#1

23 1 0
                                    

Lagi.

Ya lagi lagi ia mendapat sip kerja malam.

Padahal sudah hampir 5 hari ini ia mendapat jam kerja malam.

Yah teman nya selalu meminta nya menukarkan waktu yah temannya berkata adik nya sakit tapi entahlah ia hanya mau saja, mungkin karna rasa kemanusiannya dan gajih yang sedikit lebih tinggi mau tidak mau ia menggantikannya.

Apalagi ia akan menyewa apartemen di sekitar sini, tentu saja membutuhkan uang.

Ia hanya menghela nafas kasar kemudian membereskan peralatan.

Baru saja ingin istirahat ternyata kedatangan kasus baru seperti biasa tugas di mengotopsi mayat yang dikirimkan kepada nya.

Ia berdiri menatap 3 orang yang membawa mayat ke ruangan mayat untuk di otopsi.

Kemudian membantu.

"Kerjakan malam ini juga,ini kasus minggu ini Carol"

Ucap salah seorang pengangkat mayat tadi,yang merupakan salah seorang polisi.

Ya org yg dari tdi di sebut ia sering dipanggil dengan nama Carol.

Carol diam.

Dan membuka mulut nya.

"Tidak bisa ku tunda saja?"

"Hmm seperti nya tidak,mayat itu Sprtinya sudah sekitar 1/2 hari mungkin?tentu kau paham maksud ku bukan."

Jawab lelaki itu tegas.

Carol mengangguk samar.

"Huft baiklah James jika aku sudah selesai mungkin akan langsung ku kabari ke nomor mu okey?"

"Ya,kau bisa hubungi kapan saja dan jangan lupa esok kembali bertemu."

Lelaki dengan nama James itu mengucapkan kalimat sebelum keluar ruangan itu bersama dua org tadi.

"Terimakasih Carol,maaf lagi lagi menganggu jam makan malam mu"

"Santai saja ini memang pekerjaan ku"

Carol tersenyum kecil sangat kecil, sembari berteriak pelan agar James yang sudah semakin menjauh, mendengar.

Carol menghela nafas ruangan mayat terasa seperti biasa tapi agak dingin.

Carol memasang sarung tangan khusus dan juga peralatan lainnya.

Ia menyalakan lampu yang menyorot ke arah tubuh mayat, dan mulai membuka kain yang menutupi mayat didepannya.

Agak membusuk, batin Carol.

Yah wajahnya agak rusak dan sebagian anggota badan sudah hancur,mungkin agak sedikit sulit seperti luka bakar?tapi ini sudah biasa jadi akan terasa mudah bagi Carol.

Carol lupa menanyakan kasus apa ini?dan juga sepertinya James juga terburu buru biasanya James memberitahukan detail nya kepadanya,baiklah Carol bisa menanyakan hal itu setelah ini.

Carol mulai memeriksa.

"Perempuan seperti muda?ah ya."

Gumam Carol sembari mengambil kertas untuk mencatat tentang hasil otopsi mayat di depannya.

Setelah berjam-jam berkutat dengan mayat akhirnya pekerjaan Carol selesai.

Carol bersiap untuk pulang membereskan perlengkapannya juga membawa hasil otopsi tadi.

Ia berjalan pelan melewati lorong rumah sakit yang gelap.

Yah sebagian lampu dimatikan ia berada di lantai 11 dari 30 lantai.

Carol berjalan sembari melihat jam tangannya.

00.31

Sial jam hampir jam satu malam.

Dengan tergesa gesa Carol berlari memasuki lift dan memencet lantai 1.

Ting

Ting

Ting

Setelah melewati banyak lantai akhirnya lift berhenti.

Pintu lift bergeser pelan segera Carol keluar dan berlari melewati beberapa ruangan sampai ia menuju depan pintu rumah sakit.

Untung satpam nya masih ada, batin Carol bernafas lega.

"Pak"

Panggil Carol membuat satpam itu menengok terkejut dan segera menghampiri Carol.

"Loh Bu Carol belum pulang?"

Tanya pak satpam sopan,ya memang Carol sudah lama mengenal satpam ini bahkan dari ia awal bekerja.

Carol agak risih dipanggil Ibu sebenarnya karena pak satpam lebih tua dan yah tapi mau bagaimana lagi.

"Iya,saya baru selesai mengotopsi mayat pak"

Ujar Carol,nama satpam itu adalah Andrew.

Seringkali dipanggil pak Andrew.

Pak Andrew sudah berumur hampir 40, hampir semua pekerja atau pasien menyukai sikap pak Andrew, karena memang beliau sangat sopan juga baik.

"Oh iya mari Bu,hati hati di jalan"

Ujar pak Andrew sembari menatap Carol yang semakin menjauh.

Carol berjalan sudah hampir 10 menit untuk menuju gerbang rumah sakit.

Ia keluar dan menatap jalan yang gelap.

Memang sebelah kiri rumah sakit masih hutan,sisanya perumahan mewah,sepi dan gelap karena kurang nya penerangan dan sebagian lampu yang rusak belum diganti.

Carol bingung bagaimana cara ia pulang.

"Ke halte?gila saja memang masih ada bus yang akan lewat?" batin Carol.

Biasanya sih ada tapi kali ini 5 menit lagi menuju jam 1 malam.

Akhirnya Carol memutuskan untuk ke halte.

Setelah beberapa menit berjalan ia melihat halte dibawah lampu yang agak redup.

"Ah syukurlah ada orang." Batin Carol saat melihat seorang gadis duduk dibawah halte.

Carol duduk dengan sedikit jarak disamping gadis itu.

Kembali melihat jam di tangannya.

01.23

Hah..

Semoga saja ada bus yang akan lewat.

Ia menatap gadis disampingnya.

Emm ini agak kaku,apa bisa ia berbicara?

"Hai"

Tidak dibalas, Carol hanya tersenyum canggung.

Ah ia malu sekali rasanya.

"Hai,kau mendengarku?"

Sapa Carol sekali lagi dengan lembut.

Gadis itu memutar kepala nya ke arah Carol.

Akhirnya ia bisa melihat wajah yang sedari tadi tertutup rambut panjang itu,wajahnya cantik seperti gadis pada umumnya tapi pucat.

Gadis itu tersenyum kecil namun terlihat kosong.

Carol agak merinding tapi ia membalas senyuman gadis itu.

"Saya Lynne"

Nada yang datar dengan senyuman kecil.

Carol bingung?ah sepertinya itu nama nya.

"Ah ya salam kenal, panggil saja saya Carol"

Gadis itu hanya diam sembari memandang kedepan seperti awal.

"He-

Ckitt..

Mystery Box Secret.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang