Liburan 2.

81 17 0
                                    

370 M

Sinar matahari mengenai pelupuk mata wanita itu. Suara kicauan merdu burung pipit membangunkannya dari tidur yang cukup panjang. Ia melihat sekitar dirinya, rasanya cukup asing dengan ruangan ini. Wanita itu memeriksa tubuhnya, jika dilihat pakaiannya belum diganti sejak dirinya datang ketempat itu. Dirinya terbangun dan berusaha berdiri, ia keluar dari ruangan itu dan melihat seorang lelaki tampan sedang menyalakan kayu bakar dan menggunakan peralatan untuk memasak.

"Yongyong." Ujar wanita itu dengan suaranya yang pelan. Theodore yang mendengar suara tersebut dengan cepat menghampiri pujaan hatinya.

"Kamu sudah lebih baik Chichu?" Tanya Theodore sambil memeluk tubuh pujaan hatinya. Wanita yang berada dipelukannya mengangguk lemah, ia memberikan respon terhadap pertanyaan Theodore.

"Syukurlah, kamu mau makan apa? Lain kali jangan seperti itu. Aku tidak ingin kamu sakit." Theodore mengecup dahi wanitanya itu.

"Sehabis ini aku akan mengajakmu bertemu Taeil dan Doyoung. Tunggulah didalam." Perintah Theodore, namun Putri Chisoo tidak bergeming. Ia tetap memeluk tubuh lelaki yang sangat ia rindukan. Putri Chisoo menggeleng-gelengkan kepalanya. Menandakan dirinya tidak setuju dengan ucapan lelakinya itu.

"Bagaimana aku bisa memasakkan makanan untukmu? Ayo sayang, tunggu didalam ya? Aku antar kamu ke Doyoung terlebih dahulu ya?" Pinta Theodore sambil mengecup dahinya. Putri Chisoo mau tidak mau mengangguk.

"Pintar sekali, pegang tanganku ya?" Ujar Theodore sambil menggenggam tangan Putri Chisoo. Mereka menuju tempat Doyoung dan Taeil berada. Doyoung dan Taeil memberikan hormat kepada Tuan Theodore dan juga Putri Chisoo. Doyoung memberikan pakaian yang ia dapatkan dari Jeffrey.

"Ganti baju kamu ya, kamu ganti baju sendiri. Aku tidak mungkin menggantikannya bukan?" Tanya Theodore sambil tertawa

"Tapi aku mau mandi terlebih dahulu Yongyong. Bolehkah?" Ujar Chisoo sambil menarik ujung baju milik Theodore.

"Yasudah, dibawah tebing ada lautan dan didalam hutan ada sungai kecil. Putri Chichu yang cantik dan manis silahkan pilih mau dimana."

"Temani aku Yongyong... Aku tidak berani pergi sendirian." Ujar Chisoo sambil memegang tangan Theodore.

Theodore menyutujui permintaan Chisoo, ia menemani Pujaan hatinya untuk membersihkan diri di sungai terdekat. Ia berusaha sekuat mungkin untuk menahan nafsunya. Melihat kekasihnya yang masih sangat muda dirinya tidak tega. Meskipun Theodore sudah bukan bagian dari kaum manusia, namun dirinya masih bisa merasakan belas kasih dan rasa sayang.

Theodore menggendong tubuh mungil kekasihnya, dirinya bergerak secepat cahaya. Membuat Putri Chisoo merasa bingung dan heran. Namun ia tersadar, jika lelakinya sudah berubah menjadi makhluk abadi yang memiliki kekuatan super.

"Aku pergi mandi terlebih dahulu ya." Putri Chisoo meninggalkan lelakinya yang membelakangi tubuhnya. Ia melepaskan pakaiannya satu persatu dan menuju ke sungai untuk berendam dan membersihkan tubuh.

"Aku menulis surat untukmu, namun aku tidak sempat memberikannya kepadamu. Maukah kamu membacanya?" Tanya Theodore.

"Surat berisi apa? Ah aku sangat ingin membacanya. Nanti tunjukkan kepadaku ya." Ujar Putri Chisoo yang terdengar sangat bersemangat.

"Nanti saja kamu baca sendiri. Apakah kamu sudah selesai?"

"Sedikit lagi, kamu tidak mandi?"

"Nanti saja." Jawabnya singkat.

"Apakah kamu takut air? Vampir tidak bisa bertemu air ya? Apakah kamu tahan tanpa mandi? Bagaimana bisa kamu tetap harum? Aku sangatlah iri denganmu." Cecar Putri Chisoo sambil beranjak dari sungai yang jernih dengan udara yang sejuk itu. Batu berjejer dengan rapih, pohon yang rindang menutupi sinar matahari yang menyinari permukaan bumi.

"Kami mandi dan kami tidak takut air."

"Asal kamu tahu, saat ini berusaha sekuat tenaga untuk tidak menerkam dirimu. Jangan tanya mengapa namun aku tidak ingin mencemari kamu dengan hal-hal yang tidak pantas." Lanjutnya sambil tetap menjauhkan pandangannya kepada wanitanya itu.

"Ah begitu, tunggu sebentar ya. Aku akan mengganti bajuku terlebih dahulu." Ujar Putri Chisoo.

"Yasudah aku tunggu."

Putri Chisoo mengenakan pakaian yang diberikan Jeffery kepadanya melalui Doyoung. Pakaian tersebut memberikan makna karena dibuat untuk Ibu Suri. Sehingga dirinya diberikan secara langsung oleh Ibu Suri ketika beliau masih hidup. Theodore menghampiri wanitanya itu dan menggendongnya kembali untuk menuju rumahnya itu. Diperjalanan bersama kekasihnya, Theodore menyampaikan keinginannya untuk bersama dengan wanitanya itu selamanya.

"Menurut kamu bagaimanakah hidupku ini? Apakah membuat dirimu takut?" Tanya Theodore.

"Bagaimana ya, jika boleh jujur pada awalnya aku takut dan merasa sedih akibat perlakuan dirimu."

"Lalu?"

"Lalu aku merindukan dirimu setiap saat. Rasanya ada yang hilang tanpa dirimu. Aku sadar jika dirimu adalah harta terindah yang pernah aku miliki."

"Benar, kamu merupakan harta terindah yang pernah aku miliki. Denganmu, semuanya terasa indah. Apa kamu tidak ingin mengikutiku?" Tanya Theodore.

"Sepertinya tidak. Aku tidak tahu. Aku ingin menjadi abadi, namun sepertinya menjadi makhluk sepertinya tidak akan menyenangkan. Menurutku, tidak ada kebebasan yang kamu dapatkan. Aku tidak akan menyalahi takdir, namun aku percaya kita akan bertemu lagi nanti. Jika aku harus mati saat ini, aku berjanji akan mencari dirimu di kehidupan mendatang. Entah bagaimana caranya aku akan menemukan jalan untuk menemui dan mencarimu. Apakah kamu tidak merasakannya?" Tanya Putri Chisoo sambil menatap Theodore. Ia mendongakkan wajahnya untuk menatap lelaki yang ia cintai.

"Berjanjilah kepadaku untuk tetap hidup dengan tenang meskipun nanti aku akan tiada." Ujar Putri Chisoo dengan senyuman tulus kepada Theodore.

Theodore memberikan surat kepada Putri Chisoo. Surat tersebut ditulis menggunakan jarinya yang dibaluri darah hewan yang sedang ia minum saat itu. Putri Chisoo membuka dan membaca surat tersebut.

Yang tercinta Putri Chisoo

Bagaimana cara aku mengawali surat ini? Ah baiklah aku akan menyapamu. Halo, bagaimana kabarmu Putri Chisoo? Aku disini dalam kondisi yang baik-baik saja. Mungkin kamu menganggap diriku ini jahat dan terlihat dingin, pada kenyataannya tidak. Aku hanya bingung, bagaimana caranya aku dapat mengekspresikan rasa sayangku kepadamu. Aku mencintai dirimu sejak pertama kamu lahir ke dunia ini. Dan ya aku menjaga dirimu sejak kecil sampai nanti. Berjanjilah kepadaku, kamu akan tetap seperti ini. Jangan pernah menangis ya, karena itu membuat hatiku sangat sakit. Aku mencintaimu Chichu ya.

Putri Chisoo membaca seluruh isi surat tersebut. Ada perasaan hangat sekaligus bahagia yang ia rasakan. Tidak bisa menampik perasaan tersebut. Putri Chisoo segera memeluk Theodore. Membuat Theodore terkaget sekaligus merasakan kebahagiaannya. Ia mengetahui jika Chisoo juga mencintai dirinya.

Didalam rumah Taeil dan Doyoung melihat tuannya yang tersenyum sekaligus memeluk wanita yang dicintainya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Didalam rumah Taeil dan Doyoung melihat tuannya yang tersenyum sekaligus memeluk wanita yang dicintainya. Mereka tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. Ini kali pertama Tuannya menjadi sosok yang tidak terduga dan mereka bisa merasakan kehangatannya hingga rumah tersebut. Sungguh fenomena langka yang tidak akan dilewatkan.

—————————————0000————————————

El-Dorado and My Mr.Vampire | AU TAESOO/JISYONG TAEYONG JISOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang