Besoknya jam tujuh lebih empat puluh lima menit Chaeyeon, Chaewon, Siyeon dan Kim sudah berada di rumah Minju, sekarang mereka sedang berada di dapur. Sedangkan anak-anak bermain di ruang tengah.
Tiba-tiba Jaemin turun dari lantai atas dengan kaos oblong berwarna putih dan celana kolor berwarna hitam, berjalan menghampiri Minju yang sedang menyuapi Wonyoung makan di ruang tengah.
"Bun, Ayah izin pamit keluar dulu ya? Mau ke rumah Jihoon," pamit Jaemin. Tak lupa memberikan senyuman kepada Minju dan Wonyoung.
"Mau ngapain Ayah ke rumah Jihoon?" tanya Minju di sela-sela menyuapi Wonyoung makan.
"Jihoon yang minta Ayah buat datang ke rumahnya. Kayaknya mau curhat tentang nyari istri baru lagi deh," ujar Jaemin.
Melihat Jaemin menghampiri Minju, Yuna langsung berlari ke arah Jaemin dan memeluk kaki kanan sang Ayah.
"Yah, gendong!" pinta Yuna sambi merentangkan kedua tangannya.
Jaemin menurut lalu menggendong anak sulungnya. Tak sengaja tatapan Yuna dan Wonyoung bertemu, namun tak lama keduanya langsung memalingkan wajah.
Menyadari sikap dua putrinya barusan, Jaemin menghela napas. "Kalian masih marahan?" tanya Jaemin lembut pada Yuna.
"Aku nggak marah!" ucap Yuna sambi cemberut.
Jaemin tersenyum, ia mengusap pucuk kepala Yuna gemas. "Jangan marahan terus dong, masa sama adik sendiri marahan sih?"
"Gak tau ah!"
Sebenarnya Yuna dan Wonyoung marahan hanya karena masalah sepele. Rebutan boneka Barbie.
Jaemin menoleh ke arah Minju ketika tak kunjung dapat jawaban dari sang istri. "Jadi gimana, Bun? Di bolehin nggak?"
"Iya boleh, pulang nya jangan ke sore-an, oke?"
"Tenang aja nggak bakalan lama kok."
"Ayah mau kemana?" tanya Yuna. Wonyoung pun langsung ikut menatap sang Ayah.
"Ayah ada urusan sebentar. Kamu main di rumah aja ya sama teman-teman kamu, jangan lupa baikan sama adik kamu." Di akhir kata Jaemin mencium pipi kiri Yuna dan pipi kanan Wonyoung serta mencium dahi Minju, setelah itu Jaemin pergi keluar.
Setelah kepergian Jaemin, Minju kembali ke dapur karena Wonyoung sudah selesai makan. Wonyoung akhir-akhir ini susah makan, selalu menolak makanan yang Minju maupun Jaemin kasih makannya jam sekarang baru bisa di ajak makan.
"Barusan Jaemin mau pergi kemana, Nju?" tanya Chaeyeon.
"Mau ke rumah Jihoon, katanya Jihoon minta Jaemin datang ke rumahnya," jawab Minju sambil meletakkan piring Wonyoung di wastafel.
"Konsultasi tentang nyari istri baru kah?" tebak Kim yang sudah hafal dengan tabiat tetangganya. Karena Jihoon juga sering curhat ke Hyunjin.
"Iya kayaknya," jawab Minju seadanya, karena sibuk mencuci piring Wonyoung.
Semua yang ada di dapur mengangguk paham. Sudah tidak heran lagi mendengar hal itu.
"Kasian Jihoon, apalagi sama si kembar," kata Chaewon.
"Udah ah, jangan bahas itu, lupain aja. Mending sekarang kita fokus mau bikin apa dulu? Bahan-bahannya sudah ada kan?" tanya Minju mengalihkan topik.
Semuanya mengangguk. "Udah ada, Nju. Mau puding dulu atau salad dulu?" ucap Siyeon sekaligus bertanya.
"Dua-duanya aja gimana? Kita bagi-bagi yang bagian ngerjain puding sama salad," ujar Kim. "Aku mau ngerjain salad," tambahnya.
"Aku juga mau ngerjain salad," sahut Chaeyeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Komplek Cerah Bahagia | 2000 ver
FanfictionKetika 12 bujang lapuk jadi suami serta ayah. 00 ft 01-06.