#3

5 1 0
                                    

"Carol"

Sapa James.

Carol mengacuhkan dan sibuk dengan tumpukan kertas kemudian menatap James.

"Kemari masuk saja."

James masuk dan duduk di kursi di depan meja Carol, Carol memang memiliki ruangan untuk mengetik hasil laporan atau apapun.

"Jadi ini hasilnya"

James melihat dengan tatapan rumit.

"Ah ternyata benar gadis ini yang terpisah dari rombongan bus merah."

Ucapan James membuat Carol menatap bingung.

"Bus merah?apa itu?"

James menghela nafas.

"Ini salahku tidak memberi mu informasi aku terlalu tergesa-gesa semalam,maafkan kelalaian ku."

Carol menepuk pundak James pelan

"Haha santai saja."

Keduanya diam kemudian kembali James berbicara.

"Jadi bus merah itu hanya nama dari ku saja,karena bus itu 3 hari yang lalu habis terlahap api karena konslet dari bus sendiri."

Carol menegang,jangan jangan?ah tidak tidak..

"Penumpang?"

"40 orang habis terpanggang hidup hidup didalam bus."

Dahi Carol berkerut.

"Lalu kenapa hanya gadis ini yang di otopsi?"

"Karena aku baru menemukan gadis ini di dekat jurang aku kira korban pencurian atau penculikan mungkin tapi ternyta gadis ini juga korban bus itu, setelah melihat hasil otopsi mu bisa dipikirkan bahwa gadis ini melompat dari bus untung menyelamatkan diri,namun.."

"Ternyata usaha nya,tidak membuahkan hasil."

Jantung Carol semakin tidak beraturan.

"N-nama?"

"Hah? maksud mu nama korban atau nama gadis itu?"

"Gadis itu?.."

"Lynne Eliviria"

DEG.

Jantung Carol serasa berhenti berdetak,rasa tenang menjadi rasa panik.

Wajah Carol terlihat pucat pasi membuat James bingung.

"Kau sakit Carol?"

Carol tersentak dari ketakutan nya karena panggilan James.

"A-ah y-ya"

"M-maksudnya a-aku tidak sakit a-aku baik baik saja"

Ucap Carol dengan tangan bergetar itu malah membuat James curiga.

"Kau ketakutan,apa yang membuat mu takut Carol?"

Carol semakin merasa jantung nya berdetak kencang pikirannya menjadi terpecah belah.

James memegang pundak carol menggoyang pelan.

"Hei kau memikirkan apa?"

Carol menepis tangan James.

"Huftt"

"Kemarin"

"Apa?" -James

"Aku menaiki bus itu.."

James menatap kaget dan tak percaya kearah Carol kemudian tertawa kencang.

"HAHAHAHA KAU BERCANDA CAROL?"

Carol berdecak sebal dengan ekspresi serius,melihat ekspresi serius Carol membuat James terdiam dengan wajah kaku.

"Kau serius?"

" Menurutmu dengan wajah ku yang pucat apa aku masih bisa bercanda James?.."

Okey.

Mereka berdua terdiam dengan wajah sama sama sedikit ketakutan,

"Tapi bagaimana bisa Carol?"

"Kau ingat setelah mengurus pasien perempuan itu?aku pulang sangat larut, seperti biasa aku menunggu di halte dan ---"

Ya begitulah Carol menceritakan semuanya.

Sampai.

"Lynne Eliviria yang kau sebut aku bahkan sempat berkenalan, sebelum akhirnya semua menjadi mengerikan.."

Wajah pucat dan badan bergetar Carol membuat James prihatin.

"Baiklah aku percaya Carol,jangan terlalu dipikirkan okey?"

Carol hanya mengangguk kecil membuat James tersenyum kecil.

"Baiklah terimakasih kerjasamanya aku akan kembali ke kantor ku,bye Carol"

Ujar james sembari menjauh.

Aku masih tidak fokus semua terasa tidak nyata,

Bagiku.

Carol tersenyum senang,syukurlah ia tidak mendapat jam kerja malam.

Huh akhirnya Carol bisa menikmati kasur nya.

Mystery Box Secret.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang