Kebahagian Mommy

0 0 0
                                    

Yuna (Mommy) POV

~Sebelumnya~

"Ishh, kamu tahu apa tentang Captain Vian? Orang kamu aja ketemu dia, pas Teteh ajak nonton Persib Bandung. Itupun lewat televisi, aishhh. Kalo Teteh mah udah kenal sama dia, soalnya Teteh kakak tingkatnya dia dipelatihan Akmil. Tapi teteh tidak lulus, akhirnya banting setir ke Pramugari. Alhamdulillah lulusnya di bidang itu, terus ketemu sama seorang Captain yang pernah ngajak Teteh nikah sewaktu kecil. Akh iya, Teteh manggil Diva. Captain Vian, karena nama asli dia tuh. Chandiva Noviansyah Bagaskara, makannya Teteh manggil dia Captain Vian." Ucapan Serena membuat saya sedikit kaget, apa jangan-jangan Chandiva diperebutkan sama mereka berdua? Tapi gak apa-apa deh. Mereka berdua cantik-cantik, serta cocok juga sama Chandiva.

"Jadi calon menantu tante tuh yang mana? Serena atau Windy?" Tanya saya dengan sedikit bersemangat.

"Windy tante, dih saya mah ogah sama Captain Vian. Mending sama Captain Bagas, dia ganteng tante. Baik pula, gimana aku gak kesemsem sama dia." Pertanyaan saya, dijawab sama Serena. Dengan sedikit ada nada lucunya, tapi pas natap Juna. Dia seakan-akan cemburu sama Serena, hadeuuuh.

"Ih Teh Serena gimana sih? Tadikan kata A Diva, Teh Serena disukai Mas Juna. Kenapa sekarang jadi nyakitin mas Juna?" Windy mulai sebel pemirsa, walaupun hanya sekejap.
Saya rasa ada yang aneh dengan Salman, Byan dan Chendra. Saya seperti melihat kekesalan dari mereka, tapi saya sih bodo amat. Toh, Salman saja tidak peduli dengan kondisi saya.

"Biarinlah, toh dia aja cuma nyapa doang. Aku sama Captain Bagas juga gitu kok, kan mereka 1 tubuh. Jelas sikap serta sifatnya sama, wkwkwkwk." Serena membuat kami semua sedikit bingung, tapi tiba-tiba Aldiano nyeletuk.

"Hmmm, aku paham. Teh Serena bilang mereka 1 tubuh, maka jelas sikap dan sifatnya sama kan? Itu artinya yang Teh Serena panggil Captain Bagas, ialah Mas Juna. Soalnya waktu kecil. Mas Juna pernah ngelamar cewek, alias tetangga kita. Sebelum kita semua pindah ke Soreang, bener gak Mas?" Kami semua menatap Juna, sambil meminta Konfirmasi darinya.

"Hmmmm iya, tapi nama dia tuh bukan Serena. Melainkan Azkia, aku panggil dia Pramugari Azkia. Tahun ke tahun, aku lupa sama dia. Baru deh datang Serena, tapi dia panggil aku Captain Bagas seperti anak kecil itu manggil. Jangan-jangan kamu Azkia?" Pertanyaan Juna, membuat Chandiva langsung menepuk pundak dia. Kita semua gak sadar, kapan Chandiva masuk lagi?.

"Apa lihat-lihat? Diva kesini tuh mau jemput 2 kuntilanak, seenak jidatnya ninggalin gue dikandang Singa."

"Chandiva Mommy kangen sama kamu nak, kamu kembali ya kesini?" Batin saya terus mengucapkan kata-kata itu.

"Ya, siapa suruh Captain Vian usir kita tadi? Ya auto mabur lah kita." Aishhh Serena imut banget, cocok sama Juna.

"Kagak ada yang ngusir, kan tadi gue bilang tolong jagain Tante Yuna." Chandiva kenapa tega, manggil saya seperti itu? Dia gak akan seperti Salman kan?

"Ishh, gak baik ibu kandung dipanggil tante gitu. Captain Vian mau didoakan, jadi patung Maung Bandung kesabet golok hah?" Bukannya takut Chandiva malah ketawa

"Cocok lo sama mas gue, cuma gitu doang sampai disumpahin. Eh, tapi serem juga ya. Maafin Chandiva ya Mom and Dad, Chandiva janji gak gitu lagi." Hadeuuuh anak saya yang satu ini, sungguh moodbooster banget.

"Eh, diantara kalian gak ada yang ngaku pacar gue kan? Soalnya Kak Salman, Mas Byan dan Bang Chendra tuh galak. Bisa-bisa kalian diusir dari sini, hayolohh." Chandiva-Chandiva, kamu gak tahu aja. Tadi Salman sempat ngusir Windy.

"Tadi Windy ngaku pacarmu Div, terus diusir Salman. Tapi dia balik lagi, soalnya Mommy nangis." Jelas saya padanya.

"Hahahaha, tapi kayaknya Windy gak kena mental Mom. Soalnya kan dia ratunya para Maung, ya kalau diusir mah dia bakal ngancam. Kelemahan salah satu dari keluarga kita, Maung dilawan hahahaha." Saya pun ikut tertawa, dengar ucapan Chandiva.

9 Peterpen Daddy (Feat Siwon)💙💙Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang