Bagian 5.

13 3 0
                                    

Selang beberapa lama setelah Taehyung pergi, terdengar suara ketukan pintu dikamarku. Aku yang hendak ingin memejamkan mata merasa terganggu dengan suara ketukan itu.

"Kau mau apalagi? Bisakah kau memberiku ketenangan sedikit."

Untuk apa Taehyung kesini lagi? Tidak bisakah dia membuatku istirahat agar besok aku bisa bekerja kembali.

Sosok tadi yang mengetuk pintu kamar tidak menjawab apapun melainkan memasuki kamarku, dan aku melihat Jungkook masuk menutup pintu dan berjalan mendekat ke arahku.

Ketika melihat Jungkook, aku jadi teringat dengan perkataan Taehyung yang menyuruhku untuk berdamai dengan diriku dan memaafkannya, aku akan mencobanya.

"Apakah ada seseorang yang sehabis pergi dari kamar ini?"

"Tidak..." Bohongku, Jungkook duduk ditepi ranjang. Dia menatapku dengan tatapan sendunya.

"Bagaimana keadaanmu? Aku sangat cemas mendengar kau sakit."

"Sedikit membaik."

"Hmm. Jungkook aku..." Belum sempat aku berbicara Jungkook sudah memelukku dengan erat.

Aku yang terkejut seketika mencoba melepaskan pelukan Jungkook, tetapi semakin aku memberontak Jungkook semakin mempererat pelukannya.

"Apa yang kau lakukan! Tolong lepaskan!" Aku menahan suaraku agar tidak meninggi.

"Biarkan aku seperti ini Miyeon, sebentar saja." Jungkook semakin menyelinapkan wajahnya kearah leher jenjangku, aku merasakan deru nafasnya yang panas dan tercium bau alkohol yang sangat menyengat.

"Aku sangat merindukan aroma ini." aku menggeliat merasakan ciuman lembut yang Jungkook berikan pada leherku.

"Jungkook kau Mabuk! Tolong lepaskan! Nanti ada yang melihat!" Jungkook tetap melanjutkan aktifitasnya, Aku merasakan ciumannya yang semakin intens dan memanas.

Aku berusaha untuk melepaskan diri dari Jungkook, tapi seluruh badanku lemas tak bertenaga, selang infus juga masih menempel pada punggung tanganku ikut tertarik.

"Shh.. ngghh.. Jungkook kumohon.."

"Bukankah kau juga merindukan ini Miyeon?" Jungkook melepaskan pelukannya dan menatapku dengan mata sayunya.

Seakan terhipnotis oleh tatapannya, aku melihat Jungkook terus mendekatkan wajahnya dan aku mengerti tujuannya, ia ingin menciumku.

Dengan cepat aku memalingkan wajahku dan dia menunduk bersandar di bahuku.

"Kau benar - benar sudah berubah Miyeon." Aku mendengar suara Jungkook bergetar, lalu dia kembali menatapku.

"Kau benar-benar tidak memberiku kesempatan?" Tersirat kekecewaan dimata Jungkook.

Apa dia benar benar menyesal, aku teringat kembali akan ucapan Taehyung.

Haruskah aku memaafkannya atau memberinya kesempatan, aku sangat ragu dengan perasaanku.

Tanpa menjawabnya, dengan perlahan Jungkook kembali merengkuh leherku dan mencoba mengambil kesempatan untuk menciumku, sontak aku menutup bibirnya dengan tanganku.

"Bisakah kau hentikan ini Jungkook? Aku sudah memaafkanmu, tapi setelah ini kumohon kau pergilah, aku ingin tidur."

Jungkook berdiri memutar ke arah sisi ranjang yang lain lalu berbaring di sampingku.

"Kau ingin apa?" Tanyaku heran. Jungkook merebahkan setengah badannya dengan satu tangan yang terbentang

"Kau ingin tidur bukan? Tidurlah." Jungkook mengangkat kepalaku dengan tangan satunya dan merapatkan tubuhnya ke arahku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 15, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

He's Back.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang