Fourth Prince's Debauchery

661-670

Duduk di atas awan, seorang wanita cantik berambut hitam mengamati kota di bawah diam-diam.

Tatapannya sedikit nostalgia, seolah-olah dia melihat masa lalu yang dia rindukan, tetapi dia tidak bisa mendapatkannya lagi.

Anehnya, tatapannya seolah melihat ruang dan waktu lampau, menjangkau pria yang dicintainya lebih dari apapun.

Saat itu, seorang wanita muncul di belakangnya.

"Aku datang untuk apa yang kamu janjikan padaku, Penyihir." Kata pendatang baru itu dengan dingin.

Dia adalah wanita yang sangat cantik dengan rambut hijau zamrud, mata hitam, dan permata warna-warni misterius di dahinya.

Sepasang telinganya yang dicat mengidentifikasi dirinya sebagai peri. Namun, dia bukan elf biasa.

Identitas aslinya adalah seorang Immortal yang dikenal sebagai [Queen of Timeless Distortion]. Sebuah pembangkit tenaga listrik kejam yang terkenal karena menghancurkan seluruh dunia hanya untuk eksperimennya.

Meski begitu, wanita berambut hitam yang duduk di tepi awan itu tidak takut padanya.

Lagipula, sama seperti peri, dia juga seorang Immortal.

Takdir Ysnay, juga dikenal sebagai [Penyihir Takdir Tak Berujung].

Dan salah satu Peramal paling kuat di alam semesta.

"Kau terlihat cemas, Ratu." Ysnay tertawa kecil. "Jangan khawatir, aku tidak akan menarik kembali kata-kataku."

"Para peramal tidak dapat dipercaya dan berbahaya. Saya tidak akan terkejut jika Anda berbohong kepada saya." Sang Ratu mendengus.

Ysnay terkekeh.

"Menjadi seorang Peramal adalah pekerjaan yang tidak populer. Hatiku yang rapuh terluka."

Ratu mengerutkan alisnya.

"Kamu terlihat sangat bahagia meskipun kemarin gagal. Kupikir kamu akan depresi."

Bibir Ysnay sedikit melengkung.

"Siapa yang memberitahumu bahwa aku gagal?"

"Kamu tidak?"

"Tentu saja tidak. Aku berhasil."

Sang Ratu tercengang.

"Mustahil ... aku menonton sepanjang waktu. Aku yakin kamu kalah setiap saat."

"Jika kamu mengetahui bagaimana aku menang, maka kekasihku akan menemukannya juga. Fakta bahwa kamu tidak menemukannya adalah bukti bahwa aku berhasil." Ysnay tertawa kecil. "Aku tidak perlu berbohong padamu, Ratu. Aku memang menang. Namun, aku masih tidak tahu seberapa besar kemenanganku nanti. Jika aku beruntung, maka aku akan mendapatkan semua yang kuinginkan; dan jika aku' m sial, maka saya harus puas dengan solusi alternatif."

Ratu mengerutkan alisnya bingung. Namun, dia gagal memahami arti di balik kata-kata penyihir itu.

Pada akhirnya, dia hanya menghela nafas.