5

7 3 0
                                    

Saat sampai di lokasinya Yuda langsung bergegas ke rumahnya dan langsung mencari anaknya

"ARDHI!!" teriak Yuda dan saat dia melihat Ardhi yang masih setengah sadar terdapat orang yang dibelakangnya yang sedang memegang serpihan kaca di leher anaknya.

Yuda langsung mengarah senjatanya ke pembunuh keji itu "Jangan pegang anak gue!

"Atau apa? Mau nembak gue? Nembak aja nanti gue tinggal iris leher anak lu, gampang." Dia menjawab balik

"Lu sebenernya siapa?! Sampe sekarang kita semua belum nemu identitas lu." Yuda yang masih mengarah pistolnya ke Orang ini.

"Gue kasih tahu setelah lu lempar senjata lu dulu ok? Atau gue langsung bunuh aja anak lu." Yuda langsung melempar pistolnya dan mengangkat kedua tangannya untuk menenangkan Orang ini.

"Sebenarnya gue bukan siapa – siapa. Lu juga tahu gue dari berita karena gu selalu bunuh orang – orang gitu." Jawab Orang ini

"Lu sebenernya ngebunuh kenapa? Teman lama atau mereka buat lu kesel aja?" Tanya Yuda

Orang ini hanya tersenyum saja dan menjawab "Sebenernya gue cuman bunuh karena gue suka aja sama kayak lu tadi bilang ada yang gue kesel juga."

Ardhi yang sekarang sudah mulai sadar terdiam saja karena ia melihat ayahnya di depan. Yuda yang melihat anaknya sudah sadar mengasih tatapan untuk diam saja, tatapi Ardhi tidak mau diem saja dia langsung mencari barang untuk bisa melepaskan dia dari ikatan ini.

"Awalnya gue kira orang – orang enggak akan berhasil buat nagkep gue, makannya pas lu bawa trik – trik gitu lu jadi lu kayak bunuh person-" Ardhi langsung memukul dia dari belakang menggunakan kayu dan saat Orang ini menyadari dia menangkapnya, Ia memukul Ardhi dengan kayu balik di kepalanya.

Yuda langsung menyerang Orang ini dan dia berusaha untuk menjauhkan dia darri Ardhi, saat sedang menahannyan dia merasakan sesuatu di perutmya dan saat dia melihatnya Orang ini menusuknya dengan serpihan kaca yang tadi.

Orang ini langsung mengarah serpihan kaca ini ke matanya dan Yuda walaupun perutnya tertsusuk dia masih menahan dia. Ardhi yang melihat ini langsung bergegas ke mereka berdua dan menconba menarik Orang ini.

"Anak lu memang ini enggak bisa diemnya?!" Orang ini langsung memukul Ardhi di mukanya dengan keras. Yuda yang melihat ini sedang berusaha untuk melawan dia tetapi tidak bisa karena luka yang ada di perutnya.

"Sayang banget sih lu enggak bisa ngeliat anak lu mati tadinya gue mau lu bunuh lu dulu terus anak lu, Jadi terima aja nanti" Ucap orang ini dan Yuda sudah mengeluarkan semua tenaganya untuk menahanya, kaca itu sudah mulai dekat dengan matanya dan tiba – tiba ia merasakan ada air di wajahnya. Saat dilihat Ardhi menusuk lehernya menggunakan kayu yang sudah rusak. Orang ini sedang berusaha untuk bernapas tapi karena dia tahu dia akan mati ia hanya tersenyum saja.

Yuda yang meminggirkan badan Orang itu langsung pergi ke anaknya yang ketakutan dan memeluknya untuk menenangkan dia. Mereka berdua tetap seperti itu selama berapa menit saat mereka mendengar suara yang dekat dengan mereka.

...

Mereka berdua keluar dari rumah tua dan Andre yang melihat sahabatnya langsung menyuruh mereka untuk coba mengobati Yuda dan Ardhi.

Ardhi yang seadng duduk sendiri di lokasi tersebut terdiam saja dan ayahnya langsung dateng ke sisinya untuk duduk bersamanya. Selama waktu tersebut salah satu dari mereka tidak ada yang ngomong sampai Yuda mulai bicara.

"Maafin kalo enggak pernah habisin waktu sama kalian berdua." Ucap Yuda dan Ardhi yang menganggukan kepalanya juga berbicara.

"Maafin Ardhi juga kalo biasanya diemin ayah terus. Perut ayah gimana?"

"Gapapa itu. Ayo sekarang mending kita pulang." Jawab Yuda

"Sebentar dulu mending duduk aja disini." Ardhi yang meminta ayah untuk jangan pergi dulu dan Yuda setuju untuk duduk sebentar dengan anaknya.

Tamat

AyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang