke kelas untuk mata kuliah selanjutnya. ia masuk ke ruangan dan belum melihat ada dosen yang datang, ia pergi ke depan ruangan untuk mengumumkan tugas yang diberi oleh dosennya itu"
"mohon maaf menganggu teman-teman, saya diberi tugas untuk menyampaikan tugas dari pak doni, untuk ujian akhir nanti kita harus membuat presentasi individu dan untuk materinya akan diberitahukan menyusul, terimakasih"
semuanya hanya mengangguk namun ada beberapa mahasiswa yang mengoloknya. ini sudah biasa terjadi bagi dirinya karena teman-temannya merasa tidak adil. disaat mereka presentasi maka mereka harus mendengar pertanyaannya tanpa ditulis sedangkan jika rendra yang presentasi maka pertanyaan di tulis di kertas lalu rendra akan membacanya.
"wah payah ini, rendra lu nanti pertanyaan kagak usah ditulis...KAN PUNYA TELINGA" olok temannya
teman-temannya yang lain menertawakannya.
"kalian merasa gak adil kan rendra si tuli yang gak ngaku tuli pertanyaannya di tulis?!"
semuanya mengangguk dan menjawab setuju, sedangkan rendra hanya terdiam di bangku depannya menunggu dosen datang. mereka tak henti mengolok kekurangan rendra sampai dosen tiba.
Mata kuliah terakhir itupun selesai, semua mahasiswa di kelas itu bubar Hanya dalam hitungan detik saja. Rendra tidak langsung pulang, seperti biasa ia akan kerja paruh waktunya. Hari ini ia harus bekerja di minimarket yang jaraknya tidak begitu jauh dari universitasnya. Terlihat di meja kasurnya tertulis...
"Mohon maaf, pendengaran Saya sedikit terganggu. Oleh Karena itu harap maklum jika Saya terkadang tidak mendatangi panggilan pengunjung, terimakasih."
Tulisan itu cukup jelas untuk di mengerti oleh para pengunjung yang datang ke minimarket itu. Namun, tetap saja ada beberapa pengunjung yang Masih tidak mengerti akan Hal itu Dan memarahi rendra Karena tidak menjawab panggilannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last flower | 00line
Fanfiction"untuk apa bunga - bunga ini abang?" "ada makna dibaliknya yang membuat abang merindukannya" Kisah 5 saudara yang sederhana dimana sang kakak sulung sangat suka mengumpulkan bunga yang menurutnya bisa membuatnya merindukkan seseorang. Siapakah sosok...