Setelah setengah jam Ayah mengemudikan mobil, akhirnya kami sampai di depan gerbang sekolah. Gedung SMP dan SMA Bhakti bersebrangan. Sebelum keluar dari mobil, aku menyempatkan diri untuk berpamitan dulu. Sedang Yuuna sudah dari tadi meninggalkan kami berdua.
Di yayasan Bhakti memang MOS hanya diperuntukkan bagi siswa SMA. Jadi, Ini hari pertama Yuuna langsung masuk kelas dan perkenalan dengan guru-guru dan teman-teman barunya.
"Akbar pamit ya, Yah.. Assalamualaikum. Doakan semoga lancar yaa, Yah.. dan bisa mendapatkan teman yang baik" ucapku, mencium tangan Ayah.
"Waalaikumsallam, selalu Ayah doakan kebaikan buat kamu, Yuuna, dan Ibu" jawab Ayah dan mengelus puncak kepalaku.
Aku membuka pintu mobil. Turun dan diam berdiri di pinggir jalan, menunggu Ayah dan mobilnya tidak terlihat lagi yang hanya menyisakan asap knalpot.
"Ayok murid baru! Cepetan masuk! Upacara pembukaan MOS akan segera dimulai!" teriak Pak Dodi Satpam SMA Bhakti, menyadarkan aku dari lamunan. Karena aku dari SMP Bhakti juga, jadi aku sudah tau namanya.
Aku berlari ke arah gerbang, karena Pak Dodi sudah bersiap untuk menutup gerbangnya.
Braaaaakkkk!!
Saat hendak meletakkan satu kaki di gerbang, Aku bertabrakan dengan seorang cowok yang menurutku murid baru juga. Dia terjatuh.
"Eh... Maaf" pintaku, sambil membantu dia berdiri.
"Gakpapa bro, santai..." jawabnya sambil membersihkan celananya dari debu.
"Ayok buruan.. udah mau mulai tuh, nanti ketinggalan" Pak Dodi mengingatkan aku dan cowok tadi.
"Kelas apa?" tanya cowok itu. Kami berjalan beriringan menuju lapangan upacara.
"Aku IPS 2. Kamu?" tanyaku, sambil membawakan beberapa perlengkapan MOS nya, sebagai tanda maaf sempat membuatnya terjatuh.
"Gua IPS 2 juga. Sekelas kita. Jangan aku kamu lah. Kita ini cowok cuy. Jijik dengernya" Aku cuma menganggukkan kepala.
"Nama lu siapa?"
"Aku Akbar. Eh Gua maksudnya" jawabku kaku "Lu sendiri?"
"Hahahaha.. gak terbiasa ya? Gua Satria. Karena sekarang kita sekelas, jadi kita temenan ya!" ujarnya semangat.
"Iya. Gak terbiasa"ucapku sambil menggaruk tengkuk.
Satria. Teman pertamaku di SMA Bhakti karena takdir membuat kita bertabrakan. Dia anak pertama dari 3 bersaudara. Aku dan Satria mencari barisan kelas kami. Tapi setiap bertanya, hasilnya bukan.
Saat aku dan Satria kebingungan,di koridor kelas, kami bertemu dengan seorang cewek yang memakai kalung panitia MOS di leher. Sudah dipastikan dia anggota OSIS.
"Kenapa?" tanyanya ke aku dan Akbar.
"Lagi nyari barisan IPS 2, tapi gak nemu-nemu ka" terang Satria, dan aku diam saja.
"Yaudah, aku bantu cariin ya.." ucapnya tulus.
Aku dan Satria membuntuti cewek itu. Setelah melewati baris ke 3, cewek itu memberikan petunjuk."Sampai sini ya.. hitung baris ke 5 dari sini, nah itu kelasnya. Saya ada keperluan lain" ucapnya sambil menunjuk barisan kelima dari posisi kita sekarang.
"Oh, okee.. Makasih ya ka.." ucap Satria.. dan ucapku dengan suara lirih.
"Sama-sama" sambil tersenyum manis, dia meninggalkanku dan Satria.
(MasyaAllah Cantiknyaaa) batinku
Mataku tidak bisa beralih darinya. Mengikuti kemana dia pergi, sampai..

KAMU SEDANG MEMBACA
FINISH (Untuk Manda)
Fiksi RemajaTentang perjalanan hidup Amanda Zalora Zidan putri sulung dari Zidan Ahmad dan Zalora Putri. Anak cantik, berbudi baik.