- this story hanya karangan Lulu belaka jika ada kesamaan alur dan kejadian itu hanya kebetulan.
- jika cerita ini tidak masuk akal, itu karena imajinasi Lulu yang terlalu aktif jadi mohon maklumi karena Lulu orang nya sering sekali berimajinasi.
- karakter hanya milik Ken wakui sensei seorang, Lulu hanya meminjam karakter nya saja.
"Tunggu...kenapa ada jahitan di tangan mu?"
Takemichi berbalik enggan menjawab dan lebih memilih diam menatap ke arah lain dari pada memandang wajah yang sedang kebingungan plus khawatir itu.
Merasa di abaikan taiju pun menarik tangan itu.
Jahitan yang belum benar benar menyatu kini longgar kembali, darah dari tangan itu keluar lagi dari tangan takemichi. Taiju panik langsung memanggil perawat karena tangan takemichi tiba tiba Terputus setengah, yang terluka hanya diam tak berteriak, tak menangis.
Keanehan macam apa lagi ini ya tuhan?, Taiju bersuara dalam hati meminta pertolongan kepada yang maha esa, taiju bingung sendiri biasa nya pemuda bersurai hitam, bermanik biru ini akan menangis jika terluka, tapi apa ini? Bahkan melihat tangan sendiri yang hampir putus saja hampir tak ada minat untuk menangis atau apa pun itu. Hanya diam menatap diri nya yang panik dengan tampang yang bosan akan drama yang ia buat.
"Hei! Cepat lah!"
"S-sebentar lagi tuan,dokter sebentar lagi akan sampai dalam 5 menit lagi"
Apa?, 5 menit katanya?, Ngaco, pasti datang nya 3 jam keburu si manis mokad anjg, dari pada menunggu selama itu lebih baik ia memanggil Mira yang sedang duduk santuy sambil melihat wajah nya yang panik konyol di monitor sambil tertawa bangek.
"Panggil Mira lah anjg!"
"B-baik taiju-sama!"
Taiju kembali menatap tangan yang hampir putus itu, dengan hati yang sakit dan juga ngilu ia memegang tangan itu untuk menahan tangan si manis agar tidak putus.
"Maaf, apa aku membuat mu khawatir?"
"Sudahlah, tak perlu meminta maaf, yang ku butuhkan bukan maaf mu, tapi penjelasan."
Padat, dan jelas ngokey. ( singkat nya kaga usah di sebut (●♡∀♡) )
"Aku habis menebas tangan ku, ehe!"
Takemichi dengan tampang polos
tidak berdosa saat mengatakan nya pada taiju.Sunyi, taiju terdiam Tampa mengatakan apa apa hanya menunduk dengan wajah yang nampak seperti om om mesum yang sedang termenung bingung apakah harus memilih seorang loli, remaja, atau Tante Tante.
"Taiju-san wajah mu mirip om om mesum loh"
"Kau ingin di tumbuk?"
"Tidak, terimakasih masih sayang muka soal nya"
Taiju menggeram, mencoba meredakan emosi nya pada pemuda ini, andai saja pemuda yang ada di depan nya ini tak terluka, mungkin ia sudah memukul nya sampai ke gunung Sahara.
"Ya sudah, sebentar lagi Mira akan datang, bersabar lah sedikit"
"Di tunggu pun, aku masih bisa hidup"
"Kau bilang sesuatu?"
"Hehehehe tidak papa hanya mengingat lirik dari lagu kesukaan kakek ku" Takemichi tersenyum, di tanggapi oleh taiju dengan mengangguk. "Kenapa menebas tangan mu sendiri?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐨 𝐢𝐭!¿ | 𝐓𝐚𝐤𝐞 𝐡𝐚𝐫𝐞𝐦
Fanfiction𝐓𝐚𝐤𝐞 𝐡𝐚𝐫𝐞𝐦 "If it's like that then I'll do it" - bxb¿! - typo? silahkan beritahu Lulu biar cepat di perbaiki - apdet jika ada ide - Hiatus | Random | - kritik and saran? silahkan!¿ - 16+ ada adegan kekerasan 彡 - udah Lulu gak bisa biki...