Bab: 1.Bu Gita

24 15 69
                                    

‼️ ‼️
Kesuksesan adalah keinginan semua orang, tapi menuju sukses itu butuh banyak sekali perjuangan dan pengorbanan.

Tak ada yang namanya gratis di dunia ini semua ada harga nya, begitu juga dengan sukses yang harus dibayar dengan harga yang mahal (Darah Segar)

10 Tahun kemudian

Terlihat dari kejauhan terdapat sebuah antrian yang sangat panjang di depan toko buku,

Entah apa yang mereka antrikan sampai rela menunggu di area trotoar jalan.

Ternyata hari ini adalah hari peresmian buku terbaru karya Agasa.

Agasa sekarang adalah penulis terkenal hingga ke seluruh manca negara, tulisan nya yang selalu bergenre triller itu selalu diserbu para penggemar nya.

Mulai dari anak-anak, remaja, dan dewasa ikut serta untuk memborong buku karya Agasa.

Hari ini adalah hari temu sapa dengan penulis yang biasa penerbit adakan setiap ada buku terbaru terbit.

Terlihat di atas kursi duduk seorang Agasa sekarang ia jauh lebih dewasa, dengan mata bulat dan bibir seksi menjadi ciri fisik yang paling menonjol dalam diri nya.

Agasa tampak sibuk sekali meladeni para penggemar nya, mulai dari menandatangani buku dan banyak juga yang meminta foto bersama.

Ia adalah seorang Agasa yang mencoba menjadi kuat meskipun dalam hati nya tersimpan banyak memori-memori yang menyakitkan.

Butuh banyak sekali perjuangan dan pengorbanan diri nya hingga sampai dapat duduk dengan anggun nya di atas kursi ini.

7 Tahu yang Lalu...

"Bruakk...."

Lagi-lagi suara keributan yang hampir setiap hari selalu terdengar di lantai bawah.

Siapa lagi kalo bukan Pak Bowo yang selalu bikin ulah di rumah.

"Aiish...sialan kenapa bisa begini?" Pak Bowo merasa geram dengan hasil perkerjaan nya yang selalu tak sempurna.

Itu yang membuat harga saham perusahaan akhir-akhir ini mulai turun secara drastis.

Ia membanting kursi dan apapun benda yang berada di sekitar nya untuk melampiaskan amarah nya.

"Kamu kenapa sih, marah-marah nggak jelas kayak orang kesetanan aja kamu," decak Bu Gita, istri Pak Bowo yang otomatis merupakan Ibu dari Agasa dan kedua saudara lainya.

Pak bowo menyerngitkan dahi "Ohh aku dengar kamu lagi dekat sama CEO dari Perusahaan mana itu, Ahh iya hampir aku lupa, BEO Group."

Bu Gita menampilkan raut wajah kaget, bulir-bulir keringat menghiasi dahi nya, "Apa maksudmu?"

Pak Bowo mendekat ke arah Bu Gita dengan gelagat yang mencurigakan, "Apa maksudku?"

Pak Bowo melirik ada sebilah Cutter yang cocok menjadi senjata nya saat ini.

Bu Gita menelan ludah, ia tak tau apa maksud suami nya tersebut, bola matanya bergerak ke kanan dan kiri melihat barang sekitar untuk berjaga-jaga.

"Ini maksud ku," lirih Pak Bowo sembari menodong kan cutter tepat di depan wajah Istri nya.

Mata Bu Gita melotot melihat lancip nya ujung cutter yang hanya berjarak 5 senti dari wajah nya.

"Apa yang kamu lakukan?" Pak Bowo masih tetap mempertahankan posisi nya.

"Bukan nya kamu suka bermain-main?" ucap Pak Bowo.

Tangan Bu Gita meraba barang di meja belakang nya mungkin saja ada barang yang sempurna untuk menusuk kepala suami nya.

Number OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang