Kembali.

127 29 0
                                    

370M

Tujuh tahun berlalu, masih teringat secara jelas bagaimana Putri Chisoo menangis akibat anak lelaki yang diyakini sebagai teman masa kecilnya yang selalu ia cari menyakiti hatinya. Keberadaan anak lelaki itu selalu dinanti oleh Putri Chisoo, tanpa henti ia selalu berdoa ke Dewa Dewi untuk dipertemukan oleh temannya itu. Dengan keyakinan yang ia miliki, Putri Chisoo selalu mencari cara agar ia dapat bertemu dengan anak laki-laki itu.

Satu tahun yang lalu, Ibu Suri wafat dikarenakan penyakit yang dideritanya. Hal tersebut membuat Putri Chisoo terpukul dan kembali diasuh oleh orang tua kandungnya. Putri Chisoo merasa kebebasan yang direnggut oleh orang tua kandungnya. Ia dilarang mengunjungi rakyat dan harus mengikuti pertemuan para bangsawan. Dan juga dipaksa untuk mencintai lelaki dari golongan tulang suci dan juga tulang murni.

Putri Chisoo tumbuh menjadi remaja yang cantik dan juga kuat. Ia sangat handal dalam memanah dan juga bela diri. Meskipun putri sudah tinggal di istana utama tempat dimana pangeran agung, raja dan juga permaisuri tinggal, ia tetap rendah hati dan memikirkan nasib rakyatnya yang kesusahan. Putri Chisoo sangat dicintai oleh rakyatnya. Bahkan mereka jauh lebih menghormati Putri Chisoo dibandingkan kakaknya yang akan dinobatkan jika Sang Raja tutup usia.

Meskipun begitu, masih banyak yang tidak menyukai kehadiran Putri Chisoo. Ia dianggap kesialan oleh sebagian bangsawan, dikarenakan dirinya yang sering bergaul dengan rakyat biasa. Bagi Putri Chisoo, tetap rendah hati dan menolong rakyat sebisa yang ia mampu bukan merupakan kesialan. Melainkan anugrah karena dirinya masih mampu melakukan hal itu.

Putri Chisoo meninggalkan istana untuk menemui guru yang dapat mengajari dirinya tentang ilmu-ilmu dasar dalam menjadi permaisuri yang baik. Dengan menunggangi kuda, ia berhasil menempuh waktu yang singkat untuk sampai ke tempat gurunya itu.

Ia menepikan kudanya dan sesekali memastikan bahwa kudanya tenang dan tidak akan meninggalkan dirinya. Putri Chisoo memasuki halaman rumah gurunya itu. Pada kenyataannya, Putri Chisoo tidak belajar ilmu-ilmu yang digunakan untuk mempersiapkan dirinya sebagai Permaisuri. Akan tetapi Putri Chisoo belajar dengan suami dari guru yang diberikan oleh orang tuanya itu. Dengan permohonan dan juga pemaksaan dari Putri Chisoo, ia berhasil menjadi murid dari Guru pengendali kekuatan spiritual. Guru yang mempercayai segala sesuatu makhluk yang tidak kasat mata, termasuk arwah. Putri Chisoo meyakini jika teman masa kecilnya adalah arwah yang tinggal di Istana milik Ibu Suri.

Dengan keyakinan, Putri Chisoo memasuki rumah milik gurunya itu. Ia menyapa gurunya dan duduk didepannya.

"Apakah Gongju Agissi sudah meyakini keputusan anda? Dan menerima segala sesuatu konsekuensi yang akan terjadi kepada anda?" Tanya gurunya yang sibuk mempersiapkan segala kebutuhan untuk ritual pemanggilan arwah.

"Ya, saya sudah siap. Dengan segala sesuatu konsekuensi yang akan terjadi kepada saya." Ujar Putri Chisoo sambil memegang pisau dan menggoreskan ke jarinya. Membiarkan darahnya menetes diatas cawan yang sudah berisi air suci dan darahnya.

Putri Chisoo melihat banyak sekali gumpalan asap hitam yang menghampiri dirinya. Semua jenis arwah yang ada datang dan menampakkan dirinya. Beberapa dari mereka memiliki perawakan yang menyeramkan. Banyak sekali luka yang terlihat di badan mereka. Arwah yang datang jauh dari kata sempurna dan mirip dengan temannya yang ia cari selama ini.

Putri Chisoo merasakan tepukan halus di pundaknya. Ia membalikkan tubuhnya dan melihat lelaki tampan dengan warna kulit yang pucat dan bibir semerah darah berada tepat dibelakangnya. Perbedaan tinggi mereka amatlah mencolok. Putri Chisoo berada tepat di leher lelaki itu. Tangan kekarnya yang pucat merengkuh pinggal mungil milik Putri Chisoo. Membawa tubuh Putri Chisoo ke pelukannya, membiarkan wajah cantik nan menggemaskan milik Putri Chisoo disembunyikan diantara lehernya.

El-Dorado and My Mr.Vampire | AU TAESOO/JISYONG TAEYONG JISOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang