2. Kantin

5 2 0
                                    

Haloo ketemu lagii nii sama aku

Maaf gaiss kemarin aku ga up, karena emang kemarin aku habis ada acara sama keluarga terus pulang nya malem juga, jadi ga sempet nge up, terus pulang langsung beres" terus langsung tidur aku, niat nya setelah sampe rumah aku up karna udaa dapet sinyal, soal nya di sana itu gada sinyal jadi gabisa up, padahal aku udaa nulis naskah nya tapi kendala sinyal aja makanya gabisa up, terus juga bener" cape. Maaf ya readers.

Nah buat permintaan maaf ku karna kemarin ga up, hari ini aku bakal double update xixi.

Jangan lupa vote & komen
Follow sebelum baca

Happy reading gaiss.







Sekarang adalah waktunya mengisi perut a.k.a istirahat, murid-murid SMA Pelita Bangsa berlarian menuju kantin untuk mengisi perut.

"Ayok ca, sar, drey ke kantin, laper nih perut gua" Ajak Putri ke sahabat nya untuk pergi ke kantin sembari memegangi perut nya.

"Ayok, gua juga laper nih" Seru Sarah.

"Iya, ayok" Audrey.

"Kalian duluan aja deh, aku mau ke kelas Afa dulu" Jawab Ica sambil menatap ketiga sahabat nya.

"Yauda, kita duluan ya, perut gua udah dangdutan nii" Putri menjawab dengan menarik tangan kedua temannya keluar kelas.

Ica yang melihat kelakuan Putri hanya tersenyum.

Sekarang Ica berjalan menuju kelas 12 MIPA 1, yaitu kelas Rafa dkk.

"Viona, liat Rafa ga?" Tanya Ica ke Viona teman kelas Rafa dkk.

"Ada tuh, lagi beresin buku, bentar gua panggilin"

"RAFA, DI CARIIN ICA NIH" Teriak Viona.

"Iya" Jawab Rafa.

"Yauda ca, gua duluan ya".

"Iya vi, makasi udah manggilin Rafa".

Viona hanya menanggapi dengan mengacungkan jempol.

"Kenapa, saf?" Tanya Rafa ke Ica.

"Ish kok tanya si, aku udah laper Afa" Adu Ica ke Rafa sambil memegangi perut nya dan mengerjapkan matanya lucu.

"Yaallah kenapa lucu banget, jadi pengen di halalin" Ngomong Rafa dalam hati.

"Yauda ayok"

"Atha, Ael, Vano kemana?"

"Duluan"

"Ha? Ko aku di suruh duluan si" Ngomong Ica sembari menatap Rafa dengan kesal.

"Yaallah, maksud nya mereka Safa" Rafa mengusap wajah nya frustasi karena kelemotan seorang Ica.

"Ohh, makanya kalo ngomong tuh jangan setengah setengah".

"Yayaya serah lo".

Saat sudah berada di kantin, Ica dan Rafa bingung mau duduk dimana karena semua meja sudah penuh.

"WOII CA, RAF, SINI" Teriak seseorang siapa lagi kalo bukan Putri.

"Eh ayok raf, itu Putri manggil kita"

"Iya"

"Duduk sini, ca" Audrey menjawab sembari menggeser badannya.

"Ah iya, makasi" Jawab Ica sambil tersenyum

"Loh, kalian belum pada pesen?" Tanya Ica karena memang meja yang mereka tempati tidak ada makanan sama sekali.

"Kita nungguin lo sama Rafa, biar sekalian pesen nya" Sarah bantu menjawab.

"Van, tolong pesenin" Minta tolong Rafa ke Vano.

"Kok gua si, Atha noh"

"Masih gamau pesen?" Tanya Rafa lagi sembari menyodorkan uang berwarna merah 2 lembar.

"Nah gini baru mau gua"

"Yauda, kalian pesen apa?"

"Aku mau pangsit sama es jeruk, van" Ica

"Samain aja semuanya, van biar lo nya ga bingung" Putri memberi saran.

"Oke, tha ayok ikut gua tolong bawain ntar" Ajak Vano ke Atha.

Saat setelah Vano dan Atha pergi memesan makanan, Audrey tanya-tanya tentang kedekatan Ica dengan Rafa.

"Kalian sodara an ato gimana, kok kayak nya deket banget?" Tanya Audrey bingung.

"Kita ga sodara an drey, aku sama Rafa itu temen dari kecil, kita kemana mana selalu berdua" Jelas Ica.

Rafa hanya menanggapi dengan mengangguk anggukan kepala nya saja.

"Terus umi abi aku tuh sahabatan juga sama ayah bunda Rafa, jadi ya kita selalu deket" Jelas Ica lagi.

"Ohh gitu, gua kira lo sodara an"

Ica hanya geleng-geleng kepala menanggapi ucapan Audrey.

Beberapa menit kemudian, Vano dan Atha datang dengan membawa pesanan mereka.

"Nih punya lo pada" Seru Vano sambil menyodorkan pangsit dan es jeruk ke teman-teman nya.

"Makasi van" Jawab semua orang yang ada di meja.

"Yoi sama-sama, raf gua ambil ya kembalian nya hehe"

"Hm, iya"

"Bagi dua van, gua dah bantuin lo" Timpal Atha.

"Iya, nih tha"

"Makasi brader"

Setelah selesai makan, bel sudah berbunyi, mereka semua kembali ke kelas masing-masing.

Maaf cuma dikit, karna kemarin aku bikin naskah nya sambil di jalan jadi agak ga fokus, ide nya pada ilang, jadi aku ga memaksakan ngelanjutin naskah nya, karna takut mala berantakan. Insyaallah next chapter bakal aku usahain panjang yaa.

Semoga suka sama part ini readers

Jangan lupa vote & komen yaa
Follow ig aku juga
@erffdhllp_
See you next part gaiss

-kentanggkaepcii

RAFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang