"halo.." sapaku dengan suara yang serak. Aku baru saja tidur beberapa jam, tetapi sudah ada yang membangunkanku dengan lantang lewat telephone.
"Ya baiklah, tunggu disana.. aku akan segera sampai." Sambil mematikkan telfon, aku mencoba turun dari ranjang yang sangat nyaman ini.
Kepala yang sakit serta mual ini penyebabnya adalah aku terlalu minum sampai larut malam. Hidup sendiri sedari dulu tidak membuatku hidup teratur. Aku pernah bilang bukan, bahwa Jungkook lah yang memiliki peran penting dalam hidupku, benar-benar dalam hidupku.
Semenjak dia meninggalkanku hidupku benar-benar berantakan, ya bisa dibilang aku sangat bergantung pada pria itu.
Aku berangkat ke kampus seperti hari-hari sebelumnya. Hanya saja hari ini aku ada janji dengan seorang temanku untuk membicarakan tentang salah satu lowongan pekerjaan di salah satu perusahaan yang kami berdua telah kirim CV ke dalam perusahaan tersebut. Aku harus melamar pekerjaan Di berbagai tempat untuk membiayai kuliah yang sebentar lagi akan lulus dan juga aku harus membiayai hidupku yang sebatang kara ini. Sudah cukup, aku tidak ingin bergantung kepada orang lain lagi.
"Kau lama sekali? Kau tahu, aku sudah menunggumu. Kau tidak seperti biasanya..dan.. mhh.. semalam kau minum?" Jisoo mendengus memalingkan wajahnya, terlihat kesal rupanya. Padahal aku belum menjelaskan apapun tetapi dia sudah tau sepertinya.
"Sudahlah. Aku hanya tidur beberapa jam dan kau sudah merusak mimpi indah ku." Aku mencoba menghilangkan rasa sakit dikepala ini, aku lupa membeli obat pereda mabuk saat jalan ke kampus. Entah kenapa hari ini sangat malas untuk pergi ke kampus, tidak seperti biasanya.
"Lupakan! Lalu apa kau sudah mendapatkan email dari BigHit Entertainment? Kau sudah melihatnya?" Tanya Jisoo bertubi tubi.
"Bagaimana dengan kau?""Ya inti dari email itu mengatakan aku tidak diterima. Tapi aku akan coba melamar di perusahaan lainnya. Coba sekarang kau buka email itu, aku penasaran." Jisoo memang dikatakan selalu antusias dalam hal apapun yang menyangkut hidupku.
Aku berusaha menutupi darinya, tapi dia selalu tau sedikit demi sedikit. Kuliah jurusan psikolog tidak meragukan kemampuannya untuk membaca seseorang, termasuk diriku. Sambil membuka email-email yang masuk dan mengeceknya satu persatu tidak mengalihkan pendengaran ku kepada Jisoo yang sedang bercerita tentang kekasihnya.
Dan tiba salah satu email yang menyita perhatianku, ternyata aku diterima di perusahaan BigHit Entertainment. Tidak kusangka aku bisa diterima di perusahaan tersebut. Berbeda dengan Jisoo. Jisoo yang mengetahui gerak gerik ku langsung dengan cepat mengambil laptop yang ada di tanganku.
"Hebat! Sudah kuduga kau diterima. Selamat Miyeon! Setelah ini apa yang kau lakukan?"
"Hmm.. entahlah, mungkin sore nanti aku akan kesana." Setelah membereskan beberapa buku dan laptop yang berserakan dimeja, aku berlalu pergi meninggalkan Jisoo.
Entahlah.. feelingku mengatakan aku harus segera menyelesaikan kuliah hari ini dan pergi ke perusahaan itu.
"Semoga sukses Miyeon! Kau harus merayakannya bersama denganku besok. Dan ingat, ini adalah hal yang baru. Lupakan masa lalumu itu, ubahlah dan tata kembali hidupmu Miyeon." Aku hanya mendengus geli melihatnya. Dia selalu mengatakan hal yang tepat, terdengar mudah tapi sangat susah dilakukan.
"Dapatkan salah satu pria di BigHit untukku!!" Teriak Jisoo dari kejauhan. Terkadang aku tidak mengerti dengan dirinya, dalam situasi apapun dia selalu terlihat ceria. Ah rasanya aku ingin kembali menjadi diriku yang dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's Back.
RomanceFOLLOW UNTUK MELIHAT PART YANG DIPRIVATE Happy Reading~ Seorang wanita bernama Miyeon yang di hantui Rasa takut dan trauma oleh masa lalunya yang dirasakannya selama 2 tahun itu membuat wanita itu menutup hatinya untuk siapapun yang mendekatinya...