Mystery Box Secret.

#4

Jam menunjukkan pukul 16.00 segera aku mengambil tas kerja ku dan bergegas untuk mencari apartemen atau tidak kos kosan juga tidak masalah asal dapat setidaknya sebelum Simmons menelfonnya,

Aku berlari dan menaiki lift agar segera sampai dilantai bawah,

Sesampainya dilantai bawah aku bergegas keluar,bisa bahaya jika bertemu Simmons,

Sesampainya diluar aku menaiki bus di halte yang asli..

Dan sesampainya di tempat yang ia tuju Carol menatap sekitar kemudian membuka handphone nya untuk melihat maps.

Dengan segera Carol berjalan lurus,

Perumahan disini ramai.

Carol berjalan lurus sampai ia harus berbelok.

Dan dibelokan itu agak Eun gelap dan sebelah kirinya hutan,

Carol tidak perduli toh ia hanya akan mencari tpt tinggal,

Carol berhenti didepan rumah sederhana tapi indah,

"Ah nona Carol?"

Tepukan dibahu Carol membuat Carol terkejut dan menatap si pelaku,

"Iya saya Carol anda tuan James kan?"

Tanya Carol balik kearah pria paruh baya dengan nada sopan,

"Benar"

Kelihatannya pria paruh baya ini sangat ramah ah baguslah ini akan memudahkan Carol untuk bertanya tanya,

"Saya ingin membeli rumah ini!"

Ujar Carol dengan menunjukkan jari nya kearah rumah dengan satu lantai,

Terlihat ekspresi paruh baya yang tadinya tersenyum menjadi agak terkejut,

"A-anda yakin nona?"

Pertanyaan tuan James membuat Carol mengerutkan dahi,

"Tentu kenapa tidak ini sangat indah"

"Tapi pemilik rumah ini dulunya memiliki anak dan itu terjadi beberapa tahun silam mereka mati bukan hanya 1 tetapi 4 anak dengan satu persatu"

Carol mendengus

"Lalu apa hubungannya?"

"Mereka mati dirumah ini ntah apa penyebabnya namun sebelum mati keempat anak itu hanya berteriak teriak tidak jelas,pernah dokter rumah sakit jiwa datang karena mereka dikatakan memiliki penyakit jiwa tetapi saat mencoba ditanya saat setelah kematian anak ke 3 anak itu hanya menjawab--"

"Apa?"

Carol memotong membuat Tuan james mengelus dada sabar,

"Saya kurang ingat tetapi kalau tidak salah ia berteriak bunuh atau di bunuh dan ia berteriak sembari mengamuk dengan kata  kotak , siapa sangka itu kalimat terakhir nya sebelum ia ditemukan mati dengan tubuh terlipat"

Carol membulatkan mata terkejut,terlipat?siapa yang melipat?sadis juga tubuh nya dilipat,

"Terlipat? siapa yang melipat?"

"Tidak tahu kematian itu berlanjut sampai anak terakhir dengan kata yang sama,polisi tidak menemukan jejak atau sidik jari si pelaku seolah mereka mati tanpa jejak"

Carol terkejut, bagaimana bisa?

"Hah?bagaimana dengan orang tua empat anak itu?mereka tidak melakukan sesuatu kah?"

"Sudah mereka memanggil dokter rumah sakit jiwa atau apapun tapi sia sia"

Itu membuat Carol berfikir,

"Hmm tapi aku tetap ingin membeli rumah ini"

Tuan James hanya menghela nafas dan menyetujui nya

"Tapi saya sudah memperingati mu nona,dan konon katanya jangan pernah membuka kotak terkunci dirumah itu"

Carol mendengus astga repot sekali,

"Karena mereka mati menyebutkan kotak semua kan?"

Ucap Carol malas diangguki Tuan James.

"Pintar"

"Yaya baiklah"

"Berapa harga rumah ini?"

Tanya Carol, pasti mahal?jika mahal tidak masalah ia akan mengorbankan uang tabungannya ia benar benar ingin rumah ini,

Tuan James menyebutkan harga nya yang membuat Carol terkejut,

"MURAH SEKALI?"

ini bahkan lebih murah dari sewa apartemen nya dulu,

"anda serius?anda tidak bercanda kan?"

Tuan James tersenyum kecil,

"Tidak,karena sudah beberapa tahun tetap tidak ada yang mau membeli karena kasus itu dan anda saja yang mau membeli ada yang sempat ingin membeli tapi batal setelah tinggal satu hari karena itu rumah ini saya jual murah saja,"

Carol mengangguk senang,

"Eh bukankah kosong kenapa bersih?"

Tuan James lagi lagi tersenyum

"Saya membersihkan sebelum anda kemari"

"Aih terimakasih Tuan James"

"Dan ini kunci rumah,pagar semua kunci dari kamar kamar dirumah itu,Baik saya permisi nona"

Ucap Tuan James memberi kunci sebelum akhirnya pergi dengan kendaraan roda empat nya,

Carol dengan antusias membuka pagar rumahnya yang agak tinggi itu dan memasuki nya,

Ah sejuk sekali dengan banyak pohon bahkan halamannya luas apalagi ada bangku tamannya,kenapa orang tidak mau membeli nya karena alasan itu saja?pikir Carol,

Lagian kan mereka dinyatakan gila kenapa orang orang itu percaya perkataannya??? Carol terdiam sebelum akhirnya tersenyum,

Ia akan mengelilingi rumah ini seka-

Drtt..Drttt..Drttt..

Ponsel Carol bergetar dengan segera Carol mengeluarkannya dan mengangkat telfon dari eh Simmons?