Chapter 3 Semu

259 40 9
                                    

"Huacheng memang tidak pernah gagal membuatnya merasakan euforia positif dihatinya."

■■■

Xie Lian membaringkan dirinya ke tempat tidurnya, dia baru sampai di rumah pada pukul 8 malam, dia belum makan malam sama sekali, dia lapar dan belum memasak.

Xie Lian telah tinggal sendiri sejak dua tahun yang lalu, kedua orang tua nya telah meninggal, sekarang dia hanya hidup sendiri, pamannya yaitu ayah Muqing yang sekarang membiayainya walaupun Xie Lian dari awal sungkan tapi pamannya tetap mendesak untuk membiayainya, Xie Lian sebenarnya mempunyai pekerjaan paruh waktu di sebuah outlet makanan cepat saji, tapi dia sudah lama berhenti dikarenakan jadwal kerjanya bentrok dengan jadwal les nya, Xie Lian memprioritaskan lesnya dari apapun. Untuk saat ini dia masih punya banyak tabungan yang dia sisihkan dari uang yang diberikan pamannnya setiap bulan.

Pikirannya kembali terbayang mengenai apa yang dia lihat di seberang jalan tadi, Huacheng bersama dengan seorang perempuan yang Xie Lian tidak tahu siapa. Xie Lian tahu jika Huacheng orangnya memang supel dan mudah bergaul dengan banyak orang, tapi baru kali ini Xie Lian merasakan sesuatu yang aneh, ingatannya kembali pada masa awal mereka jadian, dimana Huacheng pertama kali mengantarnya pulang.

"Ge, kenalin ini motor aku namanya Alexander" Huacheng dengan bangganya menepuk nepuk ringan jok motornya dihadapan Xie Lian yang bingung.

"Nanti Alexander bakalan nganterin gege kemanapun gege mau, mungkin sampe di luar bumi juga bisa..." Huacheng masih bangga.

"Asal gege tahu, Alexander ini gapernah dinaikin sama orang lain kecuali aku, sama dua sepupu kembar aku. Jadi gege sekarang adalah orang pertama bukan dari keluarga aku yang naikin si Alexander ini.."

Huacheng kemudian mendekat ke arah motornya dan seakan akan berbicara pada motornya "woi Alex, lo jangan sekali kali mogok kalo gue lagi bonceng gege, kalo lo mogok gue gak bakal modif lo lagi..."

Xie Lian hanya tertawa melihat kelakuan Huacheng.

"Gege ayo naik, tapi helm buat gege belum ada, rencananya besok aku beliin helm yang couple sama helm aku buat gege. Tapi untuk sekarang gege aja yang make helm aku.." Huacheng memakaikan helm nya ke kepala Xie Lian.

"eh,... kamu aja yang make, bahaya tau kalo yang bawa motor gak make helm.."

"gak papa ge, yang bahaya itu kalo gege luka, siapa yang bakalan jadi pasangan untuk nemanin masa tua aku nantinya"

"mulai lagi,.. yaudah cepetan, aku gak salah loh, kalo entar kita ditilang polisi karena kamu gak make helm" Xie Lian salah tingkah dan menepuk-nepuk pundak Huacheng untuk menyuruhnya cepat menaiki motornya.

"kalo kita ditilang Polisinya rese banget pasti"

"kenapa kan tugasnya emang gitu"

"aku kan cuman makein gege helm supaya muka manis gege gak keliatan, nanti kalo keliatan orang-orang pada naksir lagi"

"Huacheng... ihh udah, ayo pergi, orang-orang udah pada balik kita masih belum"

"biarin, supaya aku bisa berdua aja bareng gege.."

Xie Lian udah gak tahan untuk menyembunyikan wajah dia yang mulai memerah, Huacheng memang tidak pernah gagal membuatnya merasakan euforia positif dihatinya.

Xie Lian tersenyum mengingat kenangan itu, walau hanya berpisah sebentar, dia sekarang merindukan Huacheng.

Sekarang Xie Lian memilih untuk tidak memikirkan perasaan semu yang tadi dirasakannya, Huacheng punya alasan untuk itu, dia percaya dengan Huacheng.

[BL] HUALIAN-SELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang