05|Berdamai

52 13 3
                                    

"Saya mendengar dan merasakan semuanya saat sedang koma Duke"Ucap Leon,Matanya beralih menatap sosok gadis dengan nafsu teratur.

"Saya rasa,Gadis ini bukanlah mata-mata kerajaan barat. Aneh saja,Ia harus pingsan saat melihat mayat seseorang dan kenapa ia harus kabur dengan berlari padahal bisa menyerang para prajurit?"Ucap Leon

Laki-laki yang memakai baju putih ungu itu mengangguk,Matanya menatap bingung kearah gadis itu. Aura nya benar-benar berbeda dari manusia lainnya,Sesuatu terlihat menggiurkan dari dalam diri gadis itu. Hanya saja apa yang menggiurkan itu?Kenapa aura gadis itu berbeda?

"Maaf Tuan Duke,Apa gadis ini pernah berbicara sesuatu mengenai asalnya?"Tanya laki-laki itu

Xavier dengan tangan yang berada didadanya ikut menatap gadis dengan rambut berwarna hitam pekat itu, "Dia bilang dia bukan dari dunia ini."

Ruangan itupun hening,Tak ada seorang pun yang berani angkat bicara. Penyihir dengan wajah tampan nya itu langsung melotot kaget.

"Itu tidak mungkin terjadi"Gumam Leon

"Mungkin saja!"Ucap Penyihir itu

"Saya rasa saya pernah membaca salah satu ramalan saat saya masuk akademi,Ramalan itu mengatakan 'Akan ada saatnya seseorang yang akan membawa warna pada kehidupan'"Ujar Penyihir,Xavier tampak berfikir. Menurut logika hal itu tidak mungkin terjadi "Tuan Duke,Saya akan memastikan hal ini lebih dalam lagi. Sebelum itu,Tolong jangan biarkan gadis ini pergi atau diketahui orang lain identitas nya"

"Saya tidak tau kedatangan gadis ini adalah sebuah berkah atau kesialan,Jika saja gadis ini mempunyai sesuatu yang besar dan dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Itu bisa memengaruhi dunia ini Duke"Ujar Penyihir itu

"Selidiki"Ucap Xavier dengan dingin,Penyihir itu mengangguk lalu membungkuk dan menaikan tangan kirinya kearah pundaknya.

"Kalau begitu saya izin pamit Duke,Semoga Cahaya Kekaisaran terus memberkati anda"

"Terimakasih atas kedatangan anda Saintes Reynand"Ucap Leon

Cleo meringis memegangi kepalanya yang terasa sakit,Ia merasa energi nya seperti dikuras habis. Cleo mendengus,Perutnya sangat lapar karena belum makan sial.

"Ahh..Anda sudah bangun Nona"Ucap Leon dengan senyum yang mengembang,Awalnya Cleo kaget namun ia langsung tersenyum.

"Wah kau bangun lebih cepat dari seharusnya!"Ucap Cleo,Ia langsung terduduk dari kasurnya dan menatap Leon.

"A-aah..."Kaget Leon ketika dirinya dan Gadis didepannya ini begitu dekat,Pipinya jadi bersemu merah karena itu

"Tidak sia-sia aku berkhayal tinggi,Kau sangat tampan tuan!"Seru Cleo

Grrr...

Hawa didalam kamar itu menjadi panas akibat ulah seseorang,Leon merasakan tengkuknya yang seolah terbakar. Saat ia menoleh ia menatap Xavier dengan wajah garang dan berapi-api,Ia terkekeh dan langsung mengganti topik.

"Terimakasih Nona,Apapun itu saya sangat berterima kasih karena anda telah menolong saya dari tidur yang panjang itu"Ucap Leon

Cleo menunjuk dirinya sendiri "Aku?"

Leon mengangguk antusias,Cleo malah bingung. Padahal tadi ai tidak berbuat sesuatu tapi kenapa Leon berterimakasih padanya? "Ahh sepertinya kau salah paham,Aku sama sekali tidak berbuat sesuatu yang membuatmu terbangun!"

"Tidak Nona,Anda menyalurkan kekuatan anda kedalam tubuh saya sehingga membuat tubuh saya kembali normal"Ucap Leon menjelaskan

"Pfttt...."

DreamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang