1 tahun setelah Hamas, Fatah, dan faksi lain bersatu membentuk PLF, ada tiga orang yang memantau bekas kejadian pembantaian.
Orang itu adalah:
Kolonel Abdullah Al-Filistini
Serka Abu Muslim Ahmad
dan Serdya Fahid AbdurrahmanMereka memantau sekitar desa Ath-Thaibi
Fahid : اللهم ما هي قسوة إسرائيل على المدنيين الأبرياء؟ (ya Allah, bagaimana kekejaman Israel pada warga sipil yang tidak bersalah?)
Abdullah : يبررون طريقة القضاء على السكان. (mereka menghalalkan cara untuk menghabisi para penduduk.)
Di perbatasan Israel-Lebanon
Terdapat 3 orang yang lagi misi penyamaran. Yaitu:
Letdya Muhammad Firmansyah Amiruddin (Finn)
Letda Supriyadi Suparjo (Schroeder)
Letda Miller Hendrawan (untuk yang ini nggak usah karena namanya unsur barat)Mereka bertemu salah satu anggota IDF yang memeriksa paspor.
Paspor yang dipakai oleh ketiga intel ternyata paspor Jerman. Agar, cara masuk Israel jadi mudahPas ditanya
IDF soldier 1 : where are you going? (kamu mau kemana?)
Miller : continue to Haifa (mau ke Haifa)Note : Miller paling banyak bahasa dan paling sering ke luar negeri makanya misi penyamaran lancar
IDF soldier 1 : what for? (untuk apa?)
Miller : for a walk. (untuk jalan-jalan)
IDF soldier 1 : I forbid you to enter Israel because of the enmity between us and Lebanon! (Saya larang kalian untuk masuk Israel karena permusuhan antara kami dan Lebanon!)Pas IDF todongkan senjata berjenis Tavor TAR-21, Miller langsung menghajarnya dan merebut senjata termasuk pistol BUL Cherokee namun akhirnya diketahui oleh anggota IDF lainnya dan menggunakan anggota IDF yang dihajar dijadikan tameng untuk melindungi dari semburan peluru
Disaat anggota IDF tewas tertembak peluru anggota lain Miller langsung membuang dan mengajak Finn dan Schroeder (nama samaran) untuk menerobos masuk
Di mobil van ternyata ada sahabat Miller dari Lebanon yaitu Bakri Haritsah yang langsung menembak anggota IDF lain pake pistol P99 dan langsung tancap gas untuk menjemput Miller dan temannya
Pas saat tentara IDF mau menembaknya tiba-tiba datang Bakri yang menabrak sampai pingsan dan menjemput Miller
Disaat masuk van ternyata banyak senjata yaitu FN Minimi Mk3 5,56mm, RPG-7, AK-12 5,45mm, dan HK G36
Dan mereka pun tancap gas sambil menembak tentara IDF yang akan menyerang sampai desa Naqaurah yang dijaga tentara LebanonDi rumah Bakri
Firman : Alhamdulillah, beruntung temanmu ada yang menolong kita.
Supri : Sejak kapan kamu kenal dia???
Miller : Sejak saya ditugaskan sebagai UNIFIL.
Firman,Supri : Oohhh
Miller : Perkenalkan namanya Bakri Haritsah, si tukang bakar hehehePLETAK!!!
Miller : Aduh!!
Bakri : Jaga sikapmu Miller!!!
Miller : maaf heheheNote : untuk Bakri yang dekat dengan Miller beneran bisa bahasa Indonesia padahal lahir di Beirut Lebanon dan juga dia perwira muda Lebanon sama seperti Miller dan kedua temannya. Pangkat Letda
Firman : Oh iya, kamu sendiri dirumah???
Bakri : Iya, selain adikku yang jadi tentara Lebanon. Sekarang di markas UNIFIL.
Orang tuaku dan kakakku meninggal karena serangan artileri sejak umurku 15 tahun. Sekarang 24 tahun
Firman : Innalillahi wa inna ilaihi raji'un
Supri : Jadi harus jaga rumah?
Bakri : Bukan hanya rumah tapi satu desa harus dijaga karena warisan keluarga besar buyutku
Oh, ada ruang bawah tanah di pintu rahasia, masuklah!Dan menemukan pintu rahasia yang isinya.
______________________________________
Oke, hari ini saya lanjutkan chapter
KAMU SEDANG MEMBACA
The special mission [END]
Actionmengisahkan Indonesia mendeklarasikan perang terhadap Israel apakah misi ini berhasil atau tidak???