*****
Yuta menelan ludahnya gugup. Ia membaca judul dari buka tua yang tampak sangat kuno itu dengan sangat teliti dan hati-hati.
Kalimat Ромео и Джульетта tertera cukup besar disampulnya, menandakan bahwa itulah judul dari buku usang tersebut.
Yuta mengedipkan matanya berkali-kali, mencoba meneliti sampul buku itu dengan sangat sungguh-sungguh.
Siapa tahu ia salah membaca kan? Ia bahkan membaca beberapa lembar hanya untuk memastikan.
Tapi tak ada yang salah dibuku itu, bahkan dibuku kedua pun juga sama, ternyata setelah diteliti dengan seksama, dua buku itu adalah buku yang sama dengan warna sampul yang berbeda.
Yuta menghela napas keras, tatapannya berubah datar dengan kedua tangan mengepal erat, urat dikeningnya juga terlihat sedikit menonjol, alisnya menekuk dengan bibir mengerucut. Ah sepertinya ia sedang marah.
" YAKKKK LEE TAEYONG SIALAN."
Yuta berteriak keras didepan Taeyong dan melempar buku itu kearahnya dengan sangat kesal.Taeyong sebagai korban kekerasan Yuta hanya dapat memandang polyp manis itu heran. Masalahnya, ia salah apa? Seingatnya Taeyong tak melakukan apapun sejak tadi, hanya mengamati Yuta yang sejak tadi memperlihatkan ekspresinya yang lucu.
" Kau ini kenapa sih? Sakit tahu." Taeyong sedikit meringis disela kalimatnya, sungguh sakit sekali, buku itu sangat tebal masalahnya dan Yuta melemparkannya dengan semangat membara, luar biasa sekali rasanya.
Sedangkan Yuta yang mendengar nada tak berdosa keluar dari bibir tipis itu semakin kesal dibuatnya. Ia berkacak pinggang.
Yuta mencubit hidung Taeyong cukup keras, sampai hidung mancung itu kini terlihat sedikit memerah. Tapi Yuta masih saja tidak puas. Ia ingin menghajar Taeyong sampai babak belur saja rasanya.
Taeyong sendiri juga sebenarnya ingin marah, ia tidak terima dijadikan korban kekerasan Yuta yang tiba-tiba saja kesal tanpa alasan yang jelas. Tapi tidak jadi mengingat ekspresi Yuta saat ini terlihat sangat menggemaskan.
Jujur, Taeyong tidak pernah melihat orang marah selucu ini. Berbeda sekali saat melihat Jaehyun dan Winwin, rasanya ingin sekali Taeyong memukul mereka.
" Memang ada yang salah dengan bukunya?"
" TENTU SAJA ADA."
" Iya-iya jangan teriak ya. Memang apa sih isinya?"
" Itu hanya novel Romeo dan Juliet berbahasa Rusia dasar bodoh. Bisa-bisanya kau tertipu dengan sampulnya, Lee Taeyong baka."
" Y-ya maaf aku tidak tau, kupikir itu berkaitan dengan bangsamu, habisnya covernya jelek sekali, aku kan langsung teringat padamu."
" YAKKK LEE TAEYONG JANGAN MENGGEJEKKU. AKU SEJUTA KALI LEBIH TAMPAN DARIMU ASAL KAU TAHU."
" Iya-iya maaf deh." Yuta melengos, ia berdiri menatap Taeyong sengit lalu pergi ke kamar dengan langkah kaki menghentak keras.
Meninggalkan Taeyong seorang diri dengan barang-barang yang berserakan dimeja. Yuta tak perduli, ini semua pokoknya salah Taeyong, begitulah pikirnya.
Taeyong menghela napas kecil, sebelum tertawa dengan keras dibuatnya. Sungguh, keberadaan Yuta benar-benar membawa warna baru didalam hidupnya.
Ia bahkan tak pernah membayangkan jika ia akan tertawa keras sendirian seperti sekarang ini. Jujur saja, ia terlihat seperti orang gila.
Taeyong menggelengkan kepalanya tak habis pikir, ia lalu memunguti semua barang-barang milik Yuta yang berserakan, dan dengan santai ia berjalan kearah kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
POLIP
FanfictionApa kalian pernah mendengar bangsa polip? Taeyong tidak pernah mendengarnya tapi dia bertemu dengan salah satunya . . (Republis dari akun lama di ffn)