"Gua ga tau mesti kasih quotes apa lagi, yang jelas gua poteq"
- Jeongyeon kehabisan quotes, 2k22
.
.
.
.
.Hubungan Sana dan Jeongyeon sangat dekat, berbanding terbalik dengan hubungan Jeongyeon dan Mina. Mina memutuskan kontak diantara mereka yang paling pertama
Alasannya? Kecewa
Jeongyeon tidak tahu-menahu alasan dibalik kemarahan Mina. Ia berusaha mengejar Mina setiap kali ia memiliki kesempatan, tidak ada kata lelah di kamus Jeongyeon
Pantang menyerah dan bucin kadang beda tipis
Jeongyeon benar-benar sesabar itu, demikian pun Mina yang begitu keras kepala dan egois. Hatinya buta akan kebencian
Di hari-hari terakhir masa kuliah mereka, Jeongyeon menatap senyum Mina yang mengembang begitu lebar. Ia berjalan dengan pasangan lelakinya yang merangkul mesra pinggang Mina. Saat itu, Jeongyeon tau. Sudah masanya ia mundur, sudah masanya ia menyerah pada garis takdir yang melarangnya untuk bersatu dengan Mina
Malam ketiga sebelum persiapan sidang skripsi Jeongyeon dimulai, Sana menyatakan perasaannya pada Jeongyeon. Jeongyeon kelimpungan, tidak tahu harus menjawab apa, bahkan sejujurnya, Jeongyeon masih memiliki sedikit rasa untuk Mina
Dengan alasan ia sedang dimasa sulit untuk senggang, Jeongyeon mengulur waktu untuk memberi jawaban pada Sana. Sana dengan nada riang mengucapkan kata-kata semangat pada Jeongyeon, dan ia berkata bahwa ia akan menunggu
Asal nunggunya tidak sampai berlumut, Sana menyanggupinya
"Je"
"Hah?"
"Nongkrong ga?"
"Gas"
"Ciki ama minum siapa bawa?"
"Gua ciki deh"
"Oke, nanti ya abis maghrib"
"Siap, rumah lu?"
"Yoi"
"Oke lah"
Tumbenan Tzuyu mengajak nongkrong duluan, biasanya Chaeyoung yang mengajaknya. Sepertinya bau-bau akan terjadi sebuah adegan manis diantara mereka berdua, pikir Jeongyeon
Segera Jeongyeon berlalu menuju minimarket disebelah kosan yang ia tempati. Agak bimbang ketika memilih ciki favorit, ia memutuskan untuk mengambil seluruh jenis jajanan yang ada di rak, masing-masing jenis diambilnya dua bungkus
Maklum, anak kuliahan sekaligus anak magang. Duitnya tidak terlalu sering terpakai
Cukup lah ya? Iya cukup, kalo ngga, itu anak-anak ga tau diri berarti gumam Jeongyeon di dalam hati, sambil cengengesan
Sambil menyesap soda kalengan, Jeongyeon melangkah dengan langkah ringan. Bukan tanpa penyebab, skripsinya tidak terlalu banyak hambatan. Sekitar 2 kali revisi, skripsi Jeongyeon di acc kemudian ia mendapat jadwal sidangnya
Sementara kehidupan Mina? Lancar-lancar saja. Jeongyeon tidak berharap hubungan Mina dengan kekasihnya kandas, malah mendoakannya agar awet. Walau ditambah sedikit imbuhan kalau Jeongyeon tidak rela, diakhir kalimat doanya
.
.
.
.
.Sidang skripsi Jeongyeon berjalan lancar, hanya sedikit keseleo disaat Jeongyeon ingin menyebut nama dosen pembimbingnya
Dan hari wisuda pun tiba, gelarnya yang sudah menanti terpasang di nama belakangnya, hari ini gelar tersebut resmi disandang Jeongyeon
KAMU SEDANG MEMBACA
KAK JE! [JeongMi]
Fanfictionribuan bahkan jutaan rasa terpendam di hati Jeongyeon, gadis muda pengecut yang tidak bisa mengungkapkan rasa pada sosok tercintanya. Sayang, mereka terjebak dalam hubungan palsu 'kakak-adik' yang terlanjur mereka ciptakan warning 🚫 G×G content