Fourth Prince's Debauchery

481-490

"Dia curang! Aku yakin dia menggunakan semacam obat untuk meningkatkan kekuatannya!" Seru Dina dengan marah ketika dia melihat bagaimana pemuda yang memegang rapier itu menekan Claus.

Kaisar dan permaisuri terdiam. Sebagai pembangkit tenaga listrik yang kuat, mereka jelas bisa melihat apa yang bisa dilihat Dina.

Namun-

"Tidak pasti itu sejenis narkoba, kan? Mungkin itu teknik rahasia. Ditambah lagi, tidak ada yang bilang narkoba dilarang."

"Tapi itu tercela! Dan aku yakin itu obat. Bagaimana kamu menjelaskan mana yang mengamuk?"

Alan mengerutkan kening dan tidak mengatakan apa-apa. Sebaliknya, kaisar yang angkat bicara.

"Dina, sepertinya kamu mendukung pemuda itu, ya."

Dina tercengang. Dia panik dalam hati, tapi untungnya, dia berhasil menjaga wajah poker di luar.

"... Sekarang aku harus menikahi seseorang yang bertentangan dengan keinginanku, aku hanya berharap aku bisa menikahi seseorang yang terhormat. Bukan seseorang yang tercela seperti itu."

Kaisar mengerutkan alisnya. Jejak rasa bersalah melintas sebentar di matanya, tetapi dia dengan cepat menyingkirkannya.

Dia tahu dia tidak adil kepada putrinya, tetapi pada saat ini, dia tidak terlalu peduli tentang itu.

Jika Dina menjadi permaisuri, itu berarti bajingan kecil itu akan menjadi tangan kanannya. Dia tidak bisa membiarkan itu.

"Omong-omong, tidakkah menurutmu pemuda itu, Clark, terlalu cepat lelah?" Lilia angkat bicara pada saat itu.

"Mm? Maksudmu ada yang salah dengannya?" Kaisar bertanya dengan rasa ingin tahu.

"... Aku tidak yakin. Aku hanya berpikir dia terlalu cepat lelah."

"Mungkin dia tidak dalam kondisi prima?"

"Mungkin." Kata permaisuri dengan lembut.

Namun, tidak ada seorang pun di stan yang memperhatikan kekhawatiran dalam suaranya.

…

Aku terengah-engah saat melihat musuh di depanku.

Bahkan sekarang, dia maju ke arahku perlahan, sama sekali tidak tergesa-gesa.

Jika saya tidak salah, efek [Kehendak Terakhir] bertahan sekitar sepuluh menit. Dengan kata lain, jika dia meminum obat sebelum naik ke panggung, dia masih memiliki sekitar delapan menit penggunaan.

Dengan kata lain, dia mungkin berpikir dia punya cukup waktu untuk mengalahkanku dengan mudah.

Sial baginya, aku hanya berpura-pura segalanya.

Aku hanya mencoba membuat Alan berpikir semuanya ada dalam kendalinya sebelum menghancurkan harapannya sepenuhnya.

Sekarang, apa yang harus saya lakukan?

Mm, akan buruk jika aku mengalahkannya terlalu mudah... Bagaimana jika aku menunggu sampai efek obatnya hilang? Tapi kemudian, saya harus menunggu delapan menit lagi.