01| Prolog

135 21 1
                                    

This Is My Story Umpteenth Time
Soo..Jangan bosen²!

Sebelum baca,Saya selaku Author cerita ini ingin agar kalian menghargai saya dengan mendukung cerita ini lewat Vote!.
Setelahnya,Kalian bisa membaca cerita ini dengan bebas(^.^).

Sebelum itu,Mungkin cerita ini akan merangkak menjadi 17+ jika Author ini sedang sableng(҂⌣̀_⌣́). Jadi diharapkan pada para readers agar tidak kaget nantinya.

Judul lama:
'Love Story In The Duke Mansion'

!!!!

WARNING CERITA INI MENGANDUNG BEBERAPA UNSUR DEWASA!
RATE:16+

So..

HAPPY READING!

SUARA dering ponsel yang keras membuyarkan tidur nyenyak seorang gadis semilir angin bertiup membuat sang gadis membuat nya semakin nyaman pada posisi nya saat itu, tangan nya bergerak secara perlahan mematikan telepon yang berdering itu dengan mata yang tertutup, tak membutuhkan waktu yang lama telepon itu tertutup. Gadis itu kembali pada aktivitas nya yang sempat tertunda, yaitu tertidur.

Drt.....Drt....

Gadis itu berdecak kesal kala ponsel nya kembali berderin mata nya terbuka perlahan-lahan menyesuaikan cahaya matahari yang masuk, warna mata secoklat madu itu terlihat semakin jelas kala mata gadis itu mulai semakin terbuka lebar. Sebelum mengangkat telepon ia merenggangkan badan nya terlebih dahulu sekaligus mengumpullkan nyawa nya Ini adalah kegiatan wajib nya setelah bangun tidur.

Saat mulai tersadar dari alam mimpi nya ia teringat sesuatu, mata nya melotot kaget dan langsung mengambil handphone yang ada didepan nya Ia menghela nafas berat lalu mengangkat telpon itu dengan malas..

" Yaa??.."

" Anjim banget lo, gue telponin dari tadi malah dirijek!"

Gadis itu mendengus malas, mata nya kembali terpejam kembali setelah seperkian menit karena sangat mengantuk

" Gimana udah keluar hasil nya? "

" Belum..."

" Udahlah mending sekolah diindonesia aja, bareng gue! "

" Gue pengen diluar biar sekalian cuci mata"

" Dasar!.. "

" Gini deh lo mau ga taruhan sama gue"

" Taruhan? "

" Iya, gini, Kalo lo dapet beasiswa disana lo harus bikin cerita novel buat gue. Kalo lo ga dapet, gue bakal pake orang dalem buat kembali daftarin lo lagi tahun ini jadi gausah nunggu satu tahun lagi"

Gais itu terdiam sejenak saat mendengar perkataan teman nya, sebenarnya ia yakin sih akan mendapatkan beasiswa impian nya hanya saja setelelah dipikirkan lagi perkataan nya tak ada salah nya, dan ia malah menjadi ragu. Jika ia terima bukanlah hal sulit, lagipula hanya membuat novel kan yah itu cukup mudah sih

" Oke, cuma novel kan, gampang deh itumah! "

" Nah gitu dong Cle, kan jadi sayang! "

" Nanti kalo udah dapet kabar, langsung kabarin gue. Gue mau kencan dulu ah sama Bebep gue bay!!"

" Eh..Ser-"

Tutt..tutt

" Sialan" Desis nya

DreamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang