Hola.... . .
Derap langkah kaki terdengar jelas di gedung yang terlihat sepi ini. Entah itu terdengar tidak sopan, ia tidak peduli.
Dia hanya perlu memastikan yang dia duga tadi. Sosok itu terperangah. Ya, Hoseok di sini. Di pemakaman--di columbarium-- dia terduduk sambil menyandarkan punggungnya ke lemari kaca penyimpanan abu jenazah.
Yoongi terdiam sebentar. Menatap Hoseok yang menunduk sembari memejamkan mata. Beberapa kaleng minuman berserak di sampingnya. Tangannya tergeletak di dekat tas sekolah, tampak menggenggam sebuah kertas yang sudah kusut.
Yoongi mendekatinya pelan-pelan.
"Hoseok," lirihnya. Tidak ditanggapi.
"Kenapa kau berada di sini?" Tambahnya.
"Kenapa kau bertanya?" Ia mengangkat kepalanya, menatap sosok di depannya itu dengan mata yang sembap.
"Aku ... Aku sudah terbiasa pulang sekolah lalu menjaga adikku. Dan aku tidak bisa berhenti melakukannya." Bulir air mata mengalir bebas di pipi Hoseok.
"Aku menjaga Jiwoo. Bisa kau lihat?" Nadanya terdengar tertekan. Ya, setelah tinggal sendirian pasti sangat memengaruhi batin Hoseok.
Tidak banyak yang bisa Yoongi lakukan, ia membawa Hoseok dalam dekapannya. "Tapi Jiwoo ingin mandiri sekarang. Dia sudah tidak perlu dijaga lagi. Dia yang akan menjaga kita, bukankah begitu?"
Genggaman Hoseok pada seragam Yoongi mengerat. Melampiaskan denyut sakit dari hatinya kepada orang yang memeluknya ini.
"Kau ingin pergi ke suatu tempat? Aku bisa membawamu. Atau makan? Kau belum makan, kan?"
Suara isakan mulai mereda. Tepat saat ekor mata Yoongi menangkap sosok lain yang menatapnya dari kejauhan. Ia terkejut. Sosok itu menatapnya penuh kecewa, namun masih tersirat kalau dia juga ikut prihatin.
'Jimin ... maafkan aku,' bisik hati Yoongi saat menangkap sosok itu kembali menatap mereka-- Yoongi dan Hoseok -- tengah berpelukan.
"Hyung! Hoseok hyung, kau di sini rupanya!" Ingatkan dua orang yang baru saja tiba itu, ini adalah pemakaman. Mereka baru saja membuat keributan kecil.
"Kalian ... kenapa mencari ku? Ada sesuatu yang penting?" Tanyanya polos. Netra tupai miliknya ikut bertanya.
"Ya, tentu saja ada yang penting. Yaitu dirimu, Jung Hoseok," jawab Yoongi. Ia menampilkan senyum terbaiknya. Meyakinkan Hoseok bahwa semua orang mengkhawatirkan dirinya. Dia harus ingat bahwa mereka akan selalu ada untuk Hoseok.
"Hyung, dengar. Aku tau kau sangat menyayangi Jiwoo. Tapi melihatmu seperti ini kami yakin kau hanya akan membuat Jiwoo bersedih dari sana." Jungkook kini memposisikan dirinya tepat di depan Hoseok.
"Kita harus tetap hidup, sebelum kita juga menjumpai hal yang sama. Suatu hari yang indah, kau dan Jiwoo akan bertemu lagi."
"Kau hanya perlu melanjutkan hidup untuk sekarang ini."
.
.
.
"Kabari aku kalau kau butuh sesuatu," pesan Yoongi sekali lagi. Berat hatinya meninggalkan Hoseok sendiri di apartemen. Dia belum terbiasa untuk itu. Sebagai seorang yang baru kehilangan, dia terlalu mengerikan untuk ditinggal sendirian.
![](https://img.wattpad.com/cover/241273681-288-k374974.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Can't Take My Eyes Off You
Fanfic-END- Jung Hoseok-- si murid pindahan itu benar-benar menarik perhatian. Pendiam, kesan masa bodoh, hampir seluruh tentang dirinya tampak mencurigakan. Dan satu sosok yang memalingkan perhatiannya, tak bisa sedetik pun ia lewatkan untuk penasaran pa...