Ini masih pagi...
Masih sangat pagi untuk menerima tamu, sialan!
Gulf mengumpat didalam hatinya. Ia bertanya siapa orang yang tidak tau diri yang mengunjungi rumahnya sepagi ini
Saat menuruni tangga, kekesalannya semakin menjadi-jadi. Sosok itu tengah duduk dan berbincang hangat dengan suaminya
Maksudnya, dengan Mew
Tawa yang telah terbangun antara dua orang itu seketika berhenti saat menatap kearah pihak lain yang datang begitu saja
"Aku tidak menyangka kau akan bergabung"
Gulf mendudukkan dirinya disamping Mew. Sedikit lebih baik, karna orang itu duduk pada sofa yang berbeda dengan Mew
"Aku tidak bermaksud begitu. Aku hanya..." Gulf menggantung kalimatnya"Hanya apa?" Tuntut Mew
"Tidak ada"
Mew tersenyum, hampir tertawa. Ia mengalihkan agar tidak membuat Gulf kesal. Ia baru menyadari orang yang hampir ia lupakan
"Gulf, ini adalah Art--"
"Apakah aku harus mengetahuinya?" Potong Gulf. Kali ini, nadanya sudah jauh lebih dingin dari sebelumnya
"Maksudmu?" Art ikut berkomentar
"Dia tidak penting untuk kukenali" Gulf menjadikan Mew sebagai perantara. Ia tidak peduli jika orang yang dituju tepat berada dihadapannya
Mew dan Art saling bertukar pandang. Art pun juga sudah mengerti banyak tentang Gulf dari Mew
Seorang pelayan meletakkan dua gelas minuman kearah meja. Ia terlihat canggung "Ah, Tuan Gulf, aku minta maaf karna tidak mengambilkanmu minuman" Namun kemudian merubah wajahnya menjadi ceria "Apa yang kau inginkan, Tuan?"
"Tidak ada"
"Aku akan menyiapkanmu sesuatu untuk dimakan"
"Tidak perlu"
"Tuan, kau belum mengisi perutmu pagi ini"
"Aku tidak membutuhkan apapun"
Art melihat interaksi antara dua orang itu. Ia menyela tanpa ragu "Wah, sepertinya dia mendapatkan perlakuan yang sangat istimewa. Bahkan lebih dari yang didapatkan Mew"
Jane tersenyum pada Art, membalas dengan sarkastik, namun membuatnya seakan manis "Apa yang kau katakan, Tuan Art? Nyonya besar memang harus mendapatkan pelayanan terbaik"
Art meremas kain celananya dibawah meja. Menurutnya kata itu terlalu keterlaluan untuk terucap dari mulut seorang pelayan
Jane kembali ke dapur dengan sedikit perasaan puas, membuat pertanyaan muncul dari orang yang berada didalam dapur
"Kau berhasil?" Mark melipat kedua tangan didepan dada. Ia masih meragukan tebakannya
"Apakah wajahku memperlihatkan kegagalan?"
Mark mengedikkan bahu
"Phi belum melakukan hal yang besar" Orang yang sedari tadi memunggungi sekarang berbalik untuk menatap Jane "Kau masih harus melakukan lebih banyak dengan mulut pedasmu itu"
"Kau meminta terlalu terburu-buru, Prim. Tenang saja"
"Aku bingung..."
Mark menarik atensi kedua orang itu
"Kalian berdua sama sekali tidak terlihat seperti pembantu" Mark jadi menerka sendiri sesuai dibalik semua ini
"Apakah kau baru saja mengkhawatirkan kami berdua?" Jane mendekat untuk menepuk-nepuk pundak Mark "Tenang saja, Kami berdua telah mendapatkan kepercayaan Nyonya Jongcheveevat. Dan... Kami berada dipihak Gulf, sepenuhnya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Flower - MewGulf ✔️
FanfictionSi dingin Gulf yang tidak suka memperpanjang apapun, menerima permintaan orang tuanya untuk menjodohkannya. Menurutnya, ini hanyalah sebuah pernikahan. Ia hanya tinggal menikah dan masalahnya selesai Namun, beberapa hari dilalui bersama Mew terasa s...