23

398 63 14
                                    

(y/n) sedang terkena demam tinggi dan seharian dia tidak keluar dari kamar nya, orang yang paling pertama menyadari hal itu ialah Midoriya. Midoriya yang tadinya ingin mengembalikan catatan milik (y/n) terkejut melihat gadis itu terlihat sangat pucat dan lemah.

"(y/n)-san kau tidak apa-apa?" Midoriya yang melihat teman seperti itu semakin panik dan segera pergi meninggalkan (y/n). 

"Izuku-" Midoriya tidak mendengarkan (y/n) sama sekali kini laki-laki itu berlari menggunakan 2% kemampuannya.

Uraraka yang tak sengaja melihat Midoriya yang tergesah-gesah berjalan keluar asrama memanggil laki-laki itu hinggi Midoriya berhenti mendadak, karena suara Uraraka yang cukup besar saat memanggil Midoriya semua mata teralihkan pada mereka.

"kau kenapa buru-buru sekali Deku-kun?" Uraraka menghampiri Midoriya yang tengah mengambil nafas.

"ah itu.. aku ingin memanggil Recovery Girl" Midoriya sudah mulai mengambil ancang-ancang untuk berlari kembali.

"memangnya untuk apa kau memanggil nenek tua itu?" Bakugou yang entah muncul dari mana ikut menimbrung pembicaraan diantara kedua temannya itu.

"ah itu... sepertinya (y/n)-san sedang sakit, tadi saat ingin mengembalikan catatannya aku melihat wajahnya sangat pucat. karena panik aku langsung bergegas untuk memannggilkan recovery girl untuknya" Midoriya menjelaskan situasi yang sebenarnya.

"ooohhh.. benar juga aku tidak melihat (y/n)-chan beberapa hari belakangan, kukira dia sedang ada pelatihan dengan Aizawa-Sensei" Kaminari baru menyadari bahwa dia tidak bertemu dengan (y/n).

"untuk apa khawatir? kalian lupa? dia kan bisa menyembuhkan dirinya sendiri karena itu quirknya" Bakugou terlihat seperti tidak peduli pada gadis itu, yang mana gadis itu adalah kekasihnya kini.

"kau ini memang tidak punya hati ya? padahal (y/n) itu pacarmu, tapi justru kau malah menyepelekan semacam ini... bagaimana jika dia benar-benar sakit dan tak mampu menyembuhkan dirinya sendiri?" Todorroki angkat bicara, bisa di bilang laki-laki itu masih menyimpan perasaan pada (y/n). 

"aku tidak menyepelekan dia... aku hanya menyuruh kalian untuk befikir lagi... dia itu mempunyai kemampuan untuk meyembuhkan, klo hanya soal demam dia pasti bisa menyembuhkan dirinya sendiri... kalau pun tidak istirahat yang cukup juga pasti dia akan kembali membaik" Bakugou sedikit tidak terima jika dirinya disudutkan hannya karena dia tidak mempedulikan (y/n).

"tadinya ku fikir begitu, tapi sepertinya kali ini (y/n)-san tidak bisa menyembuhkan diri-" percakapan mereka terhenti karen tiba-tiba Aizawa-Sensei dan Recovery Girl datang.

"sedang apa kalian semua? dimana (y/n)?" Aizawa-Sensei melihat muridnya yang masih tercengang karena kedatangan mereka, yang seharusnya Midoriya baru akan pergi menjemputnya.

"kurasa dia ada dikamarnya, sebaiknya kita bergegas kesana" Recovery Girl memasuki lift dan menekan lantai 3 menuju kamar (y/n).

"sepertinya (y/n)-san sudah menelpon mereka terlebih dahulu... syukurlah klo begitu, Deku-kun kau tak perlu khawatir lagi soal (y/n)-chan" Uraraka mencoba untuk mencairkan suasana yang sedikit canggung ini. 

mereka semua kembali beraktifitas sesuai dengan yang mereka rencanakan, sementara Bakugou kini dirinya tengah berbaring di kasur sambil menatap langit-langit kamarnya yang biasa saja. entah kenapa ucapan Todoroki tadi mulai membuatnya befikir yang tidak-tidak.

"kenapa aku jadi kepikiran si setengah sialan itu, kalau pun dia tidak bisa menyembuhkan dirinya sendiri sekarangkan dia sudah di tangani nenek tua itu... tapi kenapa dia selalu berurusan dengan nenek tua itu di saat dia benar-benar tidak bisa menyembuhkan dirinya sendiri?" Bakugou mulai berfikir tentang hal yang tidak penting.

sementara itu di kamar (y/n), gadis itu menatap kosong kedepan Recovery Girl. sisi kiri tubuhnya di penuhi dengan pola akar mawar liar. 

"kapan ini semua akan berakhir? dia benar-benar terus mencoba mengambil tubuh ini" rancau (y/n) karena efek dari suntikan yang di berikan oleh recovery girl.

"seharusnya aku yg berkata seperti itu, kenapa kau meras kepala sekali untung saja tidak ada yg mengetahui hal ini... bagaimana jika mereka tau, kau akan di jauhi (y/n)" recovery girl membereskan barang-barangnya.

"apa sebaiknya (y/n) kembali di rumahkan saja? aku mulai menghawatirkan kalau teman-temannya mulai mencurigainya" Aizawa-sensei yang duduk di bangku tengah memperhatikan sebuah foto yang dimana itu adalah foto anak didiknya.

waktu terus berjalan, kini jari sudah gelap sebagian dari murid mulai bersiap-siap untuk istirahat, dan tampak seorang laki-laki yang berdurasi pirang bejalan kesebuah kamar yang mana itu kamar (y/n).

*tok... tok.. tok...
Bakugou mengetuk pintu kamar (y/n) cukup pelan agar yang lain tidak mencurigai nya.

pintu kamar tersebut terbuka dan menampilkan seorang gadis dengan setengah tubuh yang masih bersembunyi dibalik pintu, wajah (y/n) mulai sedikit berseri dibanding tadi siang.

"ada apa Kat-" belum sempat bertanya Bakugou sudah lebih dulu mencubit pipi (y/n).

"ada apa? kau masih bisa bilang begitu... seharusnya aku yang bertanya bodoh..." Bakugou tampak gemas melihat kekasihnya yang selalu menyembunyikan sesuatu darinya.

"sakit... lepaskan... aku hanya tidak mau merepotkan orang lain terlebih lagi dirimu yang gampang emosi" (y/n) ucapan mu lah yang membuat Bakugou emosi.

"hoooo begitu, lalu kau tetap tidak akan memberitahu orang lain kalau kau sedang sekarat dan akan mati?? pikiranmu sangat aneh" Bakugou menatap kesal (y/n) yang menganggap hal sepele.

"bukan begi-" (y/n) ingin kembali mencela namun terpotong dengan tingkah Bakugou.

"makan ini, pastikan tubuhmu benar-benar pulih sebentar lagi akan ada festival... dan aku akan mengalahkan mu" Bakugou meletakkan sebuah plastik di atas kepala (y/n).

"ini--" (y/n) melihat plastik tadi yang ternyata berisi buah dan beberapa obat.

"aku tidak peduli, aku akan kembali ke kamarku" Bakugou berbalik arah menuju kamarnya, telinganya memerah sungguh dia malu.

"kau aneh Katsuki-kun" (y/n) hanya memperhatikan punggu sang kekasih yang perlahan hilang di balik tikungan.

(y/n) kembali menutup pintu kamarnya, meletakkan isi plastik tadi ke dalam kulkas dan mengambil 1 buah untuk dimakan.

"sampai saat itu tiba... apa kau masih akan peduli padaku Katsuki-kun?" (y/n) menatap langit malam yang sedikit lebih gelap di bandingkan hari sebelumnya.

next??
masih ada yang nungguin g nih?
heheheh maaf ye baru dapet ide lagi, tapi setelah ku baca ulangceritanya makin ga nyambung😌🥺
masih mau di lanjutin atau enggak?
btw makasih juga buat yang udah mau nungguin
xixixi

Unforgettable [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang