4 • penjelasan

11 3 0
                                    

Jorellia berjalan menunduk dan ia tidak mengetahui bahwa di balik pintu sudah ada orang yang menunggunya sambil tersenyum lebar.

----

"Akhirnya penantianku selama ini tercapai juga ya Jo ? Seneng banget deh bisa menyingkirkan si pintar nomor satu Jorellia". Jorellia yang sejak tadi jalan menunduk pun terkaget karena keberadaan dan ucapan sahabatnya barusan.

"Misha? Maksud kamu apa? Aku tidak mengerti", tanya Lia masih dengan muka terkejut sekaligus bingung. "Masa gitu aja gangerti sih? Katanya pinter? Kamu selama ini ga nyadar ya siapa yang udah buat rumor - rumor itu ? Padahal orangnya lagi ngomong ini sama kamu", jawab Misha sambil sedikit tertawa. "Jadi..maksudmu kamu adalah pelaku dari semua ini Sha?". Misha hanya membalasnya dengan anggukan.

"Kenapa selama ini kamu tega Sha? Aku ini sahabat kamu dari lama. Kenapa kamu melakukan ini padaku?". Lia pun mulai menangis setelah mengetahui fakta bahwa temannya yang selama ini ia percayai ternyata justru pelaku dari kehancuran seorang Jorellia.

"Kamu seriusan masih nanya kenapa Jo ? Kamu pasti tidak tahu kan alasan mengapa selama ini kedua orangtua ku bersikap sangat keras kepadaku? ITU KARENA KAMU LIA ! Orang tuaku selalu membandingkan diriku dan dirimu. Mereka selalu menuntutku untuk menjadi nomor satu tetapi semua itu tidak bisa ku lakukan karena adanya si pintar Jorellia yang disukai banyak orang. Kamu sudah merebut posisi pertama setiap tahunnya dan juga menghancurkan keharmonisan keluargaku. Seharusnya posisi itu untukku bukan untukmu".

"Apakah kamu melakukannya semua sendiri? Bagaimana bisa?", tanya Lia yang masih tidak percaya. "Ya bisa dong namanya juga Misha".

Misha mulai menjelaskan semua yang dia lakukan "Untuk masalah mading aku menyuruh orang untuk memasangkannya karena tentu saja jika aku yang memasangnya pasti ketahuan dan untuk foto cctv aku hanya bermain - main sedikit dengan rekaman cctvnya agar terlihat seperti kamu yang mencari berkas itu".

"Jadi selama ini kamu hanya berpura - pura menjadi temanku agar bisa dengan mudah menyingkirkan ku karena kamu tahu aku sudah sangat percaya kepadamu? Benar begitukah Misha", ucap Jorellia.

"Benar sekali ! 100 buat kamu. Sudahlah selamat tinggal murid kebanggaan SMA Teressa 12, aku ingin bersenang - senang karena kini waktunya aku mengambil kesempatan untuk menjadi nomor satu".

Misha tersenyum licik kepada Jorellia lalu meninggalkan Jorellia yang masih terdiam di tempatnya begitu saja.

Treachery ✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang