"SUDAH BERAPA KALI GUE BILANG! KALAU GUE PUNYA SEORANG IBU!" teriak anak laki laki yang sedang dikelilingi beberapa teman sebayanya.
"cih,mana ibu lo?MANA?!" teriak salah satu di antara mereka sambil menarik kerah baju lelaki yang diam menunduk tak berani menatap lawan bicaranya.
"diem kan lo! Hahaha atau jangan jangan lo anak haram kali?"
Lelaki yang sedang menunduk itu semakin memejamkan mata dan mengepalkan tangannya saat dirasa panic attack kembali menyerangnya.
"kalau ada orang bicara,tatap matanya! gak di ajarin sopan santun sama orang tua,lo?!"
"gimana mau di ajarin sopan santun,bokapnya sibuk sama urusannya sendiri. Nyokapnya?kan dia nggak punya HAHAHAH"
"siapapun tolongin gue" ucap lelaki itu dalam hati.
"LIAT GUE ANJING! jangan bikin gue mukul lo di sini"
"pukul aja,bim" ucap temannya yang berkulit tan memanasi keadaan.
Lelaki yang di panggil Bim tadi segera mengangkat tangannya untuk memukul seseorang yang sedari tadi menundukan kepalanya.
Namun belum saja tangannya ini menyentuh wajah lelaki itu,
Suara perempuan menghentikan aksinya.Dilihatnya seseorang wanita yang berjalan bak model dengan tatapan tajamnya,hingga tiba di samping targetnya.
"ekhm,cari apa ya kak?" tanya salah satu dari gerombolan.
"anak saya" ucapan wanita itu membuat semuanya bingung,termasuk lelaki yang tak lagi memejamkan matanya.
"kayaknya tante salah orang deh"
"salah gimana?ini anak saya" ucap wanita itu sambil merangkul lelaki yang masih menunduk itu.
"HAH?!" serentak gerombolan laki laki itu terkaget saat mendengar ucapannya.
"kenapa kaget? Ga punya alasan untuk cari ribut lagi sama anak saya ya?"
"A-ah enggak,kita nggak pernah cari masalah kok sama anak tante" ucap salah satu dari mereka sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"alasan,dikira saya nggak dengar apa ucapan kalian tadi? Sampai sekali lagi saya dengar kalian menjelekan anak saya,siap-siap kita ketemu di meja hijau" ucapnya sambil menatap satu persatu wajah gerombolan itu.
Kemudian wanita itu menoleh ke samping kirinya.
"kamu kok nunduk terus sih,sayang?mama dateng loh,kamu nggak mau peluk gitu?"Lelaki itu mengangkat kepalanya perlahan. "mama?" ucapnya pelan namun masih terdengar oleh semuanya.
Wanita itu tersenyum lembut.
"iya,ini mama""mama" ucapnya berkaca-kaca dan segera memeluk wanita di hadapannya ini.
Wanita itu mengusap pelan rambut lelaki yang lebih tinggi darinya itu.
"em...tante?" panggil lelaki yang sedikit lebih rendah dari teman temannya yang lain.
Wanita itu mengangkat alisnya sebagai jawaban.
"nama tante siapa ya,kalau boleh tau?" tanyanya.
"oh,nama saya Ralisa Amaris. Panggil tante lisa aja" ucap wanita tersebut,lisa.
"tante ini beneran ibunya ziel?" tanya temannya.
"jadi,namanya ziel" ucap lisa dalan hati.
"nggak percaya? Mau coba bicara langsung nggak sama suami saya?" tawar lisa.
"anjir suami apaan,gue nikah aja belom"