bercak darah

12 2 2
                                    

Setelah menasuki kamar yang persis seperti kamar kerja, dian dan adel kembali menelusuri lorong, udara yang pengap seakan akan ada hawa yang mengendap, dan membuat ruangan yang pengap dan beruap.

Sesampainya diujung lorong, terdapat 3 pintu yang sudh lapuk, kita namakan pintu satu, dua dan tiga.

"Adel lu bisa cek pintu satu gk, gw lintu dua" ucap dian

"Gk ah dian, mending kita bareng bareng aja, skarang kan malem, gw rada takut kalo sendirian" jawab adel

"Oh yaudh yu kita cek pintu satu"kata dian

Akhirnya mereka membuka pintu satu.

Kriekkkkkkk....

Ruangan yang tidak terlalu besar, dan sepertinya tempat kamar seseorang, karena terdapat tempat tidur, rak buku dan meja yang sudah berumur.

Ketika survey dilakukan, diatas meja terdapat sebuh kertas yang sudah disinggahi laba-laba dan debu yang tebal menutupi kertas peninggalan.

Seketika, dian mengambil kertas tersebut, dan membaca isi dari kertas itu,

Bertuliskan.....

__________________________________________

.Dear ana.

Selamat ulang tahun anak ku yang ke-17 thn, semoga di tahun ini makin cantik, makin sayang sama meluarga, dan jangan lupa untuk pulang yah sayang...

Dari ayah
13 nov 1786
__________________________________________

Pesan yang diberikan seorang ayah mepada anaknya, mungkin dahulu ini kamar anaknya yang tak kunjung pulang, entah itu meninggal atau kabur dari rumah.

Dan dibawah pesan itu ada stempel captangan yang memakai darah jempol.

Entah jaman dahulu seperti apa cara tanda pengenalnya.

Dimeja yang terdapat pesan, ada sebuh laci yang tertutup dengan rapat dan lemari dibagian bawah laci

Dian membuka sebuah laci yang terdapat dimeja, dan menemukan banyak pesan yang sama seperti ssbelumnya, hanya beda tahun saja.

Tetapi ada satu kertas yang berbeda, warnanya hitam pekat dan bertuliskan tinta putih.

Dian membaca surat yang berbeda dari yang lain.

Tak disangka, isi pesan yang ditulis di kertas hitam itu, bertuliskan surat surat ayahnya untuk ana yang telah pergi meninggalkan dunia, artinya sudah meninggal.

Wushhhhh...

Tiba-tiba Angin bertiup dari jendel masuk kekamar, jendela terbuka yang tadinya tertutup,angin yang dingin karna malam, dan kamar yang terdapat pesan pesan ayah untuk anaknya, dan suara pekikikan burung hantu dimalam hari, membuat suasana semakin suram,

HARTA DIRUMAH ANGKERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang