01.

297 49 3
                                    

entah apa yang ada di otak chris saat ini, chris berniat  membawa lelaki yang mengaku bernama sam itu kehotelnya, tempat istirahat ternyaman selain rumahnya.

mereka sudah sampai di lobby hotel, chris memarkirkan mobil kesayanganya dan menoleh ke arah sam. lelaki itu tertidur pulas mungkin ia kelelahan karena menangis makanya ia tertidur.

chris menepuk bahu sam pelan, yang di tepuk merasa terusik dan membuka matanya dan menoleh kearah chris.

"bangun dahulu, nanti kamu bisa lanjut tidur jika sudah sampai di kamar."

sam mengangguk menurut, ia mengumpulkan nyawanya dan bersiap untuk turun dari mobil chris.

sam mengekori chris, sama seperti keadaan sebelumnya sam masih menggunakan jaket dengan kaki yang telanjang hanya ada sedikit perbedaan di kakinya yang tadi tidak memakai apapun sekarang memakai sepatu kebesaran milik chris

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

sam mengekori chris, sama seperti keadaan sebelumnya sam masih menggunakan jaket dengan kaki yang telanjang hanya ada sedikit perbedaan di kakinya yang tadi tidak memakai apapun sekarang memakai sepatu kebesaran milik chris.

sebenarnya sam bingung kepada dirinya sendiri, kenapa ia percaya dan menurut kepada perintah chris? padahal banyak kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi, seperti chris akan membunuhnya dan menjual organnya.

namun hatinya menolak pikiran buruk itu, hatinya merasa bahwa chris adalah orang yang baik dan mungkin bisa jadi pelindung untuknya.

mereka telah sampai di depan kamar, chris memasukan kode passwordnya dan pintu mulai terbuka. chris mempersilahkan sam untuk masuk terlebih dahulu dengan lembut setelah itu baru chris masuk.

"kamu duduk dulu sofa, saya akan carikan pakaian yang pantas untukmu."

sam menurut dan duduk di sofa seperti yang chris perintah, sam duduk sembari menuduk dan memaikan jaketnya.

chris kembali membawa satu kemeja oversize untuk ukuran badan sam. chris memberi kemeja itu dan satu celana boxer pendek.

"ini, kamu bisa ganti di kamar itu atau di kamar mandi. setelah itu ada beberapa hal yang saya ingin tanyakan."

lagi lagi sam hanya menurut dan pergi ke kamar yang di tunjuk oleh chris, ia mengganti jaket curiannya dengan kemeja oversize dan mengenakan celana boxer yang chris berikan.

setelah selesai, sam keluar sembari menunduk malu dan berjalan kearah chris yang sedang duduk di sofa dan sam ikut duduk di sebelah chris.

"sammuel hwang, apa yang sebenarnya terjadi padamu?"

tanya chris penasaran, tubuh sam mulai gemetar ketakutan saat mengingat apa yang terjadi padanya.

"ayah tiriku melecehkanku, ini bukan sekali dua kali tapi sudah berulang kali. karena aku terus menolak ia memukuliku dan saat ia lengah aku kabur, and now i feel scared. aku bener bener beruntung ketemu, tuan"

jelas sam sembari menangis, chris yang mendengar cerita sam mulai merasa iba. kasian sekali bocah didepannya ini.

"such a bastard. lalu sekarang kamu punya tujuan untuk dituju?"

sam menggeleng lemah sebagai jawaban. sam mendongak dan menatap chris dengan tatapan sendunya

"aku gak tau mau kemana lagi, semuanya jahat, tuanㅡ"

"tolong aku, tuan. aku akan melakukan apapun asal tuan menolongku. aku bisa jadi pembantumu atau apapun itu"

sam memohon dengan mata sendunya yang menatap chris. chris bingung, ia tidak kuat dengan apa yang menatapnya saat ini.

"untuk saat ini tidurlah di kamarku, sudah larut malam. saya akan mempertimbangkannya terlebih dahulu."

"terima kasih, tuan"

senyum sam mengembang tipis.

"satu lagi, jangan panggil saya tuan. ayo saya antar ke kamar."

"maaf..."



hello its my first book on this 'dunia oren'
so sorry kalau kata katanya masih berantakan and thank you!

amartiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang