Kesedihan dan Kegemasan Daddy

0 1 0
                                    

Agung (Daddy) POV

Setelah Chandiva keluar dari rumah, kini saya tahu alasan mereka berdua pergi. Chandiva yang memilih jadi atlet dan kini jadi tentara, Ray yang memilih jadi dokter dan membangun klinik. Membuat saya sedikit malu, serta didera rasa sakit. Ketika Chandiva, anak kandung saya sendiri. Memilih memanggil om, serta mengundurkan diri dari keluarga Bagaskara.

Kenapa Ya Allah? Kenapa saya harus membeda-bedakan profesi mereka, mereka tidak salah memilih cita-cita. Tapi saya lah, yang salah. Karena terlalu sering direndahkan oleh keluarga sendiri, sehingga membuat saya tak pernah membela Chandiva, Ray dan Aldiano.

Padahal saat itu, jelas-jelas mereka bertiga membutuhkan dukungan. Maafin saya Ya Allah, atas segala kelalaian saya dalam menjaga anak-anak saya. Tolong kembalikan mereka, di keluarga saya Ya Allah.

Tanpa terasa saya sudah bermonolog sendiri, selama 30 menit. Itu kata Juna dan Ray, segitu terkesimanya kah saya dengan pintu depan. Yang baru saja, mengeluarkan Chandiva dari rumah ini.

"Daddy gak boleh sedih, anggap saja Chandiva lagi lelah dan gugup. Karena sebentar lagi, ia akan bertanding di Liga 1.  Nanti kita nonton bareng di TV yuk Dad, agar Daddy tahu perjuangannya Chandiva sejauh ini. Seorang Abdi Negara Angkatan Darat kita, pasti bisa jadi Kapten lagi di Persib Bandung. Bener gak Ray?" Ucapan Juna membuat saya menoleh ke Ray, apakah tanggapan Ray akan sama seperti Salman, Byan dan Chendra? Jawabannya adalah.........

"Alah percuma, Chandiva jadi kaptennya babak kedua mulu. Kebiasan dia mah, kalo kita semua kerja pasti dia pulang dulu jagain Mommy. Mau itu dikandang atau tandang, pasti dimainkan dibabak kedua. Alasannya dihukum, karena izin jagain Mommy dan minta restu sama Mommy. Apalagi kalo tandangnya ke Papua, alhasil dia harus menggunakan uang pribadi. Pernah tuh, waktu itu Chandiva pinjam uang ke Ray. Ray marahin dia, dia malah cengengesan sambil bilang. 'Maklumin dong Mas, soalnya kan Chandiva mau tanding. Kalo gak jagain Mommy dan Minta restu Mommy, Chan selalu gagal jadi kapten. Untungnya nih ya Mas, pelatih gak mempermasalahkan itu. Karena aku selalu main bagus, walaupun terkadang gak enakkan sama pemain lain. Tapi para pemain selalu bilang.  Jangan pernah membanggakan pekerjaan kita, selagi kita tak mampu meminta restu dan membanggakan orang tua kita.' Itu yang membuat Ray termotivasi, alasan Ray ingin jadi dokter Orthopedi. Agar Ray bisa membuat Mommy sembuh, serta mewujudkan apa yang kita berdua impikan dimasa lalu. Dan jawabannya Ray, yakin Chandiva sekarang pasti bakal jadi kapten babak pertama. Karena Chandiva gak bakal kesini lagi, tapi Chandiva pasti bakalan minta restu dari Mommy lewat telephone atau sholat 5 waktunya."

Yups, hampir sama. Tapi bedanya Ray menjelaskan dengan detail, ternyata Chandiva lebih dekat dengan Ray.

"Cih, emang kamu doang yang direpotkan oleh Chandiva. Mas Juna juga pernah loh Ray, waktu itu dia disuruh jadi kapten babak pertama. Tapi dia masih berada di Bandung, terus dia kesini naik motor dan waktu Mas mau masuk rumah, dia narik jaket Mas dan maksa-maksa mas buat nganterin dia ke Bogor. Soalnya saat itu, lawan Tira Persikabo. Untungnya main jam 21:00, jadinya kebagian dia jadi imam sholat Maghrib dan Isya di masjid yang telah dikhususkan untuk pemain Persib Bandung. Tapi sekarang Mas makin bangga sama dia, karena dia membuktikan kualitas tinggi badannya. Bahwa tinggi badannya yang hampir sama dengan tiang itu, bisa digunakan dengan baik. Jadi full bek kanan dan jadi penghalang, bagi lawan yang akan menerobos masuk." Ucapan demi ucapan, yang mereka katakan. Tanpa sadar membuat saya menangis dalam diam, saya merasa gagal jadi ayah buat mereka.

"Daddy gak boleh nangis, seharusnya Daddy bangga memiliki anak seperti mereka. Mereka tidak pernah membanggakan apapun didepan maupun dibelakang kita, karena prinsip mereka ialah. Buktikanlah kerja kerasmu, lewat usaha dan tantangan yang selalu menghadangmu. Bukan dengan omong kosong, yang semu. Itu kata Chandiva, setiap Juna curhat sama dia." Ucapan Juna, membuat hati saya tertusuk duri lagi. Ternyata sebegitu berharganya Chandiva dikeluarga ini, kenapa saya baru sadar Ya Allah? KENAPAAAAA?

9 Peterpen Daddy (Feat Siwon)💙💙Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang