Bagian 2

100 19 1
                                    


Only if you knew how much I liked you 
But I watch your eyes as she
Walks by 
What a sight for sore eyes 
Brighter than the blue sky 
She's got you mesmerized while I die

————

Hari ini jadwal begitu padat karna MV terbaru NCT Dream telah diluncurkan sore tadi. Kini mereka sedang berada di backstage menunggu untuk giliran penampilan comeback stage mereka yang kebetulan bebarengan dengan girl group terbaru SM Entertainment.

Dan di sini juga Jeno yang sedari tadi tidak bisa mengalihkan pandangannya dari paras Jaemin. Entah kenapa malam ini Jaemin terlihat sangat mengagumkan, seperti sinar yang ada pada dirinya lebih terpancar. Anggap saja Jeno lebay, tapi memang itu yang terlihat di matanya.

"jen? Oi jeno!" panggil Renjun seraya menepuk pundak Jeno lumayan kencang sehingga membuatnya terlonjak kaget.

"Ada apa sih, Njun?" sahut jeno dengan sedikit sewot.

"Ini bentar lagi giliran kita, malah ngelamun. Kesambet tau rasa lo."

"Dih amit-amit mulut lo, ya."

"Sebegitunya lo ngeliatin Jaemin. Kalo emang suka buruan bilang langsung sana, ntar keduluan nangessss." ejek Renjun

"Ssttt jan keras keras, bodoh, nanti dia denger gimana??" "Dan buat yang itu kayaknya gue belum bisa" sahut Jeno lesu.

"Mau sampe kapan lo pendem, Jen? Jangan sampe lo nyesel nantinya, gue nggak mau begadang nemenin lo mewek"

Ya, di dalam group nya, Renjun adalah satu satunya orang yang Jeno percayai untuk tempat berbagi semua ceritanya. Seperti hal Jeno yang memiliki perasaan pada Jaemin, hanya Renjun lah yang mengetahuinya.

"Bilangnya gituu, tapi ntar juga paling gabisa nolak wleee" ejek Jeno

"Dih siniin palalo, gue jitak sampe melepuh" ucap Renjun seraya bersiap untuk menjitak kepala jeno

"Aaaaa!! Manager-nim tolongin Jeno mau dijitak Renjun jelekk" teriak Jeno sambil berlari kearah managernya untuk mencari perlindungan. Namun sayang sekali, sebelum dia berhasil sampai di tempat manager nya-

*Brukk*

"aww shh" Ringis Jeno sampil mengusap dahinya yang tidak sengaja terbentur oleh dahi seseorang juga yang setelah dia lihat ternyata adalah Jaemin.

"Maaf ngga sengaja, Jaem. Itu tuu salahin Renjun tiba tiba mau jitak kepala orang" Jeno mengadu seraya mempout kan bibirnya.

"Iya iya nggapapa, lain kali hati hati. Kan nggak lucu mau tampil tapi kepalanya benjol" ujar Jaemin sembari mengelus dahi Jeno yang terhantuk dahinya —mengabaikan rasa sakit pada dahinya sendiri.

Renjun yang tadinya mau mengejar Jeno jadi putar balik melihat interaksi dua temannya tersebut, tak mau mengganggu batinnya. Ia duduk di sofa mengabaikan sebersit ngilu di rongga dadanya yang entah ia pun tak tau apa sebabnya.

————

Penampilan mereka telah usai dan bisa dibilang cukup memuaskan, kini mereka sedang turun dari panggung untuk menuju ke ruang tunggu. Di saat mereka hampir sampai di depan pintu ruang tunggu, tiba tiba salah satu pintu di samping ruangan mereka terbuka.

"Halo, sunbae-nim!" sapa 4 gadis cantik yang ternyata merupakan Girl group terbaru keluaran SM.

"Hai! Sukses ya buat debutnya, semangat." barusan adalah Mark yang bersuara.

"Terimakasih, sunbae. Sukses juga buat comeback kalian ya!" ucap seorang gadis bertutur kata lembut yang dikenal sebagi Winter.

Renjun yang berada di sebelah Jeno yang sedang tersenyum menanggapi hoobae nya itu menyenggol lengan Jeno pelan. Jeno yang terganggu pun menengok ke arah Renjun.

"Ada apa sih, Njun?" bisiknya

"Itu tu liat coba" ucap Renjun sambil menunjuk objek yang dimaksud dengan dagunya.

Jeno menengok melihat kearah yang Renjun maksud, dan waw... Jeno sama sekali belum pernah melihat tatapan yang dipancarkan dari pemuda Na tersebut. Tatapan kagum serta memuja yang setelah Jeno cari tau ternyata ditujukan pada gadis yang bernama Winter tadi.

"Kalau gitu kita duluan ya, sunbae. Udah mau waktunya naik soalnya. Permisi, sunbae" ucap salah satu gadis lainnya yang juga merupakan sang leader, Karina. Mereka berpamitan pada sunbaenya itu sambil melontarkan sebuah senyum yang mau tidak mau harus Jeno balas, walaupun hanya dengan sebuah senyuman kaku yang masih terlihat cantik di parasnya.

Perlahan jeno melihat Jaemin yang masih belum bisa mengalihkan pandangannya dari gadis yang bahkan sudah berjalan menjauh dari mereka. Jeno tersenyum kecut dan memutuskan untuk terlebih dahulu masuk kedalam ruang tunggu mereka.

"Kenapa sakit? Kenapa dada gue sakit? Gue kenapa? Sakit banget, Jaemin."

——————


Semua tokoh yang ada disini aku cuma pinjam visualisasi mereka. Sama sekali ngga ada menyangkut real life mereka. Kalian boleh menaruh benci sama tokoh aku, tapi jangan sama real life nya. Karena mereka berada di universe yang berbeda.

Terima kasih~ ^^

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 03, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Wish I were Heather Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang