Chapter 4

303 22 9
                                    

WARNING KERAS!!!

Aku gak akan bosan buat mengingatkan kalian yang akan mampir membaca cerita ini.
Book ini, bergendre Boys Love, jadi dimohon sesuai kan dengan jalur bacaan anda, jika ada di antara kalian yang ilfil dengan gendere boys love di persilakan untuk meninggalkan buku ini dengan segera!

Terimakasih...

|
|
|
|
|

Lantai 2, Nerakanya EvankhellAwal Sebuah Kehilangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lantai 2, Nerakanya Evankhell
Awal Sebuah Kehilangan

Tok
Tok
Tok

Suara ketukan pintu di luar sana menghentika kegiatan Aguero dan Bam—maksudnya kegiatan bercakap-cakap mengenai kemana Rak si buaya pergi, bukan kegiatan yang macam-macam untuk sekarang Aguero masih bisa menahan diri untuk tidak memakan mahluk manis di depannya ini sampai waktunya yang entahlah. Kembali ke topik percakapan mereka, Bam menanyakan si buaya masalahnya sedari kemarin, si buaya itu tidak menampakkan wajahnya di depan Bam.

"Siapa si, tidak mungkin si buayakan? Soalnya baru kemarin dia berangkat ke alam liar untuk berlatih." Aguero memandang Bam yang ada di depannya.

"Biar aku lihat!" Bam kemudian bangkit dari tempat duduknya melihat siapa di luar sana.

Setelah pintu kamar itu terbuka, di sana muncullah dua orang pemuda dengan aura-aura yang sangat menjengkelkan menurut Aguero. Aguero yakin, dua pemuda itu menemuinya pasti ada alasan tertentu.

"Masuklah!" Bam menyingkir dari depan pintu, guna mebiarkan dua tamunya masuk ke kamarnya, lebih tepatnya itu kamar timnya; dia, Rak, dan Aguero.

Aguero memandang tak bersahabat kepada dua pemuda itu, "Ada apa kalian kemari?" seperti biasa, tidak akan pernah ada yang namanya basa-basi bagi seorang Aguero.

"Mmm, apa kalian sudah mempunyai rekan satu tim, kalau belum mari bergabung dengan kami?" si kepala plontos itu mengaruk tengkuknya yang tidak gatal. Di depannya ini adalah yang terbaik, pastinya banyak dari para regular yang ingin menjadikan mereka rekan satu tim di ujian ke berikutnya.

Ujian keberikutnya memang mengharuskan para regular untuk memiliki tim yang anggotanya berjumlah delapan orang. Karena itulah dua regular di depan Aguero ini, ingin menarik tim Aguero masuk ke tim yang dia bentuk.

"Aku tidak mau! Keluar sana!" pengusiran pedas itu, tak di hiraukan oleh salah satu dari pemuda itu. Sementara pemuda yang lainnya, ia ingin sekali menebas kepala biru sombong itu dengan katananya. Si jago pedang akui, si biru ini bahkan lebih kuat dari siapapun regular di tahap ujian ini, tapi bukan berarti dia bisa memperlakukan mereka dengan tidak sopan. Hei---status mereka sama di sini, yaitu regular pemula.

"Anting-anting sialan, ku bunuh kau!"

"Dasar, tidak tau diri! Memang siapa dirimu bisa membunuhku? Kau hanyalah seorang warga biasa yang kekuatannya tidak lebih dari seujung kuku ku!" selain licik, dan genius, Aguero juga terkenal akan mulut sadisnya tanpa perduli dengan siapa ia berbicara.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 16, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tower of God (KhunBam) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang