Bab 4

226 10 0
                                    

Nara tiba di apartement nya dan dia langsung pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Suasana hatinya sekarang begitu buruk penyebab dari semua itu yang tak lain adalah kevin . Dia sejujurnya tidak menginginkan ucapan terimakasih dari orang itu hanya saja apa orang itu tidak bisa bersikap sopan atau ramah pada orang yang bisa dibilang sudah menolong kerabatnya itu

Dia malah bersikap buruk terhadapnya. " jangan sampai gw bertemu dengan orang itu lagi , benar-benar jengkel banget sama tuh orang, ahhhhh aku benar-benar kesallll " batin nara.

Setelah nara selsai mandi dia merasa suasana hatinya sudah cukup membaik , namun dia kini merasa lapar tapi enggan dan malas untuk keluar . Lalu nara teringat jika ica belum kembali ke apartemen dan dia langsung mengambil ponselnya untuk menghubungi ica untuk memintanya membelikan dia makanan.

" hallo ca " panggil nara lewat sambungan teleponnya itu.

" hallo na lo dimana ? Tanya ica khawatir "

" di apart ca , gw laperr nitip beli makan ya kalo lo udah mau jalan pulang " pinta nara

" syukur deh kalo udah di apart , iya ntar gw beli makan ini gw juga udah jalan pulang ko"

" yaudah hati-hati ya, makasih cantik"

" giliran ada maunya puji-puji gw" ujar ica.

Ketika ica dan nara sedang berbincang, fajar berbica pada ica bahwa dia ingin berbicara sebentar dengan nara , lalu ica pun memberikan ponselnya pada fajar.

" halo na " ucap fajar .

" iya halo ka "

" gw minta maaf ya kalo kevin tadi buat lo kesel " .

Namun nara hanya terdiam tidak menjawabnya dia masih kesal ketika mendengar nama laki-laki itu.

" halo ca lo masih hidup?" Sambung fajar.

" iyaa gw masi idup nih , udah ah jangan bahas dia gw males"

" iya dehh , tapi ca sebenernya dia baik ko cuman ya mungkin kalian belum kenal aja jadi kevin bawaan nyebelin gitu suka bikin kesal " jelas fajar.

" iya iya udah ahh, cepet anterin ica gw laper pengen makan nih . Udah gw tutup ya ka. " uca nara dan langsung mematikan sabungan teleponnya.

Bukannya sombong tapi nara benar-benar masih kesal dengan perilaku menyebalkannya kevin. Jadi daripada suasana hatinya kembali buruk dia akan menjauhi topik tentang orang itu, karena yang pasti jika dia tidak menutup sambungan telponnya tadi dengan fajar. Fajar pasti akan terus membahasnya dan berakhir mengerjainnya dengan membicarakan hal-hal konyol tentang orang itu.

***

"yaah dimatiin dong hahaha " ucap fajar tertawa

" eh tapi menurut kamu kevin sama nara punya sifat yang sama gak?" Tanya ica.

" punya mereka sama-sama cuek, ga suka keramaian, gak terlalu suka keluar dan sama-sama nyebelin "

Ica tertawa mendengar jawaban dari fajar. " iya ihhh bener-bener aku setuju buktinya sekarang liat mereka sama-sama minta dibeliin makanan wkwkwk ".

" eh apa kita cobain gitu deketin mereka" tanya fajar

" boleh tuh , tapi aku takut " ucap ica ragu .

" kenapa takut ?"

" yaa kalau deket sebagai temen aku sih ya gapapa , tapi kalau mungkin yah pait nya gitu nara sama kevin saling suka gimana ?"

" gimana apanya ya bagus dong ntar kita bisa double date " canda fajar penasaran.

" ya gimana ya, ini aku bukannya apa-apa yah maaf , mereka kan secara keyakinan beda gitu aku takutnya kalau pada akhirnya mereka bakalan sakit karena perbedaan itu".

" iya juga sih , tapi kalau emang takdir maunya mereka gitu ya gimana walaupun kita gak deketin mereka tapi takdir yang buat mereka sama-sama mendekat satu sama lain kita ga bisa cegah juga , ya semoga aja lah yang terbaik aja" jelas fajar panjang lebar . " tapi udahlah jangan dulu dipikiran toh juga belum terjadi ini kan " sambung fajar.

" iya juga yah " .

***

" icaaaaaaaaaa" teriak nara sesampainya ica di apart

" ih na apaan sih lo mau bikin gw jantungan " ucap ica sambil memegang bagian dada kirinya nya.

" kalung kesayangan gw ilangg "

" ko bisa ilang gitu ? "

" ya mana gw tau namanya juga ilang , tapi yang jelas kayanya ini ilangnya pas gw lagi di luar" .

Nafsu makan nara benar-benar menghilang ketika dia sadar jika kalugnya itu hilang dan bodohnya dia tidak menyadarinya dengan cepat , dan sekarang dia tidak tahu dimana keberadaan kalung kesayangannya itu .

Hari ini nara benar-benar merasa jika dirinya sedang sial pertama dia bertemu dengan orang yang menyebalkan dan sekarang kalung kesayangannya itu hilang . Suasana hati nara benar-benar buruk sekali.

Ica mencoba membantu mencari kalung nara di sekita apart namun hasilnya nihil.

" na udah ya sekarang lo makan dulu , liat ini makanannya udah dingin katanya tadi lo bilang laper". suruh ica.

" ga ah gw ga nafsu" ucap nara sambil memainkan game diponselnya itu.

" jangan kaya anak kecil na lo mau sakit hah!" Ucap ica dengan nada kesal .

ica akan mulai kesal jika nara tidak memperhatikan kesehatannya , dia bahkan belum makan dari tadi siang bagaimana ica tidak khawatir dengan sahabatnya itu. dan sekarang orang yang dia khawatirkan malah asik bermain game dan menghiraukan keadaan perutnya itu .

Nara yang mendengar perkataan ica mulai mematikan ponselnya dan mulai membuka makanannya . Karena jujur nara takut kalo ica sudah mulai seperti itu dia terlihat seperti ibu tiri.

tapi nara menyukainya dan dia juga bersyukur masih ada orang yang mau perduli dengan dirinya . 

KeyakinanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang