Ketahuan

4.8K 67 6
                                    

Disclaimer © Masashi Kishimoto
Anime: Naruto
Hinata CENTRIC
MinaHina
NaruHina
Threesome, 21+




Minato, ayah dari kekasihnya ini secara tiba-tiba memanggilnya ke ruang kerja yang ada di mansion Namikaze. Naruto meninggalkannya untuk membeli makanan. Semua maid dipindahkan ke paviliun. Kini, mansion megah tersebut terlihat sunyi.

Hinata terlihat gelisah dibawah tatapan tajam Minato Namikaze. Pria yang usianya sudah memasuki kepala empat tersebut memandangnya tajam seolah menelanjangi dirinya. Hinata tahu ada begitu banyak gairah yang tak tersampaikan di manik shapire yang serupa dengan milik kekasihnya itu.

"Hinata Hyuga, aku sering memergokimu berbuat asusila di kamar putraku."

Hinata terkejut bukan main. Kamar Naruto kedap suara, dan mereka selalu melakukannya dengan diam-diam. Dan di kamar tersebut juga tidak ada kamera pengintai satupun. Dari mana pria paruh baya ini tau?

"Ah, tak usah gugup begitu. Aku tau dikalangan muda-mudi seperti kalian berhubungan seks tentu bukan hal yang tabu," Hinata sedikit lega mendengarnya. Ayah dari pacarnya ini ternyata tidak sekolot ayahnya. "Tapi, aku tak yakin jika kau akan selamat saat tuan besar Hyuga tahu kelakuanmu, nona." Seringai culas tercipta setelah ia berucap demikian, membuat Hinata yang semula lega kini kembali menegang.

"Pa-paman, tolong jangan beritahu ini pada ayah, ku mohon." Pintanya dengan mata berkaca-kaca, siap untuk menangis. Jika ayahnya tahu akan hal ini maka tamatlah riwayatnya.

"Shh shhh, jangan menangis. Paman tidak akan melaporkanmu, oke?" Minato bangkit dan duduk disamping Hinata kemudian merangkul dan mengelus rambut sehalus sutra itu. Bahkan hanya dengan aroma rambutnya mampu membuat Minato terangsang sebegitu hebatnya. Sementara Hinata tidak menyadari jika Minato sedang mencari kesempatan.

"Aku tidak akan memberitahu ayahmu, tenang saja." Hinata tersenyum sumringah mendengarnya. Tentu ia akan sangat berterimakasih. "Tapi dengan satu syarat," bibir itu kembali menyeringai, membuat Hinata merasa was-was seketika.

"A-apa itu, paman?"

"Jadilah milikku"

❤️❤️❤️❤️

"Ahh...."

Hinata tak mampu menahan desahannya ketika tangan Minato menari dengan liar pada liang miliknya. Posisinya yang sedang dipangku menghadap kedepan membuat Minato dengan mudah menjelajahi lubang surga yang begitu diidam-idamkannya sejak dulu. Jari tengan dan jari manisnya bergerak liar keluar masuk liang vagina yang telah basah dengan warna merah merekah, sedang jari telunjuknya mendusel kasar klitoris Hinata.

"Ahhh, ahhhh phamaaaaan... Ohhhhh..."

Pinggul gadis itu ikut bergerak karena tak mampu menahan kenikmatan yang tiada tara. Bahkan hanya dengan tangan Minato bisa mengobrak-abrik vaginanya tanpa ampun.

Sedang mulut Minato sibuk menjelajahi tengkuk seksi milik Hinata. Menjilat, menghisap dan menggigitnya, menambah bercak kemerahan bekas sang anak yang belum memudar di sana. Tangan sebelah kanannya meremas gemas payudara Hinata yang begitu bulat dan besar. Gerakan gelisah dari wanita itu membuat dadanya berloncatan dengan indahnya. Kadang ia juga membusungkan dadanya karena rasa nikmat yang tak tertahankan. Puting merahnya dicubit dan digiling dengan keras, membuat rasa sakit dan nikmat menyatu dan menghilangkan kewarasannya.

"Anghhh... Ah ah ah ah ah..."

Bunyi kecipak dari perbuatan tangan Minato memenuhi seisi ruangan. Membuat Hinata semakin bergairah. Wajahnya dialihkan ke kiri dan langsung disambut oleh Minato yang menyambar bibir peach-nya. Ciuman panas dan menggairahkan pun terjadi. Tanpa menghentikan kedua tangannya Minato mencium Hinata dengan tergesa, membuat wanita itu kewalahan.

In Love With My Son's GFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang