Tentangnya..

0 0 0
                                        

Mulai ku ceritakan tentangnya,

Amanda Zalora Zidan.

Perempuan cantik yang lahir 25 Januari, di tahun sebelum aku lahir. Putri sulung dari Zidan Ahmad dan Zalora Putri. Amanda atau yang biasa dipanggil Manda, perempuan anggun, pintar, baik, ceria dan dengar-dengar jadi idaman SMA Bhakti.

Manda punya satu saudara perempuan, Ananda Zalora Zidan. Mereka berdua hanya berselisih 14bulan. Jangan heran kalo mereka berdua bersama, pasti kita akan mengira kalo mereka anak kembar.

Ayah Manda Dokter, Bundanya Ibu Rumah tangga. Manda suka banget sama kucing. Manda suka makan seblak tanpa macaroni dan bubur ayam tim tidak diaduk. Manda suka ngemutin es batu. Manda kalo tidur miring ke kanan, ngikutin Sunnah Nabi.

Manda anak IPA 1 selalu menduduki peringkat 1 seangkatannya. Teman satu meja Manda namanya Mona. Manda anak OSIS, anak Rohis. Nilai mata pelajaran Manda selalu di atas 85. Manda seperti terlahir tanpa cela. Kalo mau tau kekurangan Manda apa, coba lihat saat kelasnya mempunyai jadwal Olahraga. Semua bidang olahraga, Manda tidak menguasainya.

Hari ini Senin, 02.00wib.
Manda terbangun. Dia langsung bergegas mengambil air wudhu di saat sebagian besar manusia masih nyenyak karena mimpinya.

"Anak Bunda tumben banget bangun sepagi ini. Masih ada satu jam lagi loh dari hari biasanya?" tanya Bunda saat Manda sedang berdoa sesudah wudhu, yang tidak tau sedari kapan sudah ada di dapur.

"Alhamdulillah, Bunda.. lagi dibangunin jam segini sama Allah. Juga mau nyiapin semua perlengkapan MOS buat adik kelas" jawab Manda, "Duluan yaa Bunda.." Manda berjalan menuju ke ruang sholat, Bunda menganggukkan kepala sambil tersenyum.

Manda melaksanakan 2 rokaat sholat Tahajjud. Setelahnya, dia sengaja berlama-lama untuk berdzikir dan berdoa.

Suara mobil terparkir di garasi terdengar. Bunda berjalan ke arah pintu depan, menyambut kedatangan Ayah.

Bunda mencium tangan Ayah, dan mengambil alih tas kerja yang dibawa.

"Capek ya Yah..?" tanya Bunda sambil memijit-mijit pundak Ayah. Mereka sekarang sedang di ruang keluarga.

Ayah memencet remote TV, dengan sekejap suara berita pagi mulai terdengar.
"Iyaa.. sedikit hehe"

"Yaudah.. Bunda buatin teh dulu yaa.." Bunda meninggalkan Ayah sendirian.

Manda beranjak dari duduk, merapikan mukenah dan sajadahnya. Berjalan ke arah kamarnya yang melewati ruang keluarga.

"Assalamualaikum Yah.. baru pulang?" sapa Manda, mendekati Ayah dan duduk disampingnya.

"Waalaikumsallam Manda, Iyaaa.. Manda tumben banget, udah sholat tahajjud. Biasanya baru bangun?" Ayah merangkul pundak Manda, sesekali dia mencuri pandang ke jam dinding yang baru menunjukkan pukul 02.30wib.

"Iya nih, Alhamdulillah Yah..bangun lebih pagi hehee., Yah.. Manda pamit ke kamar dulu ya?" Manda memeluknya yang mendapatkan balasan ciuman kening.

Manda berdiri, dibarengi Bunda yang baru datang dari dapur dengan nampan berisi secangkir teh hangat dan cemilan.

"Terima kasih, sayang..." ucap Ayah tulus. Walaupun mereka sudah menikah 19tahun, tapi kemesraan dari keduanya tidak pernah pudar.

Manda membuka pintu kamar, terlihat dengan jelas didepannya serba warna pink. Cat tembok warna pink salem. Seprei selimut dan sarung bantal senada, lebih terang. Mading terpajang sekaligus menjadi dekorasi dinding. Foto keluarga yang memberikan kesan damai. Rak buku dengan isi-isinya tersusun rapi walaupun sebenarnya masih butuh sedikit ruang karena terlalu penuh. Meja rias sedang dengan satu set kaca dan beberapa alat makeup yang jarang disentuh. Lantai yang di lapisi karpet bulu, memanjakan kaki dengan sangat lembut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 19, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FINISH (Untuk Manda)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang